Fintelite Hadirkan Platform Berbasis OCR untuk Bantu Digitalkan dan Analisis Dokumen Keuangan
Fintelite merupakan perluasan model bisnis B2B dari Sribuu, yang sebelumnya hanya fokus di layanan pengelolaan keuangan pribadi
Fintelite hadir untuk meningkatkan kesadaran pelaku bisnis di Indonesia terhadap potensi data keuangan yang tidak terstruktur dan belum dimanfaatkan secara optimal. Co-Founder dan CEO Nadia Amalia mengungkap misinya untuk menggali nilai yang tersembunyi dalam data keuangan lewat Optical Character Recognition (OCR) dan visualisasi analitik.
Belum banyak yang tahu, Fintelite menaungi produk SaaS keuangan, salah satunya Sribuu yang dikenal sebagai platform pencatatan keuangan untuk segmen individu. Bedanya, Fintelite menangani segmen B2B dengan menawarkan otomatisasi data secara end-to-end.
Terakhir kali Sribuu tercatat mengantongi pendanaan pra-awal dari BEENEXT dan sejumlah angel investor pada September 2021. Saat ini, Sribuu memiliki lebih dari setengah juta pengguna. Sribuu juga merupakan lulusan program Y Combinator dan Sequoia Spark.
Solusi dan tesis
Dalam wawancara dengan DailySocial.id, Nadia mengungkap beberapa masalah yang ingin dipecahkan lewat solusi ini. Menurutnya, pelaku bisnis sering kali sulit mengelola data keuangan tidak terstruktur dalam jumlah besar. Hal ini mengakibatkan ketidakakuratan data, proses entri data manual yang memakan waktu, dan kesulitan mengekstraksi data menjadi insight bernilai.
"Solusi Fintelite mengubah data mentah menjadi insight yang terstruktur dan dapat ditindaklanjuti, sehingga memudahkan proses untuk melacak pengeluaran individu, atau melakukan due diligence bagi perusahaan. Fintelite memungkinkan pengambilan keputusan keuangan yang lebih tepat serta operasional yang lebih efisien," ujar Nadia.
Fintelite menawarkan solusi untuk memperkaya data keuangan dan OCR yang berfungsi untuk mengotomatisasi proses ekstraksi dan pembersihan data.
Solusi ini disebut unggul dalam melakukan pengelolaan data yang efisien. Contohnya, mendigitalisasi dokumen dalam hitungan detik, mengekstrak data esensial untuk diautomasi dari input manual, memperkaya data dengan insight yang cerdas, hingga mengumpulkannya dalam satu medium.
Selain membantu proses penginputan data dan otomatisasi dokumen secara digital, platform ini dilengkapi dengan dasbor analitik berbasis AI yang dapat mengakselerasi proses underwriting dan segmentasi pengguna yang lebih personalized.
"Pelaku bisnis di industri keuangan mengandalkan platform kami untuk menyederhanakan analisis data, mendorong pengambilan keputusan, hingga mengoptimalkan strateginya. Industri perbankan, termasuk bank digital, memanfaatkan solusi kami untuk mempercepat proses penjaminan, menekan risiko, dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik," tutur Nadia.
Pihaknya mengklaim mitra keuangannya mampu mengurangi waktu untuk memproses penjaminan dari beberapa jam menjadi beberapa menit. Selain itu, mitranya juga dapat meningkatkan level upselling hingga 10x.
Startup yang memiliki solusi hampir mirip dengan ini adalah Konvergen.ai, yang kini telah diakuisisi oleh Datasaur. Solusi Konvergen.ai juga banyak dimanfaatkan oleh lembaga finansial untuk efisiensi proses administrasi, dalam hal ini membantu proses digitalisasi dokumen yang masih berbentuk kertas. Beberapa pengguna mereka termasuk BCA group, Taralite, dan Ovo.
Pertumbuhan berkelanjutan
More Coverage:
Tahun lalu, Fintelite dihadapkan pada perubahan perilaku konsumen yang mendorongnya untuk lebih memahami kebutuhan pelanggan. Pendekatan ini ikut mendorong pengembangan OCR dan tools analisis--dirancang untuk menyederhanakan proses bisnis serta memungkinkan perusahaan beroperasi lebih efisien.
Di tahun ini, Fintelite menyebut akan fokus pada model bisnis yang berkelanjutan untuk menghadapi ketidakpastian pasar. Fintelite mengantongi pendapatan perusahaan tumbuh 10x lipat dibandingkan kuartal sebelumnya. Selain itu, ungkap Nadia, Fintelite tengah memperluas cakupan bisnisnya ke Singapura pada tahun ini.
"Kami perlu memahami kebutuhan pelanggan secara mendalam, menginvestasikan banyak waktu untuk berinteraksi dengan pelanggan guna menyempurnakan produk. Kami ingin memastikan produk kami tidak hanya memenuhi kebutuhan mereka, tetapi mencerminkan kesediaan mereka untuk membayar." Tutupnya.
Sign up for our
newsletter