FishLog Rampungkan Putaran Pra-Seri A, Perkuat Ekspansi di Amerika Serikat
FishLog sudah melebarkan sayap ke AS sejak 2023, bermain di bisnis impor dan distribusi merek makanan lautnya sendiri di pasar AS
Startup aquatech FishLog mengumumkan telah menyelesaikan pendanaan putaran ekstensi pra-seri A dengan nominal dirahasiakan. Investor yang berpartisipasi dalam putaran ini adalah Mandiri Capital Indonesia (MCI), BNI Ventures, Accel Partners, Insignia Ventures Partners, dan Saison Capital.
Putaran ini sudah berjalan sejak November 2022. Nominal yang diperoleh pada saat itu sebesar $3,5 juta dari BRI Ventures, Accel, Insignia Ventures Partners, Patamar Capital, Indogen Capital, dan Triputra Agri Group.
Dana yang terkumpul akan digunakan untuk memberdayakan dan meningkatkan bisnis perikanan dan pemangku kepentingan untuk memperkuat ekosistem rantai dingin FishLog. Fokus khususnya adalah distribusi produk perikanan yang dapat dilacak di Amerika Serikat (AS), didukung oleh inovasi milik FishLog: FishLog Trace dan FishLog Smart Contract, yang didukung oleh teknologi blockchain.
FishLog Trace menjamin makanan laut berasal dari sumber yang bertanggung jawab, memanfaatkan sistem yang dapat dilacak, dan memberikan perlindungan asuransi yang berkualitas. Sementara itu, FishLog Smart Contract menangani pembiayaan, meningkatkan transparansi, dan menumbuhkan kepercayaan global.
Dalam keterangan resmi, Co-founder dan CEO FishLog Bayu Mukti Anggara menyampaikan Amerika Serikat adalah salah satu pasar terbesar di dunia. Berdasarkan data dari Departemen Pertanian AS, angka impor makanan laut AS melebihi angka ekspor sebesar $20,3 miliar pada tahun 2023. Data ini menunjukkan terdapat potensi besar yang terbuka bagi FishLog untuk memperkuat ekosistemnya di AS.
“Hal ini dapat mempercepat profitabilitas distribusi produk, seperti kepiting biru, tuna, udang, dan masih banyak lagi karena Indonesia mengimpor produk ke pembeli internasional B2B FishLog,” ujar dia, Selasa (2/4).
FishLog sudah melebarkan sayapnya ke AS sejak 2023 dengan mendirikan perusahaan yang khusus mengimpor dan mendistribusikan merek makanan lautnya sendiri “Sea Tracer”. Terhitung, perusahaan sudah mendistribusikan lebih dari 60 ribu kg produk makanan laut. FishLog menghubungkan lebih dari 60 pembeli domestik dan internasional dan membantu mereka mengembangkan bisnis mereka.
Co-founder dan COO FishLog Abdul Halim menambahkan, pihaknya berupaya mendukung industri perikanan yang lebih kompetitif secara global di Indonesia. Caranya dengan merangkul para pemangku kepentingan perikanan untuk membuka kunci pertumbuhan global.
FishLog telah membangun solusi teknologi untuk menghubungkan fasilitas penyimpanan dingin di seluruh negeri dengan tujuan meningkatkan transparansi, stabilitas, dan kematangan rantai pasokan perikanan.
“Kami bercita-cita untuk menjadi mitra bagi pengusaha perikanan dalam mendapatkan akses terhadap berbagai pemangku kepentingan seperti lembaga keuangan, pembeli dalam dan luar negeri, dan lain-lain,” kata dia.
Co-founder dan Partner Accel Partners Prashanth Prakash menyampaikan, meningkatnya kekuatan ekonomi global di Indonesia peningkatan Indonesia, terutama dalam industri perikanan, memberikan peluang sebesar $30 miliar.
“Dengan pasar ekspor yang berkembang dan konsumsi domestik yang kuat, lanskap perekonomian negara ini penuh dengan potensi dan kami sangat antusias untuk bermitra dengan FishLog dalam menjadikannya bagian penting dari pertumbuhan Indonesia,” terangnya.
Kolaborasi dengan ekosistem BUMN
Disampaikan lebih lanjut oleh CEO Mandiri Capital Indonesia Ronald Simorangkir, FishLog telah menjadi kandidat yang menonjol sejak masuk ke dalam portofolio Indonesia Impact Fund yang dikelola MCI. Mereka mampu memberdayakan nelayan dan meningkatkan penghidupan mereka, serta berintegrasi dengan lancar ke dalam ekosistem Mandiri Group.
“Selain itu, status mereka sebagai finalis Zenith Accelerator menegaskan potensi dan inovasi mereka di industri. Kami sangat senang mendukung FishLog dalam perjalanan yang berdampak ini, mengingat kontribusi signifikan dan potensi sinergi dalam ekosistem kami,” kata Ronald.
Tak hanya itu, FishLog berkolaborasi dengan program BNI Xpora untuk mendukung UKM seafood Indonesia dalam memperluas ekspor. FishLog telah menyalurkan sekitar $950 ribu untuk memberdayakan mitra usaha perikanan ekspor.
CEO BNI Ventures Eddi Danusaputro mengatakan, “BNI Ventures berinvestasi di FishLog untuk meningkatkan keuangan inklusif bagi nelayan. Melalui kegiatan investasi dan sinergi, BNI Ventures bertujuan untuk meningkatkan aktivitas transaksional dengan mengintegrasikan layanan transaksional, produk, dan jaringan BNI ke dalam ekosistem FishLog.”
Dalam kesempatan yang sama, FishLog memperkenalkan Dimas Wikan Pramudhito ke dalam tim manajemen sebagai Chief Financial Officer. Dimas memiliki latar belakang yang kaya di lembaga perbankan ternama, seperti Rabobank, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), Standard Chartered Bank, NOBEL Capital Investment, termasuk tugas penting sebagai CFO di PT Antam Tbk dari 2015 hingga 2019.
“FishLog dan para co-founder memiliki tujuan mulia, yang telah dicoba oleh banyak orang namun tidak dapat mewujudkannya. FishLog bukan hanya sekedar komersialisme, melainkan sebuah gerakan, sebuah ekosistem melalui pemasok, pedagang, pemodal, dan mitra yang saling bergantung dan percaya bahwa harus ada cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu, keselarasan yang mendukung untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. [..] Tujuan mulia ini telah membuat saya maju dan saya merasa terhormat menjadi bagian dari perjalanan besar ini,” kata dia.
Dalam rangka mendukung langkah keberlanjutan, FishLog telah membuat kemajuan signifikan, mencapai peningkatan produktivitas penyimpanan dingin sebesar 40% melalui pasokan dan teknologi yang berkelanjutan, mengelola lebih dari 4 ribu ton inventaris makanan laut per bulan. Selain itu, FishLog telah memberikan dampak positif kepada lebih dari 100 pemasok, memberdayakan lebih dari 800 pekerja, dan 38% di antaranya adalah perempuan.
Perusahaan juga baru-baru ini memperoleh dana hibah sebesar $100 ribu dari program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) dan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Dana hibah ini akan membantu meningkatkan literasi keuangan keluarga nelayan, memberikan pendidikan karakter bagi anak-anak nelayan, mendukung penanaman bakau untuk pelacakan karbon global dalam industri perikanan, dan masih banyak lagi.
Sign up for our
newsletter