Fits.id Masuk ke Segmen B2B Lewat Aplikasi BeneFits
Bekerja sama dengan Ocktolife, sebuah startup healthtech asal Singapura
Meningkatnya kesadaran untuk mengonsumsi makanan, minuman, hingga suplemen sehat saat pandemi menghadirkan peluang tersendiri bagi platform wellness-commerceFits.id. Meluncur sejak tahun 2019 lalu, mereka mengklaim telah memiliki ribuan pengguna dan ratusan mitra yang tersebar di berbagai kota.
Untuk meningkatkan penetrasi bisnisnya, Fits.id juga membuka peluang kolaborasi dengan mitra UMKM dan brand yang memiliki tujuan yang sama untuk membangun masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.
Dari data yang disampaikan, selama masa pandemi ini terdapat peningkatan dalam beberapa produk. Perusahaan mencatat produk dan layanan yang paling banyak diminati hingga saat ini adalah produk makanan sehat dan perlengkapan medis.
"Masyarakat sudah mulai aware dengan asupan makanan yang mereka konsumsi dan juga kebutuhan medis yang tengah meningkat di masa pandemi ini. Produk seperti Covid-19 screening, paket layanan isoman, health talks, online sport, dan lainnya menjadi pilihan," kata CEO Fits.id Pondra Nala Permana.
Tahun ini ada sejumlah rencana yang ingin dilancarkan, fokusnya untuk memperkuat keberadaan Fits.id di Indonesia melalui pencapaian total jumlah pengguna, revenue dan market share di wellness industry. Jika hal tersebut telah tercapai, akan dilanjutkan dengan penggalangan dana ke investor.
Rencana lainnya adalah melakukan penetrasi dan edukasi kegunaan aplikasi BeneFits yang baru saja diluncurkan ke target pasar seperti UMKM dan korporasi, sehingga penggunaan platform ini bisa lebih dikenal masyarakat luas.
Bersama Ocktolife luncurkan aplikasi BeneFits
Bertujuan untuk mengembangkan inovasi baru, Fits.id yang juga merupakan anak perusahaan salah satu pialang asuransi di Indonesia "INTEGRA", menggandeng Ocktolife meluncurkan aplikasi BeneFits. Aplikasi BeneFits nantinya menyediakan produk dan layanan kesehatan yang komprehensif seperti makanan sehat, produk olahraga, suplemen, asuransi, pemeriksaan kesehatan, dan masih banyak lagi.
Kemitraan strategis ini penting bagi Ocktolife sebagai upaya mereka untuk memasuki pasar Asia Tenggara yang dimulai dari Indonesia, banyak masyarakat yang belum memiliki asuransi. Ocktolife adalah perusahaan teknologi perawatan kesehatan prediktif (healthtech) yang berbasis di Singapura.
Aplikasi BeneFits memungkinkan perusahaan hingga startup untuk melibatkan dan mempertahankan tenaga kerja milenial mereka dengan menawarkan produk kesehatan holistik yang disesuaikan dengan masing-masing karyawan. Karyawan dapat menggunakan aplikasi BeneFits untuk menyesuaikan atau mempersonalisasi asuransi kumpulan mereka.
"Dengan pengalaman dan kemampuan Ocktolife di bidang healthtech, kami yakin kerja sama ini akan berjalan dengan baik. Platform yang dibangun menawarkan rangkaian manfaat dan penghargaan kesehatan/kebugaran yang komprehensif kepada karyawan. Berdasarkan proposisi unik tersebut kami siap melakukan penetrasi pasar UMKM dan perusahaan besar di Indonesia," kata Pondra.
Dalam sebuah penelitian yang diluncurkan oleh Mercer terungkap, di Indonesia, 49% perusahaan berencana untuk menawarkan akses kesehatan yang lebih besar secara remote, dibandingkan dengan hanya 36% dari rekan-rekan global mereka. Pemberian perawatan digital akan menjadi inti dari program untuk melibatkan kembali karyawan dalam kesejahteraan jangka panjang mereka.
Dalam laporan tersebut juga terungkap 49% ingin memungkinkan pemeriksaan kesehatan digital untuk mempromosikan tujuan kesehatan dan 40% menambahkan benefit untuk mengatasi masalah kesehatan mental atau emosional.
Selain itu, sekitar 82% organisasi sudah menggunakan atau berencana untuk meningkatkan analitik kesehatan dan kesejahteraan karyawan. Perusahaan juga mulai menyadari bahwa kesejahteraan finansial penting bagi karyawan mereka dengan4 dari 10 orang ingin meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan finansial karyawan melalui analitik.
Sign up for our
newsletter