Kompetisi Ketat, Flash Coffee di Indonesia Klaim Pertumbuhan Bisnis 50% Sepanjang H1 2024
Flash Coffee mengoperasikan 67 gerai di Indonesia, kini telah mencapai profitabilitas
Startup coffee-chain Flash Coffee mengklaim pertumbuhan signifikan di Indonesia pada paruh pertama (H1) 2024. Hal tersebut ditorehkan melalui peningkatan penjualan lebih dari 50% yang diimbangi perluasan gerai baru di Jakarta dan Bandung.
Saat ini, Flash Coffee mengoperasikan 67 gerai di Indonesia dan sedang dalam proses memperluas kehadirannya di pasar ini. Pendapatan per gerai diklaim meningkat lebih dari 50% sejak awal 2024, didukung oleh menu baru yang telah diluncurkan. Berkat strategi ini, Flash Coffee telah mencapai profitabilitas operasional di Indonesia.
Pertumbuhan yang mengesankan ini didorong oleh visi dan keputusan perusahaan untuk fokus pada pasar Indonesia, setelah menutup operasinya di pasar Asia lainnya serta sukses mengubah Flash Coffee di Thailand menjadi waralaba.
"Kami sangat antusias dengan potensi pasar Indonesia sejak membuka gerai Flash Coffee pertama kami di Jakarta pada Januari 2020," ujar Founder & CEO Flash Coffee David Brunier. "Berkat dukungan dari pelanggan setia dan fokus strategis kami pada Indonesia sebagai pasar paling matang, kami kini memperluas jejak kami di negara ini dengan rencana penambahan banyak gerai baru dalam 12 bulan ke depan. Kami baru saja memulai."
Proposisi nilai Flash Coffee
Setiap gerai baru dirancang untuk menawarkan pengalaman kopi yang unik, dengan minuman andalan Flash Coffee seperti Seasalt Palm Sugar Latte dan Whipped Strawberry Matcha. Selain itu, gerai ini juga dilengkapi dengan aplikasi pemesanan digital yang ramah pengguna serta konsep toko yang lebih besar dengan desain yang nyaman, mendorong pelanggan untuk tinggal lebih lama dan bersosialisasi.
Selain komitmen berkelanjutan dari pendiri Flash Coffee, Sebastian Hannecker dan David Brunier, White Star Capital telah menunjuk Jakob Angele, Venture Partner di White Star Capital dan mantan CEO foodpanda, untuk mendukung pertumbuhan Flash Coffee. Angele, yang berperan penting dalam mengembangkan foodpanda hingga mencapai volume transaksi $5,5 miliar, akan memanfaatkan keahliannya di industri F&B dan pengiriman makanan online untuk memperkuat posisi Flash Coffee di pasar Indonesia.
“Kami sangat senang melihat perubahan baru-baru ini dan fokus intensif kami pada Indonesia yang berbuah menjadi kesuksesan bisnis nyata. Saya sangat antusias dengan masa depan Flash Coffee,” ujar Jakob Angele, Ketua Eksekutif Flash Coffee dan Venture Partner di White Star Capital. “Indonesia adalah salah satu pasar kopi paling menarik dan dinamis di dunia. Flash Coffee berada di posisi unik untuk memenuhi permintaan yang terus berkembang akan kopi berkualitas tinggi.”
Flash Coffee terakhir membukukan pendanaan seri B senilai $50 juta tahun 2023 lalu dipimpin oleh White Star Capital. Bersamaan dengan pengumuman pendanaan tersebut, mereka mengatakan telah mencapai 100% profitabilitas seluruh outlet di Indonesia. Sejak berdiri tahun 2020, Flash Coffee kini sudah memiliki kehadiran di Indonesia, Singapura, Thailand, Hong Kong, dan Korea Selatan.
Lanskap kompetisi coffee-chain
Dalam bermanuver di Indonesia, Flash Coffee dihadapkan pada persaingan yang cukup ketat. Di ranah ini – kedai kopi modern yang didukung layanan digital—sudah ada sejumlah pemain lokal yang memiliki kehadiran kuat. Sebut saja Kopi Kenangan, Fore Coffee, Janji Jiwa, dan sejumlah pemain lainnya.
Kopi Kenangan, sebagai unicorn di sektor ini, belum lama ini melakukan diversifikasi bisnis dengan menyasar kalangan menengah ke bawah lewat brand "Satu Kenangan". Di gerai yang lebih kecil, mereka menawarkan aneka produk minuman kopi dengan harga yang lebih murah. Sebelumnya, Kopi Kenangan banyak melakukan ekspansi produk dengan menghadirkan aneka sajian roti.
Pemain lain seperti Janji Jiwa juga terus melakukan perluasan wilayah dengan memasuki kota-kota tier-2 dan tier-3.
Lanskap persaingan kopi kekinian kini juga mulai diramaikan dengan konsep “kopi gerobak”. Salah satu pemain yang terus bermanuver adalah Jago Coffee. April 2024 ini, mereka baru memperoleh pendanaan seri A sebesar $6 juta (sekitar Rp98 miliar) dipimpin investor Intudo Ventures dan BEENEXT Accelerate. Dengan model bisnis ini, perusahaan mengklaim telah mencapai profitabilitas yang stabil selama beberapa kuartal berturut-turut dan tumbuh lebih dari 13x pada 2023.
Sign up for our
newsletter