1. Startup

Foodizz Hadirkan Platform Edukasi Khusus Industri F&B

Sediakan kelas berbayar dengan pengajar dari kalangan profesional

Makin maraknya pertumbuhan industri kuliner di Indonesia ternyata tidak dibarengi dengan pengetahuan hingga wawasan yang luas dari sisi manajemen, bisnis hingga pengalaman dari pendirinya. Tidak heran banyak pemilik restoran besar hingga kaki lima terpaksa harus tutup dalam waktu kurang dari 2 tahun karena beratnya kompetisi dan bisnis kuliner yang makin besar jumlahnya.

Melihat peluang tersebut, Foodizz, sebuah platform belajar online to offline khusus untuk industri F&B, hadir di Indonesia. Startup yang didirikan CEO Andrew Ryan Sinaga, COO Rifki Ramdan, Content Advisor Rex Marindo, dan Technology Advisor Gito Wahyudi ingin mencoba membantu para pebisnis kuliner memulai dan mengembangkan bisnis mereka melalui sebuah platform edukasi bisnis kuliner.

"Tingkat kegagalan pebisnis kuliner pemula mencapai angka 90% (9 dari 10 gagal dalam menjalankan bisnis kuliner). Faktor utama yang menyebabkan kegagalan ternyata bukan dikarenakan modal atau jejaring, melainkan pengetahuan tentang bisnis kuliner yang minim," kata Andrew kepada DailySocial.

Didukung tim yang ada, perusahaan mencoba untuk menjembatani masyarakat yang ingin memulai bisnis kuliner mereka, melalui kelas belajar di platform. Melalui situs dan aplikasi Foodizz yang secara resmi telah diluncurkan awal Januari 2019, pengguna bisa memilih kelas yang telah disediakan dengan pengajar dari kalangan profesional.

"Foodizz adalah platform pendidikan F&B pertama di Indonesia. Kami menyediakan pengalaman belajar online to offline untuk komunitas belajar dan memiliki 18.000 lebih anggota komunitas," kata Andrew.

Pilihan kelas dan paket berlangganan

Untuk memudahkan pengguna menentukan kelas belajar yang relevan, Foodizz telah menyediakan pengajar yang berasal dari kalangan profesional. Mereka antara lain Co-Founder Warunk Upnormal Rex Marindo dan Stefanie Kurniadi, ex GM McDonald Indonesia Koko Handiono, CEO Serasa Food Yuszak M Yahya, pakar International Food Safety Syamsul Arifin, Sales Director CRP Group Hendra Noviyanto, dan Founder Smart Legal Bimo Prasetio.

Tujuh pengajar tersebut akan memberikan informasi dan edukasi yang relevan, untuk membantu pengguna melancarkan bisnis kuliner mereka.

"Intinya adalah Foodizz memberikan sarana pembelajaran Online to Offline, berupa e-learning platform melalui aplikasi dan situs, serta sarana offline melalui workshop, meetup, dan juga buku cetak," kata Andrew.

Hingga saat ini Foodizz mengklaim telah memiliki sekitar 1000 pengguna aktif, dan 150 pengguna di antaranya adalah pengguna yang berbayar. Untuk biaya berlangganan sendiri, perusahaan mengenakan biaya Rp2,5 juta untuk berlangganan 6 bulan dan Rp3.5jt untuk berlangganan 12 bulan.

"Secara khusus model bisnis dari Foodizz adalah freemium subscription model seperti yang diterapkan oleh Netflix untuk aplikasinya," kata Andrew.

Disinggung apakah Foodizz memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana, Andrew menegaskan, kegiatan fundraising sudah menjadi bagian rencana perusahaan.

Application Information Will Show Up Here
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again