Forecast Penjualan: Pengertian, Fungsi, Jenis, Contoh dan Langkah Membuatnya
Forecast penjualan bertujuan untuk memprediksi angka penjualan dalam kurun waktu tertentu.
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan forecast penjualan? Dalam dunia bisnis, semua pergerakan dan peluang pasar dapat diperkirakan dengan menggunakan forecast penjualan.
Forecast penjualan biasanya digunakan untuk melakukan perkiraan penjualan berdasarkan data yang didapat dari evaluasi penjualan sebelumnya. Data yang digunakan biasanya berkaitan dengan pendapatan, laba bersih, biaya operasional, dan komponen keuangan lainnya.
Nah, kali ini DailySocial.id sudah merangkumkan penjelasan lengkap mengenai forecast penjualan untukmu. Simak penjelasannya dalam artikel ini.
Pengertian Forecast Penjualan
Secara harfiah, forecast adalah peramalan atau perkiraan. Dalam bisnis, forecast penjualan dapat diartikan sebagai proses memperkirakan penghasilan di masa datang dengan memprediksi total barang maupun jasa yang terjual dalam kurun waktu tertentu.
Forecasting penjualan biasanya dilakukan oleh bagian pemasaran. Metode yang digunakan adalah dengan memperkirakan jumlah permintaan pembeli sehingga jumlah produksi barang atau jasa dapat disesuaikan secara efektif.
Fungsi Forecast Penjualan
Forecast penjualan memiliki fungsi penting untuk menentukan aktivitas terkait produksi dan penjualan bagi perusahaan.
Adapun fungsi forecast penjualan secara lebih spesifik adalah sebagai berikut:
1. Memantau Produktivitas Penjualan
Pada dasarnya, forecast penjualan berfungsi untuk memantau produktivitas penjualan suatu perusahaan berdasarkan data yang ada. Pemantauan ini bertujuan agar perusahaan dapat membuat kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
2. Sebagai Bahan Evaluasi terhadap Strategi Pemasaran dan Penjualan
Hasil informasi yang didapatkan dari forecast penjualan biasanya dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap strategi penjualan dan pemasaran yang akan digunakan perusahaan. Jika strategi yang dilakukan tidak sesuai ekspektasi perusahaan, maka strategi tersebut perlu diubah dan disesuaikan dengan kebutuhannya.
3. Sebagai Bahan untuk Menetapkan Tujuan dan Sasaran Penjualan
Forecast penjualan juga memiliki fungsi penting dalam pembuatan keputusan. Dalam hal ini, perusahaan dapat melakukan perbandingan untuk menganalisis apakah penjualan sudah memenuhi target dan sasaran atau belum.
4. Sebagai Bahan untuk Merencanakan Pengembangan
Apabila hasil forecast penjualan menunjukkan bahwa strategi yang telah dilakukan oleh perusahaan tidak sesuai target dan sasaran penjualan, maka perusahaan dapat membuat rencana pengembangan. Tentunya, forecast penjualan juga berfungsi untuk mendeteksi bagian mana saja yang memerlukan pengembangan dan perbaikan.
5. Memberikan Gambaran mengenai Kompetitor
Terakhir, perusahaan juga dapat mengetahui informasi terkait strategi yang dilakukan kompetitor dari hasil forecast penjualan. Umumnya, hal ini akan diketahui apabila terjadi penjualan mengalami penurunan.
Jenis Model Forecasting
1. Jenis Model Rata-Rata Bergerak (Moving Averages Model)
Pada jenis ini, forecasting menggunakan model data permintaan baru untuk melakukan peramalan di masa yang akan datang. Adapun rumus model rata-rata bergerak adalah sebagai berikut:
Rata-rata bergerak n Periode = (∑(permintaan dalam n-periode terdahulu))/n
2. Jenis Model Rata-Rata Bergerak Terbobot (Weighted Moving Averages Model)
Jenis model ini melibatkan data yang diberi bobot pada periode selanjutnya, sehingga lebih responsif. Adapun rumus model rata-rata bergerak terbobot adalah sebagai berikut:
Weighted MA (n) = (∑(pembobot untuk periode permintaan aktual periode n))/(∑(pembobot))
3. Jenis Model Pemulusan Eksponensial (Exponential Smoothing Model)
Jenis model pemulusan eksponensial dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ft = Ft-1 + α (At-1 – Ft-1)
Ft merupakan nilai ramalan untuk periode waktu atau t. Sementara Ft-1 adalah nilai ramalan untuk satu periode waktu yang telah berlalu atau t-1. Terakhir, At-1 merupakan nili aktual satu periode yang lalu dan α merupakan konstanta pemulusan (smoothing constant).
Langkah Membuat Forecast Penjualan
Forecast penjualan dapat dibuat dengan memperhatikan langkah-langkah berikut:
1. Mengevaluasi Tren Sebelumnya
Kunci dasar dalam membuat forecast penjualan adalah dengan cara memeriksa hasil penjualan dari tahun sebelumnya untuk memperkirakan penjualan di masa yang akan datang. Beberapa hal yang perlu diperiksa, seperti harga, produk, perwakilan, periode penjualan, dan hal-hal yang berkaitan lainnya.
2. Menggabungkan Berbagai Perubahan
More Coverage:
Jika kamu sudah memiliki tingkat penjualan dasar yang sudah dijalankan, maka kamu bisa melakukan perubahan apabila hasil yang didapat tidak sesuai dengan ekspektasi. Beberapa hal penting yang bisa diubah adalah meliputi penetapan harga, menyaring pelanggan baru, melakukan promosi, membuka channel baru, dan yang terakhir adalah melakukan perubahan produk.
3. Mengantisipasi Tren Pasar
Agar hasil forecast penjualanmu akurat, jangan lupa untuk melakukan antisipasi terhadap tren pasar. Tren pasar adalah salah satu faktor eksternal yang dapat memengaruhi kesuksesan penjualanmu.
4. Menyertakan Rencana Bisnis
Lakukan penyesuaian dalam rencana bisnis agar forecast penjualanmu efektif untuk digunakan. Kamu bisa menyertakannya dengan cara membuat target atau sasaran yang ingin kamu raih dalam kurun waktu tertentu.
5. Memantau Kompetitor
Hal terakhir yang juga perlu diperhatikan adalah tetap mempertimbankan berbagai hal yang dilakukan oleh kompetitor. Dalam hal ini, kamu perlu melihat apakah kamu memiliki kompetitor baru yang turut bersaing dengan perusahaanmu.
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai forecast penjualan, mulai dari pengertian, fungsi, jenis dan langkah membuatnya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasanmu mengenai forecast penjualan.
Sign up for our
newsletter