Google Dikabarkan Godok OS Ketiga Bernama Fuchsia
Tak seperti Android, Fuchsia berbasiskan kernel Magenta dan bahasa pemograman Google Dart
Google dikenal sebagai perusahaan yang berada di balik pengembangan dua sistem operasi ternama, Android untuk perangkat mobile dan Chrome OS untuk notebook and desktop. Tapi, minggu lalu sebuah kabar tak terduga muncul, di mana Google disebut-sebut sedang mengembangkan sistem operasi ketiga yang bernama Fuchsia.
Kendati Google belum membeberkan informasi yang cukup, namun orang-orang dari AndroidPolice berhasil menggali ke dokumentasi sebuah project GitHub dan menemukan info lebih dalam terkait sistem operasi tersebut. Disebutkan oleh AndroidPolice, kernal Fuchsia dinamai Magenta, dirancang untuk bekerja di lintas perangkat dengan cakupan yang sangat luas dari perangkat berukuran kecil hingga laptop dan desktop. Penamaan “Fuchsia” sendiri dijumpai dari deskripsi project yang tertulis: “Pink + Purple == Fuchsia (a new Operating System).”
Perbedaan paling mendasar antara Fuchsia dan platform Google lainnya, Fuchsia bukan OS yang berbasiskan kernel Linux. Ia menggunakan kernel baru bernama Magenta dan bahasa pemograman Google yang bernama Dart. Dengan ini, Fuchsia disebut bakal menjadi penjegal OS lainnya, sperti FreeRTOS dan ThreadX.
Bedanya, Google membawa persaingan ke level yang lebih tinggi dengan merancang agar OS dapat bekerja di semua rentang ukuran perangkat. Mampu bekerja di prosesor ARM dan Intel berbasiskan PC. Penggunaan Google Dart juga memungkinkan Fuchsia untuk dikawinkan dengan Material Design yang jadi ciri khas Android.
Masih terlalu dini untuk menerka ke mana Google akan membawa Fuchsia. Tak ada pula jaminan Google benar-benar akan membawa Fuchsia ke kancah industri IoT. Tetapi bila dikaitkan dengan isu perkawinan antara Chrome OS dan Android. Tampaknya Fuchsia berpotensi menjadi perwujudan dari rencana besar tersebut.
Sumber Gambar header Lifehacker.
Sign up for our
newsletter