16 July 2014

by Yoga Wisesa

Google Ingin Memastikan Internet Tetap Aman dengan Mengumumkan Project Zero

Internet telah berubah dari sekedar jaringan komputer yang saling terhubung, menjadi medium informasi, bisnis dan hiburan terpenting di Bumi. Tapi meningkatnya kebutuhan kita akan internet juga dibarengi dengan naiknya ancaman terhadap keamanan dan privasi. Bahkan hanya sedikit orang yang sadar bahwa informasi di internet bisa dengan mudah diakses oleh oknum tertentu.

Terdorong dengan masalah keamanan yang semakin rentan, Google akhirnya turun tangan. Mereka mengenalkan apa yang disebut sebagai Project Zero. Project Zero merupakan sekumpulan peneliti keamanan internet, yang memiliki satu tugas penting: untuk melacak dan menetralisir kelemahan-kelemahan fatal yang terdapat pada software-software di seluruh dunia.

Biasanya software-software tersebut memiliki bug yang dalam industri keamanan dikenal dengan kelemahan 'zero-day'. Untuk mereka yang ahli di bidang ini, bug tersebut dapat dengan mudah diretas. Ada banyak individu dan organisasi yang dengan senang hati untuk melakukannya, mereka bisa jadi adalah para kriminal digital, tim hacker yang disponsori oleh suatu negara, atau bahkan badan intelijen dalam melakukan operasi mata-mata.

 

Info menarik: Dengan Memanfaatkan Teknologi This Place, Google Glass Bisa Membaca Pikiran Anda

 

Dengan menugaskan para ahli dan peneliti di bidang keamanan internet, Google berharap bisa memberantas segala kelemahan yang dapat dieksploitasi itu dan memperbaikinya. Anggota tim Project Zero bisa dibilang adalah sekumpulan White Hat hacker, peretas 'baik' yang bertugas mengevaluasi kembali sistem keamanan.

Menariknya, Project Zero bukan hanya ditujukan untuk produk-produk besutan Google, tapi juga berbagai macam software yang sudah, dan akan tersedia nanti. Tim Project Zero akan diberikan kesempatan untuk 'menyerang' software dan aplikasi tersebut, dengan tujuan mendorong para perusahaan untuk melindungi user mereka secara lebih baik lagi.

"Project Zero adalah kontribusi kami, untuk memulai gerakan [keamanan] ini," tulis Google dalam blog mereka. "Tujuan kami adalah untuk mengurangi jumlah pengguna dan individu yang dijadikan sasaran serangan terorganisir. Kami telah menyewa para individu terbaik yang mencurahkan 100 persen keahlian mereka untuk meningkatkan keamanan di internet."

Dalam Project Zero, Google telah merekrut satu tim hacker 'all-star'. Mereka adalah Ben Hawkes, peretas asal Selandia Baru yang berjasa menemukan lusinan bug dalam berbagai software seperti Adobe Flash dan Microsoft Office 2013 seorang diri; Tavis Ormandy, seorang peneliti asal Inggris yang memiliki reputasi tinggi dalam memburu bug; George Hotz, hacker asal Amerika yang berhasil menembus keamanan OS Google Chrome; dan Ian Beer yang dalam enam bulan terakhir berjuang menemukan bug dalam iOS, OSX dan Safari.

 

Info menarik: Project Ara Memasuki Tahap Beta, Google Membaginya ke 100 Orang Tester Secara Gratis

 

Tiap bug yang ditemukan oleh Project Zero akan didata dalam sebuah database eksternal. Tentu Google hanya akan melaporkannya ke vendor software, bukan ke perusahaan third-party. Laporan ini baru akan diketahui oleh publik setelah sang pembuat software meluncurkan patch, dan kita bisa mengetahui performa serta seberapa tanggap sang produsen dalam mengatasinya.

Hingga kini Google masih membuka perekrutan tim Project Zero. Menurut Google, Project Zero dapat berjalan dengan sukses karena individu dan talenta di dalamnya sangat mencintai dan berkomitmen pada tugas mereka.

"Yang kami tawarkan di sini adalah tempat baru untuk mengerjakan apa yang Anda cintai, tapi secara terbuka dan tanpa gangguan," ungkap Google, seraya berujar pada para hacker White Hat di luar sana. "Hingga kini kami masih mencari cara untuk memperluas komunitasnya."

Anda bisa mengikuti perkembangan Project Zero melalui blog resmi mereka.

Via Ubergizmo. Sumber: GoogleProjectZero.blogspot.com. Gambar header: Pando.com.