Grab Ventures Kini Miliki Saham Minoritas di HappyFresh
Diklaim bukan mengarah ke proses akuisisi
Grab Ventures mengonfirmasi telah memberikan pendanaan untuk HappyFresh dengan nominal yang tidak disebutkan. Dikutip dari DealStreetAsia, Head of Grab Ventures Chris Yeo menuturkan investasi tersebut membuat mereka kini memiliki saham minoritas di HappyFresh.
Grab dan HappyFresh telah meresmikan kehadiran GrabFresh di Indonesia untuk memudahkan berbelanja kebutuhan sehari-hari di dalam aplikasi Grab.
Grab Ventures merupakan lembaga investasi yang diluncurkan Grab sebagai jalur untuk masuk ke startup yang berpotensi. Menurut Yeo, Grab Ventures mengincar penempatan saham minoritas dengan pendanaan senilai US$5-15 juta untuk startup seri A ke atas.
"Berbicara tentang startup di tahap seri A dan B, yang terbaik bagi kami dan mereka adalah pendanaan untuk saham minoritas terlebih dahulu. Lalu kami akan support mereka melalui platform kami baik dari sisi jaringan dan kapital. Seiring berjalannya waktu, apabila berjalan baik, maka kami bisa mengambil lebih banyak saham," ujar Yeo.
Sebelumnya CEO HappyFresh Guillem Segarra dalam wawancara terdahulu mengatakan, perusahaan tengah mempersiapkan penggalangan dana segar untuk pendanaan Seri C akhir tahun ini. Saat itu dia tidak mengiyakan ataupun membantah mengenai kemungkinan Grab akan turut berpartisipasi dalam pendanaan ini.
Dia menyebut dana segar tersebut akan dipakai untuk ekspansi ke negara baru dan perluasan layanan ke kota-kota baru di Indonesia pada tahun depan. Di samping itu, HappyFresh akan memperbaiki tampilan UI/UX dalam aplikasi agar lebih personal bagi pengguna.
Bukan untuk diakuisisi
Selain HappyFresh, Grab telah mengambil saham minoritas untuk perusahaan fintech di Vietnam Moca. Grab juga telah menjalin beberapa kemitraan lain dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan, berita, dan pembayaran.
Dalam kesempatan yang sama, President Grab Ming Maa mengatakan tujuan akhir berinvestasi lewat Grab Ventures itu bukan untuk diakuisisi. Grab ingin menjadikan Grab Ventures sebagai jembatan startup untuk terus berkembang, bukan dengan mengontrol mereka. Apalagi biaya yang harus dikeluarkan untuk akuisisi saat ini relatif tinggi.
"Apa yang ingin kita lakukan adalah menemukan cara untuk menurunkan biaya seminim mungkin untuk terus tumbuh."
Yeo mengklaim, sejak pertama kali Grab Ventures diresmikan, mereka telah menerima aplikasi dari lebih dari 300 startup. Rencananya angka tersebut akan direalisasi menjadi 8-10 investasi dalam dua tahun ke depan.
Di Indonesia, MDI Ventures menjadi mitra lokal Grab Ventures.
Sign up for our
newsletter