1. Startup

GrabTaxi Coba Tantang Uber Dengan Merilis GrabTaxi Premium

Kendati masih cukup dini menapaki bisnisnya di Indonesia, aplikasi pemesanan taksi, GrabTaxi rupanya seakan tak ingin ‘ketinggalan momen’ dalam mencuri pasar dari pesaingnya yang bermain di pemesanan taksi mewah, Uber. Baru-baru ini, GrabTaxi memperkenalkan produk layanan terbarunya yang bernama ‘Premium’. Sesuai namanya, pengguna GrabTaxi kini bisa menikmati transportasi taksi dengan jajaran mobil bertaraf premium alias mewah.

Berkaca dari pengalaman kehadiran Uber yang penuh dengan segala dilema kehadirannya di Indonesia, GrabTaxi Premium seolah memang sengaja disiapkan untuk pilihan alternatif bagi pelanggan Uber. Perlu diketahui, Indonesia sebenarnya menjadi negara ketiga dalam kehadiran layanan taksi premium ini. Setelah sebelumnya Filipina dan Singapura telah lebih dulu menikmati layanan premium ini yang tersedia dalam aplikasi terpisah bernama GrabCar. Sedangkan untuk Indonesia, untuk memesan jajaran taksi mewah GrabTaxi cukup mengaksesnya langsung di aplikasi utama bawaannya yang dirilis pada Juni 2014 lalu.

Tak ada yang istimewa dari GrabTaxi Premium jika disimak langsung dari sisi penggunaan aplikasinya. Secara garis besar, semua pengalaman penggunaannya persis seperti ketika memesan taksi reguler. Meski masih berlabel beta, fitur ini sudah bisa digunakan secara optimal.

Calon penumpang cukup memilih lokasi penjemputan dan tujuan antar, kemudian kini di bagian bawah menu utama (sebelumnya Anda harus perbarui versi aplikasinya terlebih dahulu) terdapat menu ‘Premium’ yang bisa dipilih. Sayangnya, di daerah tempat saya mencoba tak ditemukan satu pun taksi mewah yang berada di dekat lokasi saya, mungkin konsentrasi layanannya saat ini masih fokus untuk di wilayah pusat kota layaknya Uber. Selebihya pengalaman penggunaan masih sama, pengguna bisa menyimak kisaran tarif serta memberikan catatan khusus yang diperuntukkan bagi pengemudi.

Belum ada keterangan lebih lanjut soal skema kerja sama dari GrabTaxi terhadap vendor mitra taksi-taksi mewah yang ‘diajaknya’ bergabung dalam GrabTaxi Premium, namun saya perkirakan sepertinya tak akan jauh berbeda dengan Uber, walau sepertinya langkah GrabTaxi Premium di Jakarta dan mungkin di beberapa kota akan jauh lebih mulus mulus ketimbang Uber. Sebab, pihak GrabTaxi sendiri sempat mengklaim bahwa segala perizinan retribusi resmi dari otoritas pemerintahan daerah telah dikantonginya kini.

Seperti dalam pemberitaan di situs Viva News, pihak GrabTaxi mengaku telah mendapatkan restu dari Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau akrab disapa Ahok beberapa waktu lalu. Ahok yang juga sempat menegur keras keberadaan Uber di Jakarta, dikatakan telah memberi jalan yang mulus bagi startup asal Negeri Jiran tersebut.

"Beberapa waktu lalu sudah bertemu dengan Pak Ahok. Administrasi sudah. Bahkan kami sekarang sudah menjadi PT," ujar Herman Iswanto, Driver Loyalty & Rentention GrabTaxi dikutip dari sumber yang sama.

Sepertinya benar, bahwa langkah GrabTaxi kali ini bakal menjadi ‘ancaman’ serius bagi keberlangsungan Uber di Indonesia yang secara otomatis pasarnya juga bisa dicuri oleh GrabTaxi Premium. Di samping telah mengantongi restu dari pihak regulator, hanya dalam waktu sekitar lima bulan sejak peluncuran perdananya GrabTaxi juga telah menjalin kemitraan dengan salah satu operator telekomunikasi, dan juga memiliki modal besar yang bisa dipakainya untuk memperluas jaringan layanan di Indonesia.

[ilustrasi foto: Shutterstock]

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again