Teknologi HaloHola Mungkinkan Akses Konten Hiburan Tanpa Kuota dan Jangkau Daerah Tanpa Sinyal
Mengimplementasikan teknologi local streaming, menggandeng stasiun televisi, YouTuber, produsen film pendek untuk mengisi konten
Masalah dan solusi merupakan inti dasar dari dikembangkannya startup. Ide-ide startup banyak bermunculan dari masalah yang merupakan pengalaman masyarakat atau pengalaman pribadi pendirinya yang kemudian coba diselesaikan melalui teknologi. Hal ini juga diberlakukan HaloHola. Startup yang bergerak di bidang penyediaan layanan on board entertaiment streaming ini dikembangkan berdasarkan pengalaman pribadi pendirinya. Pengalaman bosan dalam perjalanan kemudian melahirkan layanan hiburan ini.
HaloHola merupakan sebuah layanan yang memungkinkan penggunanya menikmati konten hiburan seperti video, games, majalah, artikel, dan musik langsung melalui perangkat pribadi mereka secara gratis, bebas penggunaan kuota, akses cepat (tanpa buffer), dan dapat bekerja di area blankspot atau area yang tidak terjangkau sinyal operator.
Dijelaskan CEO HaloHola Jaka Putranto, teknologi yang mereka gunakan bisa disebut sebagai teknologi local streaming technology.
“Teknologi kami memungkinkan para pengguna dapat menikmati konten hiburan langsung pada gadget pribadi, tanpa buffer, zero data cost, dan bekerja di area blank spots. Cara kerja teknologi ini adalah kami memasang sebuah device pada tempat yang ingin kami berikan layanan streaming kami. Device ini memancarkan [sinyal] Wi-Fi. Kemudian gadget user akan tersambung pada Wi-Fi yang dipancarkan device tersebut, memberikan koneksi yang stabil dan pengalaman hiburan yang unik dimiliki oleh HaloHola,” ujar Jaka menjelaskan.
Dari segi konten, HaloHola sudah bekerja sama dengan beberapa pihak, di antaranya adalah .NET, beberapa YouTuber, produser film pendek, dan pihak production house. Untuk pengguna, HaloHola disebut masih fokus di segmen transportasi yang dinilai memiliki jumlah trafik yang padat dan waktu tunggu yang lama. Kekosongan waktu tunggu inilah yang coba dimanfaatkan oleh HaloHola.
Menurut Jaka, HaloHola sudah menandatangani kontrak dengan PT KAI untuk menyediakan layanan HaloHola di kereta. Soal model bisnis, Jaka menjelaskan:
“Saat ini kami generate revenue dari advertising. Brand-brand dapat beriklan di platform kami dan iklannya akan kami expose kepada para user kami. lalu revenue yang kami dapatkan dari advertising akan kami share kepada konten partner kami dan juga partner channel distribusi kami”
Fokus dan target HaloHola saat ini
Meski baru memulai perjalanan, Jaka terlihat optimis dengan potensi bisnis HaloHola. Setelah berhasil menjalin kerja sama dengan PT KAI, HaloHola terus berusaha menjalin kerja sama dengan banyak pihak lainnya untuk mewujudkan visi sebagai media yang tepat untuk hiburan pengguna sekaligus menjadi tempat bagi konten kreator untuk mendapatkan exposure yang lebih banyak lagi.
Selain transportasi, Jaka juga menargetkan HaloHola bisa ditempatkan di area-area umum atau area terbuka publik seperti taman, rumah sakit, dan area terbuka lainnya.
“Saat ini kami fokus kepada seluruh transportasi di Indonesia, baik di darat, laut dan udara, namun tidak menutup kemungkinan layanan kami juga akan dapat kita ditemukan di public spaces seperti taman, rumah sakit, dan lain-lain,” imbuh Jaka.
Sign up for our
newsletter