19 October 2017

by Yoga Wisesa

Hands-On Dell New Latitude 7380, Laptop Atraktif Penunjang Bisnis (Updated)

New Latitude 7380 rencananya akan dipamerkan di ajang Dell EMC Forum 2017 pada bulan November nanti.

Keluarga notebook Latitude diperkenalkan Dell di tahun 1990-an sebagai tulang punggung lini bisnis mereka, dan sejak saat itu Latitude berkompetisi  dengan nama-nama populer semisal ThinkPad serta EliteBook. Dan seperti perangkat penunjang kerja lainnya, versi terkini Latitude turut mengadopsi karakteristik 'wajib' laptop modern: portable, cantik dan berperforma tinggi.

Minggu lalu, tim Dell mengundang saya untuk mencoba langsung varian Latitude terbaru yang rencananya akan dipajang dalam event Dell awal bulan depan. Di situs Dell, device bernama New Latitude 7380 menjanjikan 'kinerja mengesankan di dalam desain premium'. Produsen PC asal Amerika itu menawarkan variasi hardware berbeda, dan tipe yang saya jajal adalah varian  top-end, menyimpan prosesor Intel i5 dan RAM 8GB.

 

Desain

Penampilan Dell Latitude 7380 sangat sedap dipandang tanpa sama sekali  kehilangan kesan profesional. Latitude 7380 ialah laptop 13-inci dengan form factor 12-inci. Bingkai layarnya sangat tipis, dan tubuhnya didominasi warna abu-abu gelap. Di sana, produsen memanfaatkan jenis material berbeda: logam magnesium di body, plastik hitam pada frame, dan tekstur rubbery di area keyboard.

Walaupun belum setipis HP Spectre 13 atau Acer 7, Latitude 7380 merupakan laptop yang ramping dan super-ringan. Ia memiliki dimensi 304,8x207,9x17,3-milimeter dan berat 1,17-kilogram. Saya bisa mudah mengangkatnya dengan satu tangan, dan laptop juga tak sulit untuk diselipkan dalam tas. Latitude 7380 memang bukan notebook convertible, namun Anda dapat menyejajarkan display dengan tubuhnya, hingga ia berbaring 180 derajat

Ukuran yang tak terlalu tipis juga memungkinkan Dell membubuhkan beragam konektivitas krusial. Di sisi kanan laptop, saya menemukan port audio combo, microSD reader, port USB 3.1, dan port LAN. Lalu di sebelah kiri, terdapat port USB type-C dengan Thuderbolt 3, HDMI, satu lagi port USB 3.1, dan SmartCard reader.

 

Keyboard & touchpad

Laptop bisnis ini menyuguhkan papan ketik tanpa numpad. Tombolnya mengusung desain chiclet dengan ujung membundar, sangat nyaman dan empuk buat mengetik. Seluruh tuts-nya diposisikan di area cekungan, tersusun atas enam baris, dan ada pengurangan ukuran pada tombol kursor arah serta function. Walau luasnya lebih kecil, tombol kursor dimundurkan sedikit ke belakang, jadi navigasi tetap terasa lapang.

Touchpad-nya diletakkan sejajar dengan tombol spasi. Ia tidak betul-betul berada di tengah palm rest, tapi juga tak terlalu timpang ke kiri karena ketiadaan numpad, sehingga laptop menyisakan ruang cukup lapang buat mengistirahatkan tangan kiri Anda. Tekstur touchpad sangat halus, dan dua tombol mouse yang ditempatkan di celah berbeda sangat empuk dan responsif - mengingatkan saya pada nyamannya menggunakan laptop IBM ThinkPad klasik.

 

Layar dan kamera

Latitude 7380 menghidangkan layar non-touch seluas 13,3-inci dengan resolusi full-HD (1920x1080p) dan permukaan anti-glare. Di bagian atasnya, Anda akan menemukan webcam dan mic. Kabarnya, Dell menyediakan kamera inframerah opsional yang siap mendukung fitur Windows Hello.

 

Hardware & benchmark

Laptop Dell Latitude 7380 yang saya uji ini mempunyai susunan hardware sebagai berikut:

  • Prosesor Intel Core 'Kaby Lake' i5 7300-U 2,6-2,7GHz
  • Kartu grafisintegrated Intel HD Graphics 620
  • Mainboard Dell 0KK5D1
  • MemoriRAMsingle channel DDR4 8GB
  • Penyimpanan SSD M.2 SATA 256GB
  • Baterai 4-cell 60WHr, siap menemani Anda bekerja selama 17 jam tanpa tersambung ke sumber listrik, atau sampai 24 jam dengan pemanfaatan Dell Power Companion
  • Sistem operasi Windows 10 Pro prebuilt

Melihat komposisi hardware-nya, kita bisa mudah menebak bahwa Latitude 7380 memang difokuskan untuk membantu kegiatan kerja dan olah data, bukan rendering ataupun menangani game-game blockbuster. Namun tenang saja, laptop tetap bisa menjalankan sejumlah permainan casual dan independen jika Anda betul-betul butuh hiburan - seperti Zuma atau Stardew Valley.

Beberapa software saya gunakan untuk menguji kemampuan hardware Latitude 7380: PCMark 10 buat melihat kapabilitasnya secara keseluruhan; Cinebench R15 untuk menakar performa CPU dan OpenGL; lalu 3DMark Time Spy, Unigine Heaven 4.0 dan Valley 1.0 untuk mengukur kinerja GPU.

Di PCMark 10, Latitude 7380 mendapatkan skor 3.241, memposisikan sistem ini di atas perangkat kerja kantor tapi masih berada jauh di bawah level gaming PC.

 

Melalui pengujian via Cinebench R15, laptop meraih nilai 328 untuk CPU, dan 34,85fps di OpenGL.

 

Angka yang diperolehnya di 3DMark Time Spy sekali lagi menekankan bahwa Latitude 7380 bukanlah PC penunjang gaming.

 

Saya menggunakan setting default baik di Unigine Heaven 4.0 maupun Valley 1.0. Hasilnya tak sulit diterka, Latitude 7380 cuma berhasil meraih FPS rata-rata masing-masing di 8,8 dan 9.5.

 

-

 

Kesimpulan sementara

Bagi saya, dua aspek yang paling membuat Latitude 7380 menonjol adalah desainnya yang serius sekaligus atraktif, serta perhatian Dell pada kenyamanan pemakaian. Para profesional juga sudah pasti akan mengapresiasi lengkapnya konektivitas, fitur penunjang kerja (misalnya SmartCard reader dan kamera inframerah), dan tingginya daya tahan baterai.

Tentu saja sukses atau tidaknya Latitude 7380 di pasar lokal akan sangat bergantung pada penentuan harga. Berdasarkan info di website, versi high-end notebook ini dibanderol US$ 1.670. Semoga harganya di Indonesia tidak terlalu jauh dari hasil konversi angka itu ke rupiah.

Dell berencana untuk memamerkan New Latitude 7380 di acara Dell EMC Forum 2017 yang akan dilangsungkan pada tanggal 2 November nanti.

UPDATE: tim PR Dell mengabarkan bahwa New Latitude 7380 sudah mulai dipasarkan di Indonesia, dijajakan seharga mulai dari Rp 19, 5 juta.