Head of Technology Baru Pinjam dan Inovasi yang Segera Diimplementasikan
Menambah fitur baru, layanan dan kemitraan dengan layanan e-commerce, dan pegadaian offline
Platform Pinjam yang melakukan transaksi gadai secara online pertengahan tahun 2016 ini telah memiliki anggota baru yang bertanggung jawab menangani sisi teknologi startup fintech ini. Sofian Hadiwijaya kini menjadi Head of Technology di Pinjam. Sebelumnya Sofian pernah bekerja Kudo.
"Resminya saya bergabung dengan Pinjam sejak bulan Juli 2016, direkrutnya saya sebagai Head of Technology pada dasarnya untuk membenahi sistem yang ada serta mengembangkan inovasi dengan teknologi terkini," kata Sofian kepada DailySocial.
Pengalamannya sebagai anggota tim IT di Kudo memberikan inspirasi kepada Sofian untuk mulai merancang teknologi serta sistem yang tepat. Proyek pertama yang kemudian dilakukan oleh Sofian yaitu memindahkan sistem yang sebelumnya menggunakan third-party hingga menggunakan teknologi terkini.
"Dulu Pinjam masih menggunakan cPanel dengan domain yang tidak jelas, which is fine untuk startup yang masih baru berdiri dan mengandalkan third-party, namun ketika sudah mulai berkembang terutama fintech idealnya harus bisa memiliki sistem sendiri dengan teknologi terkini," kata Sofian.
Setelah bergabungnya Sofian saat ini Pinjam telah menggunakan Amazon Web Service (AWS) dan memperbarui sistem front-end dan back-end di Pinjam.
"Sebelum saya masuk saya sudah merancang sistem baru yang ideal untuk Pinjam seperti apa. Saat ini kita menggunakan Amazon Web Service (AWS) dan kita baru dapat kredit lagi di SoftLayer jadi development server. Kita ada sekitar 14 server yang live di development dan production dan sudah diimplementasikan bulan Juli. Dulu mengandalkan teknologi PHP dan sekarang menganut teknologi kekinian," kata Sofian.
Menambah fitur terbaru dan berencana meluncurkan aplikasi mobile
Bergabungnya Sofian sebagai Head of Technology bakal mendukung lebih banyak rencana serta inovasi yang akan dikembangkan. Di antaranya adalah segera meluncurnya fitur Search di situs Pinjam untuk memudahkan pengguna melakukan pencarian produk gadai dengan cepat.
"Selama ini pengguna masih kesulitan untuk menemukan produk yang ingin dicari karena tidak adanya fitur Search tersebut. Nantinya bukan hanya detil produk yang didapatkan dengan cepat dan mudah, tafsiran harga juga sudah dilengkapi," kata Sofian.
Disinggung tentang aplikasi mobile memang masih belum populer di kalangan penggiat fintech, Sofian mengungkapkan rencana untuk meluncurkan aplikasi mobile memang sudah ada, namun Sofian dan tim Pinjam masih ingin menggali pendekatan yang bermanfaat untuk pengguna untuk dapat memaksimalkan user experience saat menggunakan Pinjam di aplikasi mobile.
"Layanan yang ditawarkan Pinjam pada dasarnya berbeda dengan [layanan] e-commerce, yaitu ketika pinjaman telah didapatkan biasanya aplikasi akan segera di-uninstall. Berbeda dengan aplikasi mobile e-commerce yang dilihat secara rutin," kata Sofian.
Layanan tambahan dan target Pinjam
Sejak berdiri sekitar tahun 2015 lalu, Pinjam mengklaim telah memiliki lebih dari seribu peminjam. Pinjam juga mencatat produk yang paling banyak digadaikan adalah gadget seperti smartphone.
"Saat ini kita telah merubah nilai pinjaman kepada pelanggan, mulai dari Rp 200 ribu setelah sebelumnya dimulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 100 juta setelah sebelumnya sampai Rp 25 juta saja. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan lebih banyak peluang kepada pelanggan," kata Sofian.
Layanan lain yang rencananya akan dikembangkan oleh Pinjam adalah Pinjam online yang ditargetkan untuk kalangan individu seperti karyawan, wirausahawan, dan lainnya.
"Kami ingin semua proses berjalan dengan transparan untuk memudahkan pelanggan yang ingin melakukan pinjaman melalui Pinjam," kata Sofian.
Bukan hanya kalangan perorangan yang diincar, Pinjam juga berencana untuk memberikan kesempatan kepada merchant e-commerce terkemuka di Indonesia, untuk memanfaatkan layanan Pinjam untuk menambah modal usaha di bawah naungan bisnis e-commerce yang mereka daftarkan.
"Saat ini kami masih melakukan pendekatan dengan layanan e-commerce besar di Indonesia agar bisa menawarkan layanan Pinjam kepada merchant mereka yang pada umumnya adalah kalangan UMKM di seluruh Indonesia," kata Sofian.
Sebelumnya Koinworks telah melakukan kemitraan dengan layanan e-commerce seperti Lazada untuk memberikan pinjaman dana kepada merchant yang telah bergabung. Hal serupa akan dilancarkan juga oleh Pinjam.
"Layanan lain yang ingin dikembangkan oleh Pinjam dengan memanfaatkan sumber dari [layanan] e-commerce adalah untuk kalangan individual yang membutuhkan uang untuk hal-hal yang personal seperti membeli smartphone baru atau mengganti laptop lama dengan model baru. Nantinya bisa di-posting barang bisa digadaikan namun tetap ter-listing di [layanan] e-commerce tersebut. Nantinya ketika barang sudah laku, selisih antara pinjaman dan harga barang bisa dikembalikan kepada orang tersebut," kata Sofian.
Untuk layanan yang terakhir, Sofian menambahkan hal tersebut masih menjadi rencana dan belum segera diluncurkan. Dengan potensi yang ada, Sofian optimis layanan ini nantinya akan diminati oleh masyarakat Indonesia.
Bermitra dengan pegadaian offline
Dengan sistem serta teknologi yang ada, Pinjam terbilang telah memiliki layanan dan sistem yang terpadu dan tentunya selaras dengan arahan pemerintah untuk menyasar masyarakat Indonesia yang masih unbankable dan di sisi lain mengedepankan model branchless. Peluang tersebut membuka kesempatan bagi semua pegadaian yang masih menjalankan bisnisnya secara offline untuk mulai mengadopsi teknologi dengan bergabung menjadi mitra Pinjam.
Pegadaian sendiri saat ini masih menjadi bisnis yang memiliki keuntungan besar dengan jumlah transaksi bisa mencapai 100 triliun Rupiah per tahunnya. Layanan yang ditawarkan Pinjam diharapkan bisa memaksimalkan jalannya usaha pihak pegadaian dan membantu pengguna yang membutuhkan.
"Sesuai dengan arahan dari OJK, kami dari Pinjam membuka kesempatan untuk pegadaian yang ingin mengimplementasikan layanan gadai online untuk kemudian bergabung menjadi mitra dari Pinjam," kata Sofian.
Sign up for our
newsletter