1. Startup

Hemat Jadi Proyek Pembelajaran KapanLagi Network untuk Ketahui Cara Konversi Pembaca Jadi Konsumen

Kami pertama kali meliput Hematempat tahun lalu ketika booming layanan daily deals sempat mencuat. Empat tahun kemudian, Hemat yang didirikan oleh grup media KapanLagi Network (KLN) mengubah arahnya menjadi sebuah layanan e-commerce. Kami berbincang dengan Pendiri dan CEO KLN Steve Christian tentang ide dan visinya untuk Hemat.

Menurut Steve, ia memposisikan Hemat sebagai sebuah proyek pembelajaran (learning project). Ia mengatakan, "Tujuan yang ingin diperoleh adalah mengerti readers-to-customer conversion dari reader menjadi customer. KLN memiliki data user behavior, misal user yang suka fashion, user yang peduli dengan perkembangan teknologi. Dengan Hemat, kita ingin melihat lebih dalam lagi, dari user yang peduli dengan perkembangan teknologi berapa banyak user yang menyukai brand tertentu, misal yang suka Lenovo atau Samsung."

Perangkat elektronik, terutama smartphone, memang menjadi barang dagangan utama di Hemat. Jajaran smartphone mendominasi separuh bagian halaman utama. Selain itu Hemat juga menawarkan baju-baju dan apparel olahraga, buku-buku bacaan, dan bahkan jajanan khas Indonesia. Bermacam-macamnya barang yang ditawarkan bisa meningkatkan perolehan informasi soal behavior pembaca situs-situs di bawah naungan KLN.

Setelah itu mereka ingin mengerti bagaimana caranya mengkonversikan para pembaca ini, dengan profil dan peminatan yang sudah dipetakan, menjadi konsumen. Steve melanjutkan, "KLN dikunjungi oleh reader yang umumnya datang ke KapanLagi, Merdeka, Fimela, dengan tujuan untuk menkonsumsi konten. Reader yang seperti apa yang mau membeli produk Elektronik, Fashion, dan lain-lain."

Tahun ini fokus Hemat, yang digawangi 3-4 orang, adalah soal konversi. Pemahaman soal konversi menjadi turning point untuk maju ke tahap berikutnya. Ia menyebutkan, "Setelah conversion diketahui, KLN ingin membuat Hemat lebih besar, misal dengan investment atau dengan partnership dengan pihak lain."

Langkah grup media besar memasuki industri e-commerce memang semakin marak. Setelah beberapa tahun lalu MNC menggandeng Rakuten untuk memasuki pasar Indonesia, baru saja marketplace Bukalapak memperoleh pendanaan Seri B dari Grup EMTEK. Unit usaha EMTEK yang paling kita kenal adalah kanal televisi SCTV dan Indosiar.

Seperti halnya sebuah proyek pembelajaran, pasti ada konsep trial and error yang dilaksanakan. Kita tunggu apakah Hemat mampu mencapai turning point yang diharapkan untuk "tinggal landas" dan semoga pada saat itu lansekap e-commerce Indonesia masih memberi ruang untuk persaingan.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again