1. DScovery

Hipotesis Adalah: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Ciri-cirinya

Hipotesis adalah sebuah pernyataan atau dugaan yang diajukan sebagai jawaban sementara terhadap suatu masalah atau pertanyaan penelitian.

Istilah hipotesis pasti sudah familiar bagi kamu yang saat ini mengerjakan penelitian atau skripsi. Apa definisi hipotesis? Hipotesis adalah dugaan atau pernyataan sementara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris.

Hipotesis adalah bagian penting dari struktur penelitian, terutama dalam penelitian kuantitatif. Kenapa? Karena hipotesis berfungsi sebagai dasar untuk asumsi penting peneliti tentang topik penelitian, yang kemudian akan dibuktikan melalui proses penelitian secara metodologis, ilmiah, dan empiris.

Pengertian Hipotesis

Dalam bukunya yang berjudul "Business Research Methods", William G. Zikmund menjelaskan bahwa hipotesis adalah proposisi yang belum terbukti secara ilmiah dan perlu dibuktikan melalui penelitian empiris dengan menggunakan metodologi yang sesuai.

Biasanya, seorang peneliti merumuskan hipotesis berdasarkan pengamatan subjektifnya terhadap suatu permasalahan kontekstual yang menjadi fokus penelitian. Kadang-kadang, referensi dari penelitian sebelumnya tentang topik permasalahan juga dapat menjadi acuan untuk mendukung pembuatan hipotesis.

Di sisi lain, S. Margono dalam bukunya yang berjudul "Metodologi Penelitian Pendidikan" menganggap bahwa hipotesis adalah pendapat atau gagasan yang bersifat tentatif atau sementara. Hipotesis merupakan sebuah proposisi dengan kemungkinan jawaban yang salah, sehingga penting untuk mengecek kebenarannya melalui proses penelitian yang terstruktur.

Tujuan Hipotesis

Tentu saja, saya akan parafrasekan untuk Anda. Berikut adalah kegunaan hipotesis dalam karya tulis ilmiah:

  1. Memberikan penjelasan sementara tentang gejala: Hipotesis memberikan sebuah asumsi awal atau prediksi mengenai hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Hal ini membantu menyediakan penjelasan sementara terhadap gejala yang diamati.
  1. Memudahkan perluasan pengetahuan dalam bidang tertentu: Dengan merumuskan hipotesis, kita dapat mengeksplorasi dan memperluas pemahaman kita dalam bidang spesifik melalui pengujian dan analisis data.
  1. Memberikan pernyataan hubungan yang dapat diuji: Hipotesis merupakan pernyataan tentang hubungan antar variabel yang dapat diuji secara empiris menggunakan metode ilmiah. Hal ini memungkinkan kita untuk mengumpulkan bukti-bukti dan mendapatkan hasil penelitian yang objektif.
  1. Memberikan arah penelitian: Hipotesis membimbing langkah-langkah penelitian dengan memberikan arah fokus pada pertanyaan-pertanyaan spesifik yang ingin dijawab serta variabel-variabel apa saja yang harus diperhatikan selama proses pengumpulan data.
  1. Memberikan kerangka untuk laporan penelitian: Dalam laporan penelitian, hipotesis berfungsi sebagai dasar teoritik dari studi tersebut dan menjadi salah satu komponen penting dalam penyajian temuan-temuan dari analisis data.

Jenis Hipotesis

Ketika merancang sebuah hipotesis, saya mempertimbangkan beberapa jenis hipotesis yang ada. 

  1. Hipotesis Deskriptif

Ketika Kamu akan menggunakan jenis hipotesis ini jika ingin meneliti masalah deskriptif yang berkaitan dengan variabel tunggal. Sebagai contoh, dalam penelitian tentang kandungan zat berbahaya dalam makanan di Pasar Sumbersari, kamu akan merumuskan dugaan sementara apakah bakso di pasar tersebut mengandung boraks atau tidak.

  1. Hipotesis Komparatif

Jika kamu ingin membandingkan dua kelompok penggemar musik seperti penggemar K-Pop dan J-Pop, maka kamu akan menggunakan jenis hipotesis komparatif. Dalam hal ini, saya akan merumuskan dugaan sementara apakah perilaku penggemar K-Pop memiliki persamaan atau perbedaan dengan perilaku penggemar J-Pop.

  1. Hipotesis Asosiatif

Apabila penelitian bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel atau lebih, maka kamu akan menggunakan jenis hipotesis asosiatif. Misalnya dalam penelitian tentang hubungan antara perilaku aktor negara dengan kebijakan luar negeri, kamu akan merumuskan dugaan sementara apakah perilaku aktor negara berpengaruh terhadap kebijakan luar negeri.

Selain itu, ada juga dua jenis lain dari hipotesis yaitu: 

  1. Hipotesis Statistik

Jenis ini melibatkan rumusan matematis tentang populasi yang diteliti dan digambarkan dalam simbol-simbol matematika seperti Ha (Hipotesis Alternatif) dan H0 (Hipotesis Nol). Hipotesis ini dapat berupa pernyataan tentang adanya hubungan atau tidak antara variabel.

  1. Hipotesis Penelitian

Jenis hipotesis ini juga dikenal sebagai hipotesis substantif, yang berisi pernyataan mengenai relasi dua variabel atau lebih dalam bentuk kalimat daripada simbol matematika.

Semua jenis hipotesis tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu untuk membantu merancang penelitian dan memberikan arah pada pengujian data.

Ciri-ciri Hipotesis yang Baik

Sebelum membahas cara membuat hipotesis, penting untuk mengetahui ciri-ciri hipotesis yang baik. Menurut Kerlinger, hipotesis yang baik harus memenuhi dua kriteria utama: 

  1. Pernyataan tentang relasi antara variabel: Hipotesis harus menyatakan hubungan atau korelasi antara variabel-variabel tertentu.
  2. Mengandung implikasi yang jelas: Hipotesis harus memiliki konsekuensi logis atau prediksi mengenai hasil pengujian hubungan variabel tersebut.

Lebih rinci lagi, Nazir menjelaskan enam ciri dari hipotesis yang baik:

  1. Hubungan antar variabel penelitian: Hipotesis harus menyatakan hubungan atau keterkaitan antara variabel dalam konteks penelitian.
  2. Konsisten dengan fakta: Hipotesis sebaiknya sesuai dengan fakta-fakta terkini dan relevan di bidang ilmu pengetahuan terkait.
  3. Relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan: Hipotesis sebaiknya berkaitan dengan perkembangan dan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan tersebut.
  4. Dapat diuji dengan nalar atau alat statistika: Hipotesis perlu dapat diuji melalui pemikiran logika rasional atau menggunakan metode statistika yang sesuai.
  5. Sederhana dan terbatas dalam pernyataannya: Tujuan ini adalah untuk menghindari kesalahpahaman interpretasi dan memastikan bahwa inti dari hipotesis lebih mudah dipahami oleh pembaca.
  6. Mampu menjelaskan hubungan fakta dan dapat diuji melalui teknik pengujian tertentu: Hipotesis harus mampu menjelaskan hubungan antara fakta-fakta yang ada, serta memungkinkan dilakukan pengujian untuk memeriksa kebenarannya.

Demikianlah penjelasan mengenai hipotesis. Semoga artikel ini dapat menjawab kebingungan mengenai hipotesis penelitian yang tengah kamu garap.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again