Ideafest 2013 Menebarkan Semangat Inspirasi untuk Berkarya
"Be The Next Bold Creative Leader!" Kalimat lugas dan penuh optimisme ini menjadi tema Ideafest 2013, yang berlangsung di Jakarta, Sabtu lalu. Jadilah pemimpin kreatif, yang memang sejalan dengan semangat perkembangan dunia teknologi digital dan industri kreatif di Indonesia saat ini. Perhelatan akhir pekan lalu menjadi ajang diskusi workshop yang menyasar serta mengulas segala sesuatu tentang kreatifitas, dan bagaimana mengimplentasikan pada bisnis. Tidak heran jika acara ini banyak didatangi pemimpin industri kreatif dan juga pemerintahan.
Dalam diskusi yang berlangsung tepat jam 10.00 pagi tersebut dipaparkan beragam ilmu oleh praktisi media, akademisi serta anak-anak muda yang telah menghasilkan karya dan berkecimpung di dunia bisnis. Acara ini juga merupakan ajang berkumpulnya anak-anak kreatif dari berbagai segmen, termasuk pemerintahan, untuk memberikan inspirasi bagi semua orang.
Pembicara seperti Wishnutama (Net TV) dan Rudy Ramawy (County Head Google Indonesia) turut membagi ilmunya. Talk show yang bertema “The Future of New Media”, mengulas tuntas media online yang saat ini penetrasinya mengalami peningkatan pesat. Media online menjadi alternatif yang dapat menjangkau masyarakat sekaligus menjadikan masyarakat sebagai pemirsa yang aktif.
Setelah sesi pertama selesai, tampil sekelompok anak muda yang sudah memiliki bisnis sukses di Indonesia. Tema yang diusung adalah “Business with Style” dengan pembicara antara lain: Christian Rijanto (Ismaya Group), Freedie Beh (Wakai) dan Leonard Theosabrata (Goods Dept). Mereka adalah anak muda yang kreatif dan mengaktualisasikan kreativitas ke dalam bisnis.
Setelah makan siang, acara berlanjut dengan kembali memberikan panggung kepada anak muda. “Dari Indonesia untuk Dunia” menampilkan pembicara anak muda yang berkarya di industri teknologi seperti Putri Sentanu (Nebengers), Amalla Vesta dan Fury (Liburan Lokal dan Sabang Marauke), Kunto Yoga (LarisBGT), Ario Tamat (Ohdio FM), Doni Priliandi (Happy 5) dan Calvin Kizana (Picmix).
Dari praktisi akademis, Anies Baswedan angkat bicara di sesi “Social Innovation in Education”. Dengan bersemangat Anies menuturkan, “lulusan universitas di Indonesia hanya sebanyak 8 persen, sedangkan lulusan SD mencapai 49 persen. Mimpi saya adalah bahwa anak Indonesia yang lahir di mana pun, mendapat kesempatan untuk belajar yang sama.”
Acara selanjutnya bahkan lebih seru. Dengan moderator Andy F. Noya, Ideafest 2013 menghadirkan pembicara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Wakil Gubernur DKI Jakarta yang "kontroversial". Ahok mengatakan bahwa dalam menjalankan pemerintahan pun dibutuhkan kreativitas. Bincang-bincang santai dan penuh humor ini menjadi penutup konferensi. Meski diselingi humor segar, pembahasan yang keluar bukan hal sepele. Mulai dari daerah kumuh, pemerintahan yang transparan, hingga penduduk Jakarta gelap yang selama ini dianggap sebagai beban bagi ibukota. Gaya Ahok menjawab yang lugas membuat banyak orang terkagum-terkagum.
Dari sambutan peserta dan interaksi yang tercipta, bisa dibilang acara ini mendapat sambutan yang meriah. “Ideafest kali ini jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Pembicara lebih baik dan lebih dinamis. Tetapi saya menemukan beberapa tema yang dibicarakan masih basic dan di permukaan. Mungkin lain kali, pembicara bisa membicarakan bisnisnya lebih dalam lagi. Langkah dari awal berdiri hingga sekarang dan masalah-masalah yang selalu ada di depannya,” ujar Ian Wongso, CEO Jktgo, yang menjadi salah satu peserta.
Disclosure: DailySocial adalah media partner acara Ideafest 2013
Sign up for our
newsletter