Impresi Star Wars: Battlefront Beta
Jika Anda mempunyai seorang teman gamer yang kebetulan menyukai Star Wars, besar kemungkinan akhir minggu lalu mereka habiskan dengan menjajal Star Wars: Battlefront Beta. EA mulai membuka gerbangnya pada tanggal 9 Oktober di Asia, dan melihat antusiasme pemain, publisher menambahkan jumlah server serta memperpanjang periode tes selama satu hari.
Star Wars: Battlefront Beta dapat dinikmati oleh pemilik tiga platform game utama, yaitu PC via Origin, PS4 dan Xbox One. Electronic Arts berkali-kali mengingatkan bahwa beta merupakan uji coba teknis, meskipun pada nyatanya mereka sangat murah hati dalam penyuguhan konten game. Sayangnya file unduhan yang cukup besar (50GB! 10GB) mungkin menyebabkan sebagian orang enggan berpartisipasi.
Artikel ini ditulis untuk menjawab pertanyaan mereka yang tidak sempat mencoba, apakah Battlefront Beta seheboh janji DICE atau ia hanyalah permainan Battlefield berkedok Star Wars?
Graphics
Battlefront mengusung game engine Frostbite 3.0 yang turut mentenagai Dragon Age: Inquisition dan Battlefield 4. Artinya, grafisnya sangat jempolan di PC high-end, namun pemilik sistem kelas mainstream juga diperkenankan main dengan lancar lewat sedikit pengaturan di options. Saya menggunakan laptop berprosesor i7-4720HQ, GPU GTX 960M dan RAM 16GB. Di resolusi 1350×768, frame rate berada di kisaran 30-50 – ideal, tapi mungkin belum memuaskan sebagian orang. Tentu saja beberapa efek visual sudah saya kurangi.
Info menarik: HP Siapkan Notebook Khusus Penggemar Darth Vader
Gameplay
Di versi beta, permainan menyajikan tiga mode: singleplayer/co-op Survival di Tatooine, Drop Zone di Sullust, dan Walker Assault di planet Hoth. Permainan langsung mengingatkan saya buat menaikkan satu dua level lewat co-op atau Drop Zone sebelum lompat ke Walker Assult. Selain XP, skor yang Anda peroleh menentukan banyaknya jumlah credit untuk membeli senjata atau perlengkapan baru. Di beta, level dibatasi hingga lima, serta cuma ada empat pilihan senjata dan tujuh buah Star Cards.
Seperti yang sudah pernah EA ungkap, tidak ada opsi kelas di Battlefront. Konfigurasi karakter ditentukan melalui Star Cards, contohnya memilih Jump Pack, senapan penembak runduk 'Cycler Rifle', granat, shield dan lain-lain - maksimal dua atau tiga, dan skill tersebut hanya bisa diaktifkan sesekali setelah waktu cool-down habis. Walaupun pola tembakannya berbeda, keempat senjata masih terasa sama, dan DLT-19 Heavy Blaster menjadi favorit para veteran karena paling efektif. Saya harap persenjataan lebih diseimbangkan lagi di versi retailnya nanti.
Survival on Tatoinne
Mode ini boleh dibilang paling mengecewakan, dan ia menunjukkan kelemahan terbesar Battlefront Beta: AI-nya payah, dan bidikan mereka sangat tidak akurat - level hard dan master juga belum tersedia. Menikmatinya secara cooperative memang lebih mengasikkan, namun Anda cuma bisa berpasangan dengan teman di Origin, server EA tidak mencarikan rekan untuk kita.
Drop Zone on Sullust
Premisnya simpel, ia mengadu Anda memperebutkan drop pod di medan tempur berskala kecil, delapan versus delapan. Bagi saya, Drop Zone ialah mode yang paling menuntut kemahiran dan refleks karena tidak ada power-up penyebab timpangnya gameplay. Dengan lebih sedikit pemain, koordinasi jadi lebih mudah. Drop Zone cocok untuk gamer-gamer kompetitif, atau medium uji coba sebelum menceburkan diri dalam semrawutnya Walker Assault.
Info menarik: Sphero Ciptakan Miniatur Robot BB-8 dari Star Wars yang ‘Bernyawa’
Walker Assault on Hoth
Merupakan mode terbaik sekaligus paling kacau balau. Ada saat di mana saya berada di atas angin, unggul karena berkesempatan mengendalikan robot AT-AT bersenjata meriam dan orbital strike. Tapi sering juga saya tewas mengenaskan berkali-kali hanya dalam setengah menit. Walker Assault masih dinodai kendala balancing, permainan lebih menguntungkan faksi Galactic Empire. Berdasarkan pengalaman saya memainkannya sekitar 25 pertandingan, Rebel Alliance hanya menang empat kali.
Menariknya, di mode inilah Anda tidak terlalu mempermasalahkan skor, sebab setiap aksi memiliki rasa yang bervariasi. Killstreak enam musuh melalui orbital strike tidak sememuaskan merontokkan sebuah TIE Fighter lawan dengan X-Wing, atau mungkin saat Anda berhasil menghancurkan salah satu AT-AT Empire. Bermain sebagai tokoh hero - Luke Skywalker atau Darth Vader - juga ternyata tidak terasa spesial.
Sistem kendali pesawatnya disederhanakan, bahkan tidak ada banyak perbedaan. X-Wing sama seperti TIE Fighter, A-Wing dengan TIE Interceptor, dan mungkin hanya Snow Speeder saja yang unik karena ia didesain untuk menjatuhkan AT-AT. Sayang sekali saya belum mahir menerbangkannya.
Conclusion
Masih ada sederetan panjang masalah yang perlu diperbaiki DICE, tetapi jumlah konten dan mulusnya keseluruhan gameplay memperlihatkan kematangan Star Wars: Battlefront mendekati hari peluncuran resminya pada tanggal 17 November di PC, Xbox One dan PlayStation 4. Masa beta sendiri ditutup tanggal 13 Oktober 2015.
Note: maaf sebelumnya ada kesalahan penulisan total file unduhan, sudah diperbaiki.
Sign up for our
newsletter