Investasi Startup di Indonesia Tahun Ini Sudah Capai 40 Triliun Rupiah
Angka Januari-Agustus 2017, tumbuh 68 kali lipat dalam 5 tahun terakhir
Untuk membantu pemerintah Indonesia dan pihak terkait memahami gambaran secara luas perkembangan dunia startup di Indonesia, Google Indonesia dan AT Kearney melakukan survei dan riset ke lebih dari 25 venture capital.
Dari riset tersebut tercatat beberapa poin-poin menarik, di antaranya adalah optimisme dari investor asing untuk menambah jumlah investasi di Indonesia dalam waktu 1-2 tahun ke depan, hingga mulai munculnya kategori baru di dunia startup, setelah wave pertama diramaikan oleh layanan e-commerce dan transportasi.
Jumlah nilai investasi secara global dan Asia Tenggara
Hingga kini sebanyak 50% deals dan nilai investasi masih didominasi oleh Amerika Serikat, namun demikian dalam survei tersebut terungkap dalam 4 tahun terakhir Asia mulai mengejar ketinggalan tersebut dengan cepat. Tercatat pada tahun 2016 nilai valuasi secara global telah mencapai $274 miliar. Dari nilai tersebut tercatat Asia telah memberikan kontribusi sebanyak 33% sementara Amerika Utara menyumbang sekitar 49%, Eropa 15% dan lainnya 3%.
Meskipun masih di belakang Tiongkok, namun perkembangan di Asia Tenggara telah mengalami kemajuan yang pesat. Hal tersebut terlihat dari data yang menyebutkan pada tahun 2012 nilai investasi di Asia sebanyak $10 miliar, dan Tiongkok memberikan kontribusi sebanyak 55% sementara Asia Tenggara hanya 3%. Di tahun 2016 Asia Tenggara sudah mengalami peningkatan hingga 8%, Tiongkok 64%, India 9% dan lainnya sekitar 19%
Jika sebelumnya pusat atau hub teknologi masih didominasi oleh Singapura , namun pada tahun 2016 dengan total nilai investasi sebesar $6,8 miliar, Singapura yang awalnya memberikan kontribusi hingga 83% menurun jumlahnya menjadi 41% pada tahun 2016, sementara Indonesia meningkat dari 14% di tahun 2012 menjadi 19% di tahun 2016.
Jumlah tersebut, menurut Sales Operation & Strategy Lead, Google Indonesia Mifza Muzayan masih banyak yang disimpan di Singapura, namun pada akhirnya hampir sebagian besar digelontorkan di Indonesia.
Tumbuhnya nilai investasi startup di Indonesia
Dengan jumlah sekitar 100 juta orang yang sudah online, Indonesia mengalami peningkatan yang cukup besar dari sisi investasi sejak 5 tahun terakhir. Jika di tahun 2012 hanya mencapai sekitar $44 juta maka di tahun 2017 (Januari-Agustus) jumlah tersebut meningkat hingga $3 miliar (hampir 40 triliun Rupiah).
"Saya mencatat untuk industri minyak dan gas mencapai $5 miliar, sementara untuk digital economy hampir mengejar jumlah tersebut dengan nilai $3 miliar," kata Partner AT Kearney Alessandro Gazzini.
Total investasi tersebut masih didominasi investasi untuk tahap seed atau early stage. Namun demikian untuk tahapan lanjutan memberikan nilai yang lebih. Dari data yang ada disebutkan 53 deals terjadi sepanjang tahun 2017 mulai Januari hingga Agustus. Untuk Seed sebanyak 43%, Seri A sebanyak 30%, Seri B sebanyak 8% dan Seri C dan di atasnya sebanyak 15%.
Sementara untuk nilai investasi sepanjang tahun 2017 dari total nilai investasi $3 miliar yang paling banyak memberikan kontribusi adalah Seri C dan di atasnya dengan 43%, Seri A 15% dan Seri B hanya 1% saja.
Dominasi kategori layanan e-commerce dan transportasi di Indonesia
Kesuksesan yang diraih tiga startup unicorn di Indonesia mendapatkan sorotan dari para investor lokal hingga asing. Dari data yang disampaikan, porsi layanan e-commerce mencapai hingga 58%, sementara transportasi mencapai 38%. Kategori seperti finansial, classified/directory dan payment hanya memberikan kontribusi 1%, sementara kategori lainnya memberikan kontribusi sebanyak 2%.
Kehadiran perusahaan asal Tiongkok yang memberikan jumlah fantastis kepada tiga startup unicorn asal Indonesia, menambah jumlah valuasi dari ketiga startup tersebut. GO-JEK kini didukung Tencent dan JD, Tokopedia didukung Alibaba Group, dan yang terakhir Traveloka didukung JD.
"Jika di wave pertama layanan e-commerce dan transportasi mendominasi, saya melihat 1-2 tahun ke depan kategori lainnya akan mulai bermunculan," kata Gazzini.
Besarnya minat investor asing di Indonesia
Untuk melihat berapa besar minat dari investor untuk memberikan pendanaan di Indonesia, Google melakukan survei kepada 25 investor lokal dan asing terkait rencana mereka untuk melakukan investasi di Indonesia. Dari data tersebut terungkap sebanyak 21% investor lokal mulai menurunkan jumlah investasinya kepada startup di Indonesia, tetapi tidak demikian halnya dengan investor asing.
Sekitar 21% investor lokal melihat tidak ada perubahan yang berarti terkait dengan dinamika startup di Indonesia, sementara 20% investor asing melihat hal yang serupa. Sebanyak 50% investor lokal berniat untuk menambah jumlah investasi kepada startup, sementara 80% investor asing mengklaim bakal menambah jumlah investasi.
"Besarnya pertumbuhan pengguna dan perkembangan teknologi di Indonesia merupakan salah satu alasan investor asing tertarik untuk berinvestasi di Indonesia," kata Muzayan.
Hal tersebut juga terlihat dari cara pandang investor lokal dan asing terkait dengan negara lainnya di Indonesia. Sebanyak 50% investor asing mengatakan Indonesia lebih baik dari negara Asia lainnya, sementara hanya 29% investor lokal yang mengatakan hal yang sama.
Prediksi dan harapan investor lokal dan asing
Dengan makin meningkatnya penetrasi smartphone, kalangan menengah ke atas hingga lulusan universitas dalam beberapa tahun ke depan, diprediksi bakal lebih besar kesempatan dan potensi untuk berinvestasi di Indonesia. Indonesia saat ini sudah menjadi sorotan dunia.
Dari sisi kategori startup yang bakal melejit 1-2 tahun ke depan, Google Indonesia dan AT Kearney mencatat layanan financial technology (fintech) dan healthcare bakal banyak diminati.
Sementara untuk tantangan ke depan yang baiknya dicermati pemerintah dan pihak terkait adalah persoalan krisis talenta, fiscal incentives, funding dan exit option, dan juga startup facilitation. Jika diurai lebih lanjut, masing-masing kategori memiliki impact yang cukup besar untuk mendukung terciptanya ekosistem dan kelancaran dunia startup dan peluang investor di Indonesia.
Sign up for our
newsletter