Telkom Perluas Program Inkubator Dengan Meresmikan Jogja Digital Valley
Setelah mendirikan Bandung Digital Valley (BDV) pada tahun 2011 sebagai pusat inkubator dan akselerator bagi startup yang berlokasi di Bandung, Telkom hari ini (Rabu 21/8) meresmikan Jogja Digital Valley (JDV), yang berlokasi di Jalan Kartini no. 7, Yogyakarta. JDV diresmikan langsung oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sultan Hamengkubuwono X dan dihadiri oleh Direktur Utama Telkom, Arief Yahya, Direktur Innovation Strategic & Indra Utoyo, dan tak ketinggalan, Direktur Enterprise Muhammad Awaluddin.
JDV sendiri merupakan inisiatif Telkom sebagai perusahaan yang ingin terus mendukung industri kreatif nasional. "Telkom selalu mendukung agar industri kreatif digital maju pesat. JDV menyediaan ekosistem yang terintegrasi untuk mendorong lahirnya inovator di bidang industri kreatif digital," kata Arief Yahya, Direktur Utama Telkom, seperti dalam rilis yang dikirimkan kepada DailySocial.
Setelah Bandung, Telkom memang berniat mendirikan pusat inkubator bagi startup di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Bali, dan Yogyakarta. Lima kota besar ini dinilai memiliki banyak sekali anak muda yang kreatif dalam dunia digital. Program inkubator dan akses pendanaan diharapkan akan menjadi motor penggerak industri kreatif digital di Indonesia ke arah yang lebih dinamis.
“Pemilihan Yogyakarta sebagai daerah ekspansi pertama BDV karena Yogyakarta memiliki komunitas digital yang kuat. Kebanyakan dari mereka underground, tak terangkat publisitas,” ujar Indra Purnama, Executive Director BDV kepada DailySocial via telepon.
JDV sendiri akan menjadi fasilitas ruang kerja bersama bagi startup yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Bangunan seluas 800 m2, mampu menampung hingga 10 startup binaan dan 50 developer. Startup binaan tersebut akan disediakan fasilitas fisik berupa private working room untuk mengembangkan bisnis dan produk mereka. Sedangkan fasilitas lainnya terdiri dari: meeting room, cafe corner dan lounge. Semua itu disediakan guna menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif bagi startup.
Seperti halnya BDV, JDV juga akan berperan sebagai aspek pendanaan bagi startup melalui program inkubasinya. “Program Indigo Inkubator untuk startup Yogya akan dimulai tahun 2014,” lanjut Indra.
Lebih jelasnya kepada DailySocial, program inkubasi dan akselator JDV tidak akan berbeda dengan BDV, mulai dari kriteria pemilihan startup hingga program yang dijalaninya. Startup terpilih nantinya akan masuk inkubasi selama enam bulan dengan diberikan pendanaan Rp 250 juta untuk mengembangkan bisnis awalnya. “Setelah masa inkubasi akan masuk masa akselarator. Startup dalam periode ini akan diberikan pendanaan Rp 2 miliar,” lanjut Indra.
Intinya Telkom bertujuan membantu startup serta menjalin kerjasama yang panjang dan saling menguntungkan. Visinya adalah bersama-sama ingin membangun Indonesia. Diharapkan nantinya akan merangsang produk kreasi lokal dari startup Indonesia yang mampu memenangkan tak hanya pasar lokal, juga global.
“JDV juga akan menerapkan metodologi lean startup, metode umum yang bisa meminimalkan akibat ketidakpastian yang sangat kental dengan dunia startup,” urai Indra. Dengan metode ini akan membantu startup dalam mengembangkan bisnisnya sesuai sasaran. “Pertama, memastikan produk yang dihasilkan startup memang dibutuhkan pasar. Kedua, produknya sudah sesuai dengan keinginan konsumen, terakhir, menjangkau pasar yang tepat.”
Untuk mengelola program inkubasi tersebut Telkom bekerja sama dengan MIKTI (Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia) yang terdiri wirausaha dan profesional di bidang industri kreatif digital di Indonesia. Peleburan dari pengetahuan bisnis, produk dan pasar yang dimiliki oleh Telkom maupun MIKTI diharapkan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi startup.
Sign up for our
newsletter