JULO Umumkan Capai Titik Impas pada Keuntungan Operasional
Melaporkan pendapatan berulang tahunan sebesar $120 juta dengan penyaluran pinjaman $454 juta sepanjang 2023
Startup fintech lending JULO mengumumkan perolehan pendapatan berulang tahunan (ARR) sebesar $120 juta (sekitar Rp1,8 triliun) dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 73% di 2023. Pihaknya juga melaporkan keuntungan operasionalnya telah mencapai titik impas.
Total penyaluran pinjaman JULO di sepanjang 2023 tercatat mencapai $454 juta atau tumbuh 50% (YoY). Sementara, total penyaluran pinjaman sejak beroperasi pada 2016 telah tembus angka $1 miliar.
Adapun, tingkat retensi per cohort JULO sebesar 70% yang mana secara signifikan disebut telah berkontribusi terhadap penghematan biaya akuisisi peminjam dan peningkatan biaya operasional perusahaan.
President JULO Ankur Mehrotra menyebut, pertumbuhan kinerja perusahaan dapat terealisasi berkat kemitraan sejumlah mitra keuangan terkemuka, termasuk Credit Saison, Bank Sampoerna, dan Superbank, untuk memperluas penyaluran pinjaman ke segmen pendapatan menengah di Indonesia.
Sejumlah investor JULO antara lain AC Ventures, Credit Saison, Quona Capital, dan Saratoga. JULO terakhir kali memperoleh pendanaan seri B senilai Rp1,1 triliun dari Credit Saison pada 2022.
“Tujuan utama kami adalah menghasilkan profit berkelanjutan kepada para pemegang saham, dan menawarkan opsi likuiditas ke depannya, seperti IPO. Kami yakin sedang di jalur yang tepat sembari mengoptimalkan produk utama dan mengelola risiko secara efisien lewat investasi dan risk management. Kami akan memperluas portofolio produk untuk menjadi platform keuangan yang sepenuhnya terintegrasi,” ujar Ankur dalam keterangan resminya.
Masuk ke segmen kesehatan
Dalam diskusi panel Asia PE-VC Summit bulan lalu, Ankur sempat menyebut fokus utama perusahaan saat ini adalah menyalurkan pinjaman produktif dengan rekam jejak penggunaan yang jelas dan dapat meningkatkan taraf hidup konsumen jangka panjang.
Salah satunya adalah pembiayaan pendidikan yang dimasukinya pada awal 2023. Padahal di tahun yang sama, beberapa P2P lending justru memutuskan keluar dari bisnis pembiayaan pendidikan. JULO menawarkan pembiayaan pendidikan untuk kebutuhan sekolah, universitas, dan kurus di 250 ribu institusi. Bagi JULO, segmen ini masih memiliki ruang pertumbuhan besar.
More Coverage:
Selanjutnya, tambah Ankur, JULO akan meluncurkan produk pembiayaan serupa di segmen layanan kesehatan dalam beberapa bulan mendatang.
"Daripada membiayai pembelian sepatu atau tas baru di platform online, pembiayaan produktif akan meningkatkan kehidupan konsumen dalam jangka panjang. Kami dapat membantu mereka yang kesulitan keuangan dalam mengakses layanan kesehatan," ujarnya pada Januari lalu di Jakarta.
Sign up for our
newsletter