Jumping Granny, Satu Dari Sekian Banyak Game Buatan Mahasiswa Lokal
Amikom Game Dev (AGD), salah satu unit kegiatan mahasiswa di STMIK AMIKOM Yogyakarta meluncurkan game perdana buatan mereka untuk platform Android. Game yang dikembangkan ini bernama Jumping Granny, dan sudah dapat diunduh di Google Play dan dinikmati pada handset Android Anda.
Game Jumping Granny ini cukup simple, bercerita tentang seorang nenek yang ingin menyelamatkan cucunya yang diculik oleh alien. Walaupun dari angka download tidak banyak, namun ada fenomena menarik pada peluncuran game oleh AGD yang merupakan bagian dari Amikom.
Mahasiswa dan Pengembangan Game
Pengembangan game oleh mahasiswa merupakan fenomena yang menarik, dimana akhir-akhir ini banyak startup game dev yang dikelola oleh kalangan mahasiswa, terutama di Yogyakarta. Beberapa startup game dev tersebut pernah kami bahas di DailySocial, beberapa juga pernah memenangkan kompetisi besar yang diadakan beberapa vendor, dan beberapa lainnya sudah memproduksi game buatan mereka di berbagai platform seperti Android dan untuk perangkat Nokia.
Sejak terbentuk dan diselenggarakannya komunitas GameLan (sebuah komunitas startup game dev dari Yogyakarta), dari berbagai meetup yang diadakan mulai terlihat bagaimana antusiasme kalangan mahasiswa yang berada di kota ini. Acara ini juga bisa menjadi faktor dalam proses ‘penularan’ semangat pengembangan game dari yang sudah memiliki studio atau yang baru belajar.
Faktor lain yang bisa mendukung perkembangan game dev di kota ini adalah adanya perusahaan game besar - Gameloft yang membuka kantor di Jogya. Banyak developer di perusahaan tersebut yang berasal dari kalangan mahasiswa yang masih ada dibangku kuliah dan beberapa mahasiswa yang ada ini memutuskan untuk membangun game studio sendiri.
Selain itu, faktor yang mendukung adalah hadirnya beberapa komunitas startup di berbagai kota, tidak hanya di Jogja. Misalnya saja di Jakarta, Depok, Bandung, Surabaya, dan tentunya Yogyakarta. Di kota-kota ini ada pula mahasiswa yang akhirnya mendirikan studio game/game developer, seperti misalnya Creacle, Amagine Interactive, ChocoArts, Org,com, Tinker Games, dll. Dari berbagai developer ini juga ada yang memenangkan kompetisi serta membuat game di berbagai platform dan telah tersedia di toko aplikasi masing-masing platform.
Perkembangan ini tentunya cukup baik, karena ikut juga membangun ekosistem perkembangan game secara keseluruhan, para mahasiswa pun bisa mengembangkan bakatnya. Tetapi tampaknya kondisi yang ada harus diimbangi dengan adanya kolaborasi. Kolaborasi yang dimaksud adalah kolaborasi dari sisi pemasaran dan bisnis dengan berbagai pihak lain, bisa saja penerbit game atau mungkin juga inkubator, vendor dan investor. Kedua hal tersebut dibutuhkan karena kebanyakan game studio yang di-arrange mahasiswa tersebut masih unggul dalam hal pengembangan/produksi saja tetapi masih kurang dari sisi bisnis. Kolaborasi bisa membantu pengembangan agar para game developer dari kalangan mahasiswa ini tidak diam di tingkat tertentu dan bisa berkembang dengan pesat.
Update: Koreksi untuk judul dan beberapa kesalahan nama.
Sign up for our
newsletter