22 April 2015

by Yoga Wisesa

Kamera Tanpa Baterai Berhasil Diciptakan Tim Riset Columbia Engineering

Lithium-ion saat ini merupakan medium penyimpanan tenaga paling penting bagi hampir seluruh produk consumer electronics, terutama perangkat mobile. Tanpanya banyak hal tidak bisa tercipta, termasuk beragam device spesialis fotografi. Namun apa pendapat Anda jika ada kamera yang sama sekali tidak membutuhkan baterai untuk memasok tenaganya?

Mungkin hal tesebut akan membuat banyak fotografer girang, baik kelas profesional hingga mereka yang sekedar gemar ber-selfie. Bukan sekedar angan-angan, tim ilmuwan Columbia University di New York pimpinan Profesor Shree Nayar berhasil menciptakan kamera self-powered pertama di dunia, mampu menjepret satu gambar per detik, selamanya. Bagaimana caranya?

Para peneliti telah menemukan cara alternatif untuk mentenagai kamera dengan memanfaatkan cahaya di ruangan dan mengubahnya jadi listrik. Artinya device tak hanya mampu mengukur cahaya saja, tapi turut mengkonversinya jadi daya. Perancangan kamera tersebut ternyata terinspirasi dari cara kerja unit panel surya, bahkan menggunakan komponen pendukung hampir serupa.

Info menarik: Kamera Nikon D810A Dibuat Khusus Untuk Para ‘Penjelajah Bintang’

Seperti solar panel, kamera digital mempunyai jutaan pixel sebagai photodiode. Dengannya, ia dapat menghasilkan listrik ketika terekspos sinar. Tim Columbia Engineering mengembangkan pixel jenis baru yang bisa berganti mode secara otomatis. Kamera tersebut mampu mengabadikan gambar sembari memanen daya. Buat sekarang ukuran resolusinya masih sangat rendah, cuma 30x40-pixel, namun Nayar yakin penemuan timnya akan merevolusi ranah digital imaging.

Ketika kamera tidak dibutuhkan, ia bisa mengisi ulang perangkat lain semisal smartphone, tablet atau smart watch. Tentu saja menambahkan baterai di sana akan sangat membantu kapabilitasnya. Body versi prototype ini dicetak dari 3D printer serta dibekali dua buah transistor. Selama siklus perekaman, pixel digunakan untuk merekam dan membaca image, lalu beralih mengumpulkan tenaga.

Sang profesor menuturkan, "Kami percaya hasil karya kami adalah langkah besar dalam pengembangan kamera generasi baru yang mampu beroperasi dalam waktu sangat lama - idealnya, selamanya - tanpa memerlukan pasokan daya eksternal."

Selanjutnya para peneliti mencoba menggarap sensor gambar solid-state yang kemudian dapat digunakan sebagai basis memproduksi kamera mandiri kelas konsumen. Sensor self-powering ini juga akan mengurangi kebutuhan konsumsi daya jika diterapkan pada smartphone dan gadget lain.

Via BBC. Sumber: Columbia.edu.