KoinWorks Segera Akuisisi Pengembang Piranti Lunak untuk R&D di Yogyakarta
Menargetkan penyaluran pembiayaan Rp2,2 triliun sepanjang tahun ini
KoinWorks mengumumkan rencana akuisisi software development house di Yogyakarta sebagai pusat research and development (R&D) dan pengembangan lebih lanjut fitur-fitur yang sudah ada. Tidak disebutkan nama perusahaan tersebut, namun dipastikan sudah tahap deal.
Co-Founder dan CEO KoinWorks Benedicto Haryono menjelaskan langkah ini adalah bagian investasi besar-besaran perusahaan pasca perolehan pendanaan seri A+ dari Quona Capital awal tahun ini.
"Tahun ini kita akan investasi besar-besaran, mau perluas ekspansi bisnis makanya perlu tambah scope aktivitas. Sistem back end mau diperkuat, lebih diotomasi sehingga bisa lebih efisien dan punya kontrol yang bagus. Aplikasi mau di-redesign UI/UX-nya," ujar Benedicto, Rabu (27/3).
Seluruh aktivitas baru ini diharapkan mendukung perusahaan untuk menembus target penyaluran dana sepanjang tahun ini di angka Rp2,2 triliun. Di awal operasinya, KoinWorks tergolong cukup konservatif karena industri p2p lending masih terbilang baru di Indonesia.
Total penyaluran secara akumulatif di KoinWorks sejak Oktober 2016 sampai Maret 2019 mencapai Rp900 miliar dengan NPL 0,44%. Benedicto menyebut secara rerata perusahaan menyalurkan sekitar Rp150 miliar per bulannya.
"Per bulannya secara bisnis keseluruhan kita tumbuh 15%-30%. Lebih dari 90% dikontribusikan dari penyaluran Koin Bisnis. Untuk Koin Pintar masih cukup kecil."
Koin Bisnis adalah produk utama KoinWorks yang bersifat pinjaman produktif untuk pelaku UKM yang punya toko online, karyawan, supply chain, dan pinjaman bisnis. Nominalnya mulai dari Rp5 juta sampai Rp2 miliar. Suku bunga disesuaikan dengan skor yang diukur berdasarkan tingkat risikonya. Kisarannya dimulai dari 9%-20% per tahun.
Dalam rangka perluas bisnis Koin Bisnis, perusahaan sedang menguji coba penyaluran pinjaman untuk industri pariwisata. Saat ini, KoinWorks memilih pelaku UKM yang bergerak di bidang akomodasi pariwisata. Segmen usaha lainnya akan diseleksi terlebih dahulu karena belum tentu cocok dengan preferensi perusahaan.
"Kami terinspirasi dari dorongan Pak Presiden Jokowi. Industri pariwisata ini luas segmennya, enggak hanya soal penerbangan, hotel, atau rekreasi saja. Kami masih uji coba segmen ini untuk pelaku UKM yang bergerak di akomodasi yang ada di Jawa."
Produk lainnya yang dimiliki KoinWorks ada Koin Pintar (untuk pendidikan) dan Koin Sehat. Menurut Benedicto, untuk rentang waktu tertentu, Koin Sehat belum akan dikembangkan lebih lanjut karena dianggap kurang memiliki potensi yang signifikan ke depannya.
"Bukan ditutup, tapi kita memutuskan untuk enggak dipasarkan. Keputusannya karena kami lihat potensi bisnis yang besarnya di mana, lalu pusatkan resource kita untuk dikembangkan."
KoinWorks memiliki enam ribu peminjam, sekitar 50%-60% di antaranya adalah peminjam aktif. Jumlah pemberi dana kini mencapai 120 ribu orang dan terdapat lima peminjam institusi keuangan, baik dari dalam dan luar negeri.
"Targetnya tahun ini kami mau ada 500 ribu pemberi dana bergabung di KoinWorks. Di samping itu jumlah institusinya mau ditambah karena yang terpenting adalah re-balancing. Enggak targetin juga ada mau ada berapa yang penting harus ada value buat kedua belah pihak," pungkasnya.
Sign up for our
newsletter