Layanan P2P Lending KreditPro Resmikan Kehadiran, Targetkan Tiga Ribu Nasabah dari Kalangan UKM
Masih tertutup untuk lender dari kalangan institusi
Layanan p2p lending KreditPro (PT Tri Digi Finance Indonesia), yang masih terafiliasi dengan grup Digiasia Bios, meresmikan kehadiran dengan menawarkan produk pinjaman "Faedah Komunitas." Produk ini diarahkan untuk pinjaman produktif dengan konsep komunitas buat mengurangi risiko kredit macet.
Manager of Business Development KreditPro Ana Kartika menjelaskan Faedah Komunitas adalah pinjaman modal yang diberikan kepada pelaku usaha untuk pengembangan UKM dengan cara membentuk komunitas yang beranggotakan minimal 5 sampai 10 orang.
Setiap orang dalam komunitas dapat mengajukan pinjaman mulai dari Rp1 juta sampai Rp10 juta. Adapun tenor yang ditawarkan maksimal 12 bulan dan bunga moderat antara 15%-40% per tahun.
Mereka pun tidak perlu memberikan jaminan. Pencairan dan pembayaran tidak dilakukan dengan uang tunai, sepenuhnya lewat bank transfer, atau lewat PayPro. Semua jenis usaha bisa mengajukan pinjaman ke KreditPro.
Perusahaan menjamin dalam kurun tiga hari, setelah proses verifikasi selesai, dana akan dikirim ke rekening nasabah apabila disetujui permohonannya.
"Komunitas yang dibangun itu terbentuk karena ada hubungan emosional dan percaya antar tiap anggotanya. Yang mana, trust tersebut dapat memotivasi mereka untuk meningkatkan taraf hidupnya."
Komunitas ini merupakan strategi KreditPro dalam mengurangi risiko kredit macet. Dalam lapis pertamanya, perusahaan memeriksa dari histori keuangan apabila pernah memanfaatkan layanan finansial. Kemudian, memeriksa risiko usaha mereka apakah benar usahanya masih berjalan, stabil, dan sebagainya.
"Terakhir, melihat background check berdasarkan lingkungan sekitarnya. Hal ini untuk memastikan pinjaman yang kami berikan itu benar-benar berkualitas."
Ada tim Area Coordinator yang akan mengawasi setiap komunitas di tiap kota. Tugas mereka yang lain adalah mengajak kumpul setiap bulannya, sekadar memberikan motivasi dan mencarikan solusi dari semua keluhan-keluhan mereka.
Adapun saat ini KreditPro baru melayani 13 kota yang tersebar di Jawa Barat dan Jawa Timur. Kota tersebut diantaranya Tangerang, Bandung, Majalengka, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kendal, Semarang, Yogyakarta, Cilacap, dan Banyumas.
Sejak diluncurkan pada Oktober 2018, kini ada 117 kelompok Faedah Komunitas yang telah terbentuk dengan anggota 900 orang yang terdiri dari pelaku UKM dan petani.
Chief of P2P Lending KreditPro Jun Jiao Yeap menambahkan untuk sementara KreditPro belum membuka pendaftaran untuk lender individu. Dia tidak mendetilkan lebih dalam kapan rencana tersebut akan dibuka. Untuk sementara, pemberi dana baru berasal dari kalangan institusi.
Rencana KreditPro
Ana melanjutkan, secara bertahap pihaknya akan terus ekspansi ke seluruh bagian kota di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Diharapkan sampai akhir tahun ini KreditPro dapat hadir di 45 kota. Jumlah nasabahnya ditargetkan dapat tembus ke angka 3 ribu orang sampai akhir 2019.
Untuk Jawa Timur akan segera disambangi pada tahun depan. Dia mengakui meski gerak perusahaan tidak seagresif pemain lainnya, pihaknya ingin memastikan bahwa pinjaman yang disalurkan itu benar-benar berkualitas sesuai dengan visi perusahaan.
Faedah Komunitas ini sebenarnya belum mewakili layanan KreditPro secara keseluruhan. Masih ada layanan pembiayaan tagihan dan working capital yang belum resmi dirilis.
Secara ekosistem, KreditPro berdiri di bawah induk usaha Digiasia Bios yang fokus ke layanan finansial. Perusahaan lainnya, selain KreditPro adalah KasPro, PayPro, BankPro, PoinPro dan RemitPro. Diklaim seluruh perusahaan ini sudah memiliki izin dan terdaftar baik itu di Bank Indonesia maupun OJK.
Antar perusahaan ini akan membentuk suatu ekosistem yang saling terhubung dan menyokong satu sama lain. Salah satu contohnya adalah KasPro, ke depannya di dalam aplikasi KasPro akan menyediakan fitur Bayar Nanti yang teknologinya didukung penuh KreditPro.
"Proposition yang kami tawarkan kepada pasar adalah ekosistem finansial yang menyeluruh. Antar produk yang dihadirkan dalam holding kami akan saling menglengkapi satu sama lain. Kami tidak akan ambil strategi bakar uang seperti pemain lain," pungkas CEO KreditPro Adeleheid Helena Bokau.
Sign up for our
newsletter