Laporan Keuangan: Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Fungsinya untuk Perusahaan
Laporan keuangan dapat dianalogikan dengan rapor perusahaan. Ini berisi semua informasi tentang semua pembiayaan bisnis sehingga kamu mengetahui situasi keuangan perusahaan dengan benar.
Mengelola bisnis tidak boleh sembarangan. Diperlukan informasi yang memadai tentang perusahaan dan operasinya, termasuk laporan keuangannya.
Keuangan merupakan elemen terpenting dalam perekonomian karena menentukan berkembang atau tidaknya suatu perusahaan. Membangun bisnis dari awal atas dasar ini membutuhkan akuntan atau petugas keuangan yang berkualitas dan berpengalaman.
Sayangnya, tidak semua orang memahami arti dan pentingnya laporan keuangan. Bahkan petugas keuangan berjuang untuk mendefinisikan fungsi pelaporan keuangan perusahaan. Akibatnya, pembuatan laporan ini seringkali dangkal dan tidak sesuai dengan standar yang berlaku.
Apa Itu Laporan Keuangan?
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan perusahaan, termasuk semua transaksi yang terjadi di perusahaan selama periode waktu tertentu. Dataset ini digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan.
Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), laporan keuangan didefinisikan sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan, yang terdiri dari berbagai jenis laporan keuangan, neraca, laporan laba rugi, perubahan posisi keuangan dan materi penjelasan lainnya, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
Penyusunan laporan keuangan ini tidak hanya berguna untuk bisnis, tetapi juga diperlukan dalam proses audit yang biasanya dilakukan oleh lembaga pemerintah, perusahaan, dan lembaga lain yang mencoba menentukan kelayakan pajak, pembiayaan, dan investasi.
Suatu laporan dapat dikatakan lengkap apabila laporan keuangan terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
• Laporan neraca
• Laporan laba rugi
• Laporan perubahan ekuitas
• Laporan perubahan posisi keuangan
• Catatan dan laporan lain
Jenis-jenis Laporan Keuangan
Ada beberapa laporan keuangan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Berikut adalah lima jenis laporan keuangan yang perlu kamu ketahui menurut Standar Laporan Keuangan (FSASK):
1. Laporan Neraca
Salah satu laporan keuangan yang paling umum disiapkan oleh akuntan perusahaan adalah neraca. Laporan ini digunakan untuk menunjukkan kondisi keuangan perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini memuat status, ruang lingkup dan sifat kegiatan, serta kewajiban dan ekuitas perusahaan.
Laporan neraca biasanya dibuat dalam dua format, yaitu T (format T) dan L (format L). Tujuan dari neraca adalah untuk memberikan informasi keuangan yang menjadi dasar penghitungan kinerja perusahaan. Selain itu, neraca juga digunakan untuk menilai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi digunakan untuk menggambarkan hasil operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Dari laporan tersebut, kamu bisa mendapatkan berbagai informasi seperti pendapatan, sumber pendapatan, total pengeluaran dan jenis pengeluaran perusahaan selama periode tersebut.
Laporan laba rugi juga digunakan untuk menggambarkan tingkat profitabilitas perusahaan dan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Laporan laba rugi biasanya disajikan dalam dua format, yaitu:
• Single step model
Pendapatan dan pengeluaran tidak dikelompokkan bersama, hanya dipisahkan antara untung dan rugi.
• Multistep model
Laporan dibuat dengan mengelompokkan pendapatan dan pengeluaran kemudian menyusunnya dalam urutan tertentu.
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal menunjukkan jumlah dan jenis modal yang dimiliki perusahaan pada saat itu. Laporan keuangan ini juga mencakup perubahan modal dan alasan terkait. Laporan perubahan ekuitas juga disebut sebagai laporan perubahan ekuitas untuk masing-masing jenis perusahaan. Dengan bantuan laporan ini, fakta-fakta yang mengarah pada perubahan ekuitas perusahaan biasanya diidentifikasi.
4. Laporan Arus Kas
Jenis laporan keuangan selanjutnya adalah laporan arus kas. Laporan ini menunjukkan arus kas yang terdiri dari pendapatan atau pinjaman dari pihak lain dan biaya keluar untuk perusahaan selama periode tertentu.
Laporan arus kas juga dapat diartikan sebagai ringkasan penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode waktu tertentu. Jenis-jenis laporan tersebut terbagi menjadi tiga kelompok periode pelaporan keuangan, yaitu:
Operating: mencakup semua kegiatan dan transaksi yang tidak terkait dengan pembiayaan perusahaan atau kegiatan investasi. Aliran ini biasanya berasal dari kegiatan operasional seperti produksi, distribusi, dan penyediaan layanan.
Investing: laporan ini memuat berbagai isu terkait kegiatan investasi mulai dari pembelian dan penagihan, pembayaran pinjaman, perusahaan dan masih banyak lagi.
Financing: laporan ini mencakup kegiatan keuangan dan keuangan seperti penyediaan sumber daya dari pihak lain, pinjaman dan pembayaran utang.
5. Laporan CaLK
Laporan CaLK adalah singkatan dari Catatan atas Laporan Keuangan. Format laporan keuangan jenis ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang penjelasan-penjelasan yang dianggap perlu untuk memperjelasnya. Tujuan dari laporan CaLK adalah untuk memudahkan pemahaman terhadap isi laporan keuangan.
Fungsi Laporan Keuangan untuk Bisnis
Laporan keuangan dibuat untuk kegiatan tertentu. Kejelasan merupakan cara untuk menetapkan kebijakan pimpinan bagi perusahaan pada periode berikutnya. Fungsionalitas yang lebih lengkap dijelaskan di bawah ini:
1. Untuk Menilai Kondisi Usaha
More Coverage:
Semua laporan ini berguna sebagai penilaian kondisi bisnis. Artinya jika terlalu banyak kerugian pada catatan keuangan, berarti perusahaan tersebut akan mengalami kegagalan.
Sebaliknya, jika laporan tersebut mengandung banyak pendapatan, berarti perusahaan tersebut sedang berkembang. Tentunya dengan penilaian tersebut manajemen dapat menentukan sikap untuk melanjutkan atau bahkan menghentikan usaha karena kerugian usaha yang kronis.
2. Sebagai Bahan Evaluasi
Laporan keuangan diperlukan untuk bahan evaluasi. Bisa dipastikan tanpa adanya laporan tersebut, evaluasi yang akan dilakukan tidak akan maksimal, bahkan tidak akan sia-sia.
Semua laporan ini adalah parameter evaluasi yang menjelaskan masalah dan solusinya. Jika ada kegagalan di perusahaan, kita bisa mengetahui apa penyebab kegagalan tersebut dan bagaimana cara memperbaikinya.
Jika evaluasi ini berjalan maksimal, latihan selanjutnya tentu akan lebih mudah. Karena penyebab masalahnya sudah ditemukan dan solusi terbaiknya. Maka evaluasi musim depan diharapkan bisa menyelesaikan masalah agar tidak terulang lagi.
3. Bentuk Pertanggungjawaban Perusahaan
Laporan keuangan tahunan juga berfungsi untuk menunjukkan tanggung jawab perusahaan. Baik untuk investor maupun untuk negara dalam hal pajak dan lainnya.
Jika laporan keuangan rinci, berarti perusahaan kamu kredibel di mata pemangku kepentingan. Setidaknya manajemen mengatakan itu bekerja dengan baik. Sebaliknya, perusahaan dengan laporan keuangan yang berantakan bisa dicap sebagai perusahaan yang kurang kredibilitas dan berpotensi menghadapi masalah di masa depan.
Demikianlah rangkuman mengenai laporan keuangan dari pengertian sampai fungsinya. Semoga artikel ini membantumu menjawab kebingungan tentang laporan keuangan.
Sign up for our
newsletter