NXTCON 2014: “Industri Wisata Online Tengah Fokus Garap Pertumbuhan di Mobile Demi Memperluas Jangkauan Pasar”
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, perhelatan konferensi teknologi NXTCON 2014 menghadirkan berbagai sesi panel diskusi yang dibawakan oleh beberapa praktisi yang berasal dari industri teknologi global. Dalam rangkaian acara di hari pertama (7/5) NXTCON 2014, tema industri wisata yang berada pada lingkup digital menjadi salah satu tema yang dihadirkan. Diskusi ini membahas perkembangan dan tantangan layanan pariwisata online dalam lingkup startup.
Dalam diskusi yang diadakan di Ballroom Balairung Soesilo Soedirman (Gedung Sapta Pesona) Jakarta Pusat tersebut, pembicara yang didaulat untuk mengisi sesi ini datang dari pelaku startup wisata lokal yang tak asing seperti; Jaka Wiradisuria (Co-founder & CEO Valadoo), Arief Santosa (President Director Kiostix), Gaery Undarsa (Co-founder Tiket.com), dan Turochas Fuad (Co-founder & CEO TravelMob). Tak ketinggalan, sebagai pendukung pelaku bisnis wisata turut dihadirkan pula dari pihak pemerintah yang diwakilkan oleh Ratna Suranti selaku Director of Image Branding dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dalam pembahasannya, dinyatakan saat ini industri wisata online tengah mengalami pertumbuhan yang baik. Indonesia yang diketahui sebagai salah satu negara yang kaya dengan obyek wisata, ditambah pula dengan minat pasarnya yang terus meningkat dari waktu ke waktu, membuat bisnis wisata online menjadi salah satu bisnis digital yang sangat menggairahkan bagi banyak pelaku bisnis digital termasuk bagi para penggiat startup.
Ke-empat panelis yang berbicara merupakan penggiat startup yang bergerak pada industri wisata yang tengah berkembang cukup pesat. Valadoo dan TravelMob adalah startup yang fokus menjual paket wisata secara online, begitu juga dengan Kiostix dan Tiket.com yang keduanya sama-sama melayani pemesanan tiket secara online. Mereka saat ini mengklaim tengah menikmati pertumbuhan yang deras, walau 90% konsumen datang dari pasar domestik.
“Pasar domestik merupakan pasar yang hingga kini masih sangat berpotensial bagi para startup travel. Tersedianya layanan penerbangan murah [low cost carrier] juga turut menyumbang traksi yang besar kepada kami yang bergerak pada bisnis penjualan tiket online,” papar Gaery Undarsa yang juga diamini oleh Arief Santosa dari Kiostix.
Perilaku pasar yang kian dinamis juga dinyatakan kini sedang memasuki masa peralihan, di mana saat ini konsumen banyak yang telah mengadopsi layanan reservasi online dari para startup yang hadir di Indonesia baik dari pemain lokal maupun asing. Ratna Suranti yang datang mewakili pihak pemerintah sangat mendukung akan pertumbuhan tersebut. Dirinya mengatakan banyaknya startup wisata lokal akan mampu memberi iklim yang sangat positif bagi pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia.
Namun, Ia juga menyatakan, di tengah perilaku pasar lokal yang sedang bertumbuh, dirinya menyadari traksi pasar yang hanya bertumbuh di kota-kota besar patut menjadi perhatian bagi para pelaku bisnis ini. Menurutnya, penjangkauan pasar hingga ke daerah-daerah juga wajib menjadi fokus dikarenakan potensi pasarnya yang juga diperkirakan sangat besar.
Menanggapi tantangan yang diberikan oleh pihak pemerintah, para pembicara sepakat untuk fokus dalam pengembangan jangkauan pasar yang lebih luas dengan memanfaatkan penetrasi mobile yang terus menanjak belakangan ini. Gaery Undarsa kembali memaparkan, saat ini Tiket.com memiliki 30% traksi pasar yang datang dari mobile, di dalamnya tentu saja tak hanya konsumen dari wilayah kota besar namun juga berasal dari daerah.
“Dalam menjangkau pasar di daerah, pengembangan di lingkup mobile menjadi salah satu fokus kami. Saat ini Tiket.com telah menginvestasikan sejumlah dana yang cukup besar untuk mengimplementasikan hal tersebut,” tandas Gaery.
Begitu juga dari pihak TravelMob yang diwakili oleh Turochas Fuad. Ia mengungkapkan, transaksi melalui aplikasi mobile TravelMob hampir mendominasi keseluruhan transaksi yang diraihnya selama ini. “TravelMob hingga kini mencatat transaksi yang datang dari aplikasi mobile kami mencapai 40%. Hal itu merupakan sinyal yang sangat baik bagi harapan perluasan jangkauan pengguna di seluruh wilayah,” imbuh pengusaha yang sempat menjadi Managing Director Skype regional Asia.
Dari diskusi yang diadakan siang tadi, kesimpulan yang didapat adalah kondisi pasar konsumen wisata di Indonesia kini telah tumbuh dengan cepat dalam memanfaatkan layanan wisata yang ditawarkan layanan digital. Pada dasarnya, konsumen membutuhkan suatu layanan yang memudahkan dan sejauh ini para pelaku startup wisata lokal mampu memberikan kemudahan yang dicari oleh konsumen. Semoga saja rencana pengembangan yang lebih baik lagi ke ranah mobile benar dapat direalisasikan di masa mendatang.
Sign up for our
newsletter