Layanan E-Commerce DuniaHalal Resmi Meluncur, Sajikan Produk Bersertifikat Halal MUI
Pasang target ambisius mengejar nilai transaksi Rp1 triliun hingga tahun depan dengan memiliki 100 ribu produk
DuniaHalal, layanan e-commerce khusus menjual produk bersertifikat halal MUI, mengumumkan peresmian situsnya ke publik, kemarin (6/9). Dalam kesempatan tersebut, pihak DuniaHalal mengungkapkan target yang cukup ambisius untuk dicapai pada setahun mendatang. Mereka ingin mengejar nilai transaksi sebesar Rp1 triliun dengan memiliki 100 ribu produk.
DuniaHalal adalah situs yang menyediakan berbagai produk bersertifikat halal berdiri sejak awal tahun ini. Produk yang dihadirkan, mulai dari fesyen, makanan, minuman, herbal, elektronik, lukisan, hingga otomotif. Selain itu menyediakan layanan berupa paket perjalanan umrah, wisata halal, dan haji.
Terkait target yang ambisius tersebut, secara terpisah kepada DailySocial, Presiden Direktur DuniaHalal Ndang Sutisna tidak menjelaskan secara spesifik hal-hal apa saja yang akan dilakukan. Yang pasti, dia akan memperbanyak jumlah reseller untuk mendongkrak penjualan, sebagai salah satu strategi besarnya.
Selain itu, dia mengungkapkan pihaknya memiliki patokan yang diambil dari bisnis offline serupa yang dilakukan rekan terdahulunya, dia mampu mencetak transaksi pada tahun pertama senilai Rp10 triliun. Apabila model bisnis tersebut dibelokkan ke online, setidaknya dalam setahun, asumsi kue yang bisa diambil minimal 10% dari total atau senilai Rp1 triliun.
"Itu [bisnis rekan saya] yang menjadi benchmark. Dengan bisnis yang sama namun dengan online, tentunya akan permudah orang-orang untuk bertransaksi. Di samping itu, kami juga perbesar seller. Ada strategi lainnya yang siap kami dan rekan-rekan bisnis lakukan untuk capai target tersebut," ungkap Ndang.
Diferensiasi bisnis dengan kompetitor
Ndang menjelaskan yang membedakan DuniaHalal dengan pemain sejenis, terletak dari hadirnya beragam produk halal yang disajikan. Berbeda dengan lainnya yang kebanyakan lebih mengedepankan layanan berbau halal. Pihaknya juga mendorong pengusaha UKM untuk bergabung dengan memberikan berbagai edukasi, seperti cara menjual barang, pengemasan, hingga pendampingan saat mengajukan label halal MUI.
"Kalau brand halal itu sudah biasa dan ada banyak, sedangkan produk UKM berlabel halal masih sedikit. Makanya kami mau bina mereka agar produk halalnya semakin variatif."
Dia juga menekankan dalam DuniaHalal juga menjaga ekosistem halal, tidak hanya dengan mensyarakat pencantuman label halal saja tapi juga di sistem pembayaran. DuniaHalal tidak menyediakan opsi pembayaran dengan metode kartu kredit, mengingat terdapat unsur riba. Untuk mengantisipasinya, dalam waktu dekat DuniaHalal akan menghadirkan fasilitas kredit tanpa bunga.
"Kami masih develelop, mungkin dalam beberapa bulan lagi akan segera hadir."
Ndang mengaku, saat ini DuniaHalal masih menggunakan dana sendiri untuk operasionalnya. DuniaHalal kini memiliki 30 ribu SKU dengan porsi sekitar 40% diantaranya adalah produk dari mitra UKM.
DuniaHalal sudah dapat diakses melalui situs desktop maupun mobile, dapat diunduh pula versi aplikasinya namun untuk sementara baru tersedia untuk pengguna Android.
Sign up for our
newsletter