Lebih dari 200 Juta Interaksi Terjadi di Facebook Selama Pemilihan Presiden Indonesia 2014

Facebook Indonesia dalam acara pertemuan media hari Senin (22/9) mengungkapkan bahwa lebih dari 200 juta interaksi terjadi di Facebook selama pemilihan presiden yang baru saja berlangsung. Selain itu Facebook dan TNS juga mempublikasikan temuan tentang perilaku pengguna Indonesia di media sosial, terutama Facebook, yang menyebutkan bahwa 98% pengguna Internet di Indonesia telah menggunakan Facebook. Facebook sendiri saat ini memiliki 69 juta pengguna aktif di tanah air.

Popularitas Facebook di Indonesia memang tak terbantahkan. Meskipun dari sisi engagement mungkin masih perlu dikaji lebih lanjut, apalagi dengan penggunaan Path yang tertutup dan hanya populer di Indonesia, Facebook digunakan oleh semua kalangan di semua jenjang usia di Indonesia, baik yang berada di kategori usia produktif maupun yang berusia di atas 55 tahun.

Berdasarkan survei terhadap 1002 orang yang berusia di atas 16 tahun dan dilakukan di empat kota besar, tercatat bahwa frekuensi penggunaan Facebook di Indonesia hanya bisa disaingi oleh kegiatan menonton TV dan jauh meninggalkan aktivitas lain, seperti membaca berita secara online ataupun menonton video.

Survei ini juga menegaskan bahwa Facebook adalah hal yang pertama diakses ketika bangun tidur di pagi hari atau ketika hendak tidur di malam hari. Sekitar 65% responden yang disurvei mengamini pernyataan ini, sedangkan 41% juga mengaku mengakses Facebook sambil menonton televisi.  Lebih lanjut, hampir 1 dari 2 pengguna Facebook di Indonesia (48%) menggunakan platform ini untuk menemukan berita atau informasi baru dan 44% tentang suatu produk atau layanan baru.

Selain informasi terbaru, mereka juga mencari rekomendasi ke Facebook terkait produk-produk yang ingin dibeli. Segmen fashion menduduki posisi tertinggi dalam hal produk yang paling banyak dibeli setelah menemukan informasi terkait di Facebook, yaitu sebesar 52%.

Head of Measurements and Insight Facebook Asia Pasifik Nadia Tan juga berbagi tentang sejumlah hal menarik yang baru-baru ini terjadi dan bagaimana mereka memanfaatkan Facebook sebagai platform preferensinya. Nadia menyebutkan bahwa sepanjang periode pemilihan pemilihan presiden 2014, tercatat ada lebih dari 200 juta interaksi yang membahas tentang dua kandidat presiden. Tercatat 51,12% membicarakan tentang Joko "Jokowi" Widodo dan 45,43% membahas tentang Prabowo. Dua pertiga audience-nya memiliki usia di bawah 34 tahun, artinya Facebook mendorong pemilih muda untuk peduli dan berkontribusi dalam pemilihan presiden kali ini.

Selain itu pengguna Facebook di Indonesia juga tercatat sangat aktif di Indonesia dan menempati posisi tiga besar dalam kontribusi perbincangan selama Piala Dunia 2014, setelah Brazil dan Amerika Serikat. Tercatat adalah 18 juta interaksi yang terjadi sepanjang perhelatan pesta olahraga paling populer ini.

Tentu saja popularitas Facebook di kalangan pengguna di Indonesia mendorong brand untuk lebih aktif mengeksplorasi dan meningkatkan reach produk-produknya melalui media sosial. Facebook dianggap menjadi media terbaru yang efektif untuk memasarkan suatu produk, di luar media tradisional yang selama ini menjadi segmen utama para pemasar.

Head of Facebook Indonesia Anand Tilak mengatakan, "Dengan lebih dari 69 juta pengguna Indonesia yang mengakses Facebook setiap bulannya, dan lebih dari 61 juta yang mengakses melalui perangkat mobile, Indonesia merupakan kesempatan yang besar bagi bisnis yang ingin memperluas jangkauan mereka melalui Facebook."

Untuk menjangkau pemasar yang lebih banyak, Facebook menawarkan serangkaian tools yang dapat digunakan untuk menjangkau, mengoptimalkan, mengukur, dan menyesuaikan upaya pemasaran. Direktur Pemasaran Coca Cola Indonesia Richard Kiger menyampaikan testimonialnya, "Untuk terhubunga dengan pelanggan di dunia digital, brand harus dapat menyampaikan cerita melalui kombinasi dari visual yang memukau, pesat yang kuat, dan platform yang menarik. Facebook merupakan partner yang luar biasa dalam kampanye World Cup kami di Indonesia. Dengan relevansi dan jangkauan yang luar biasa, kami dapat memaksimalkan pesan 'World Cup' kami melalui konten video yang menarik dan menjangkau jutaan orang yang merupakan target kami."