Lima Hal yang Perlu Dilakukan Usai Pivot Startup
Mulai dari membuat rencana bisnis yang fleksibel, merubah target pasar hingga memfokuskan produk yang berfungsi
Idealnya ide awal yang dimiliki oleh startup diharapkan bisa berkembang dengan baik tanpa adanya perubahan yang berarti, namun faktanya 15-20% startup kebanyakan terpaksa untuk melakukan pivot karena tidak mengalami peningkatan yang positif terhadap model bisnis yang dimiliki sejak awal.
Saat ini ketika persaingan semakin ketat dan sudah banyak startup yang menuai kesuksesan, melakukan pivot adalah langkah yang wajib dilakukan ketika bisnis model tidak berjalan dengan baik.
Artikel berikut ini akan membahas 5 hal yang baiknya dilakukan usai pivoting startup.
Buat rencana bisnis yang fleksibel
Rencana bisnis biasanya dibuat berdasarkan survei, riset dan pengumpulan data yang relevan untuk bisnis. Hal tersebut termasuk dari target pasar yang diincar dan jenis produk apa yang ingin ditawarkan. Usai pivot ada baiknya untuk membuat rencana bisnis yang lebih fleksibel, dalam hal ini menjadi hal yang wajar jika pada akhirnya rencana bisnis bisa berubah atau dikoreksi saat bisnis mulai berjalan. Yang perlu diperhatikan jangan pernah takut untuk kemudian merubah rencana jika keadaan memaksa untuk melakukan hal tersebut.
Hindari rasa penyesalan
Saat ide awal tidak berjalan dengan baik dan startup pada akhirnya harus memilih untuk melakukan pivoting, banyak pemilik startup yang kerap melihat kebelakang dan merasa bersalah terhadap keputusan yang telah dibuat. Agar startup bisa berjalan dengan baik ke depan, hindari untuk melihat kesalahan yang telah dibuat karena hanya akan menimbulkan rasa penyesalan. Fokuslah kepada ide baru dan target yang ingin dicapai dengan model bisnis baru startup Anda.
Sertakan pengguna setia
Jika startup Anda telah memiliki pengguna setia yang ternyata tidak keberatan untuk ikut serta dalam rencana terkini startup, upayakan untuk mengajak pengguna setia tersebut untuk kemudian turut mencoba produk baru yang akan diluncurkan. Kumpulkan feedback dari pengguna setia Anda dan berikan keuntungan lebih bagi mereka ketika produk baru diluncurkan.
Kurangi fitur yang tidak berfungsi dengan baik
Salah satu cara yang bisa dilakukan sebelum pivoting dilakukan adalah coba cermati kembali kira-kira fitur apa yang sepertinya kurang berfungsi dengan baik dan tidak diminati oleh pengguna. Kurangi fitur atau layanan tersebut dan fokuskan kepada layanan yang Anda anggap menonjol dan bisa ditampilkan lebih banyak. Sudah banyak perusahaan teknologi yang melakukan kegiatan tersebut, di antaranya adalah Flickr, Instagram, dan Slack.
Ubah target pasar
Selama ini mungkin Anda menganggap target pasar yang dulu telah sesuai dengan produk dan model bisnis yang dimiliki, ketika pivoting telah dilakukan coba tentukan target pasar yang baru dan tentunya sesuai dengan karakteristik produk Anda.
Eric Ries, entrepreneur dan penulis buku The Lean Startup, mengungkapkan:
"A pivot is a structured course correction designed to test a new fundamental hypothesis about the product, strategy and engine of growth."
Sign up for our
newsletter