Margin: Definisi Jenis dan Cara Menghitung dan Contohnya dalam Bisnis
Dalam dunia akuntansi, margin digunakan sebagai penegasan konsep laba, yaitu selisih penjualan dikurangi biaya produksi
Seperti yang kita ketahui, tujuan bisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan. Jadi bagaimana kita tahu bisnis kita menguntungkan? Tentu saja kami bekerja untuk mencari tahu. Dalam bisnis, hal yang berkaitan dengan keuntungan biasanya disebut dengan margin.
Ada beberapa rumus margin untuk menghitung keuntungan yang kita hasilkan dalam bisnis. Margin adalah konsep yang sangat penting dalam bisnis yang perlu diketahui oleh setiap trader. Margin berkaitan erat dengan biaya produksi, produk yang dijual, nilai keuntungan penjualan, dan banyak faktor penting lainnya.
Jadi jika kamu ingin mengetahui sesuatu tentang margin, berikut DailySocial.id jelaskan padamu!
Definisi Margin
Margin adalah istilah yang menggambarkan perbedaan persentase antara keuntungan dan penjualan perusahaan. Dalam bisnis, margin sering dikaitkan dengan istilah profit. Oleh karena itu istilah profit margin atau margin keuntungan. Dalam dunia akuntansi, margin digunakan sebagai penegasan konsep laba, yaitu selisih penjualan dikurangi biaya produksi. Margin adalah bagian penting dari laporan keuangan.
Artinya, margin adalah wajib dalam bisnis, apalagi jika perusahaan berhasil mendapatkan keuntungan. Selain perdagangan, margin juga dapat ditemukan dalam perdagangan investasi. Dalam dunia trading investasi, margin memiliki beberapa istilah lain yaitu margin call dan margin account. Margin call digambarkan sebagai usaha investor yang mencoba menutup kerugian saat harga saham turun drastis di bawah harga pembelian aslinya.
Sementara itu, akun margin atau akun margin disebut akun yang dibuka dengan manajer investasi dan digunakan untuk membeli saham. Oleh karena itu, berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa margin sangat penting dalam dunia bisnis dan keuangan. Tanpa margin, sebuah perusahaan tidak tahu berapa banyak keuntungan yang dihasilkannya.
Setiap laporan keuangan disusun, margin keuntungan harus dihitung dengan benar dan sesuai dengan rumus. Karena margin memegang peranan penting bagi sebuah perusahaan. Formula margin ini sangat penting untuk pengembangan perusahaan yang berkelanjutan.
Jenis-jenis Margin
Margin Laba Kotor
Margin pada laba kotor akan membandingkan laba kotor dengan pendapatan yang nantinya akan diterima. Menghitung margin laba kotor ini akan sangat membantu dalam mengetahui efisiensi perhitungan harga pokok penjualan dan biaya produksi yang selama ini dibutuhkan.
Semakin besar nilai marginnya, maka operasional bisnis akan semakin efisien.
Margin Laba Bersih
Margin laba bersih adalah laba yang sudah dikurang dengan pajak atas pendapatan yang didapat. Semakin besar nilai marginnya, maka artinya bisnis semakin sehat.
Margin Laba Operasional
Margin laba operasi akan sangat membantu untuk mengetahui tingkat kemampuan bisnis yang menghasilkan laba operasi dari adanya penjualan bersih. Laba operasi adalah laba bersih yang belum dikenakan dengan bunga dan pajak.
Cara Menghitung Margin
Sebelum menghitung margin, terdapat beberapa hal yang harus kamu ketahui terlebih dahulu. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
- Kamu harus mengetahui harga pokok penjualan agar kamu bisa menentukan harga jual produk barang atau jasa secara tepat.
- Mengetahui total penjualan secara bersih. Kamu bisa mengetahuinya dari penjualan kotor yang sudah dikurangi dengan pengurangan lain, seperti diskon, komisi dan pengembalian atau retur.
- Menghitung semua biaya produksi
- Mempelajari laporan laba rugi agar bisa mengetahui beban perusahaan dan juga sumber pendapatan perusahaan.
Bila kamu sudah mendapatkan keempat informasi di atas, kamu bisa menghitung berapa besar margin yang memang kamu inginkan. Nah, berikut ini adalah cara menghitung margin dengan berdasarkan jenis laba yang bisa kamu coba aplikasikan.
1. Laba Kotor
Untuk menghitung laba kotor, kamu bisa melakukannya dengan menghitung harga pokok penjualan. Menghitung laba kotor ini akan bisa membantu kamu mengetahui produk apa yang paling mampu mendatangkan keuntungan dan mana yang tidak mendapatkan keuntungan.
Nah, berikut ini adalah rumus untuk menghitung laba kotor:
Margin laba kotor: ((pendapatan total – harga pokok penjualan) : pendapatan total) x 100
2. Laba Bersih
Menghitung laba bersih sangat berguna untuk menentukan tingkat profitabilitas bisnis kamu setelah dikurangi dengan berbagai biaya pokok dan juga harga pokok penjualan (HPP).
Berikut ini rumus untuk menghitung margin laba bersih:
Margin Laba Bersih = ((Pendapatan – (HPP + biaya operasional + bunga + pajak + biaya lain) : Pendapatan) x 100
3. Laba Operasional
Menghitung laba operasional ini di dalamnya tidak termasuk menghitung pajak, hutang dan berbagai biaya lain selain biaya operasional lain. Sebaliknya, margin laba operasional akan memperhatikan biaya administrasi, operasional, penjualan, dan juga biaya overhead.
Berikut ini adalah rumus untuk menghitung margin laba bersih:
Margin Laba Operasional = (Pendapatan : Pendapatan Operasional) x 100
Contoh Menghitung Margin dalam Bisnis
Dalam menghitung margin, pencatatan transaksi, pengelompokan akun, dan berbagai hal memerlukan sebuah laporan keuangan yang baik yang terdiri dari, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan masih banyak lagi.
Setelah dijabarkan beberapa rumus dari setiap jenis margin maka berikut ini adalah contoh untuk menghitung margin dalam bisnis kamu.
Contoh Margin Laba Kotor
Kamu ingin menjual baju dengan harga Rp25.000,00. Saat membuat bajunya, kamu memiliki harga pokok penjualan sebesar Rp15.000,00. Lalu, berapakah margin kotor dari usahamu menjual bajunya?
Margin Kotor = (Total Pendapatan – HPP) / Total Pendapatan x 100%
= (25.000 – 15.000) / 25.000 x 100% = 10.000 / 25.000 x 100% = 0,4 x 100% = 40%
Jadi, kamu menghasilkan laba kotor sebesar 40% dari setiap baju yang ia jual.
Contoh Margin Laba Bersih
Kamu memiliki perusahaan dengan pendapatan sebesar Rp20.000.000,00. Di luar pendapatanmu, kamu juga memiliki HPP Rp4.000.00,00 ketika membuat sebuah produk. Lalu, kamu memiliki pengeluaran biaya operasional Rp3.000.000,00, pajak Rp1.500.000,00, dan biaya lain-lain Rp1.500.000,00 yang harus dibayar. Berapakah lama bersih di perusahaanmu?
Margin Bersih = (Total Pendapatan – HPP – Biaya Operasional – Biaya Pajak – Biaya Lain-lain) / Total Pendapatan) x 100%
= (20.000.000 – 4.000.000 – 3.000.000l – 1.500.000 – 1.500.000) / 20.000.000) x 100%
= 0,5 x 100% = 50%
Jadi, margin laba bersih pada perusahaanmu sebesar 50%
Contoh Margin Laba Operasional
Kamu memiliki perusahaan dan ingin melihat margin laba operasional. Sebelum itu kamu melihat bahwa total pendapatanmu sebesar Rp10.000.000,00 dan kamu juga memiliki pendapatan operasional sebesar Rp40.000.000,00. Berapakah laba operasional perusahaanmu?
Margin Operasional = (Total Pendapatan / Pendapatan Operasional) x 100%
= (10.000.000 / 40.000.000) 100% = 0,25 x 100% = 25%
Jadi, margin laba operasional perusahaanmu sebesar 25%
Itulah penjelasan, cara menghitung, serta contoh dari margin dalam bisnis. Jika kamu memiliki usaha dan ingin mengetahui berapa persen keuntungan atau pertumbuhan perusahaanmu, kamu bisa menggunakan rumus-rumus di atas sebagai acuanmu.
Sign up for our
newsletter