Masih Ada Satu Kursi Untuk Bergabung di Launchpad Accelerator Batch 1
Startup Indonesia membutuhkan banyak sekali pengetahuan dari luar untuk membangun produk yang global-minded
Google Launchpad Accelerator di Indonesia sudah diresmikan. Sesi submisi juga sudah berjalan. Beberapa startup lokal telah terpilih, tepatnya ada 7 startup, termasuk di dalamnya Kerjabilitas sebuah startup baru berbasis di Yogyakarta. Dan menurut penuturan Jason Tedjasukmana dari Google Indonesia, pihaknya masih membuka kesempatan bagi satu lagi startup bergabung di batch pertama program akselerasi ini.
Ketika ditanya tentang proses submisi, Jason menjawab:
“Ya, ada sesi submisi yang dimulai sebelum kita memberikan pengumuman. Kami memilih dari kandidat terbaik, dan saat ini masih memiliki tempat bagi satu perusahaan lagi untuk tahap pertama, tetapi kami akan menentukan secepatnya karena program ini akan dimulai bulan Januari mendatang. Jika startup tidak sempat bergabung pada tahap ini, akan ada tahap selanjutnya tahun depan.”
Dalam keterangannya Jason juga menekankan bahwa untuk bergabung pada program akselerator ini tak harus startup yang sudah berdiri lama, Google juga membuka kesempatan bagi startup baru dengan produk yang memiliki visi besar di pasar lokal.
“Kami berharap mereka (para startup pendaftar) sudah memiliki aplikasi Android, tetapi itu bukanlah satu-satunya prasyarat. Jika mereka tidak memiliki hal tersebut, mereka tetap bisa mengajukan aplikasi dan kemudian baru membuatnya,” ungkap Jason menerangkan kriteria kandidat Launchpad Accelerator di Indonesia.
Startup Indonesia membutuhkan banyak sekali pengetahuan dari luar, terutama untuk membangun produk yang global-minded. Program-program seperti ini membantu startup lokal terakselerasi lebih cepat dengan membangun jaringan entrepreneur yang memang sudah berfikir global.
Pelajaran yang butuh bertahun-tahun dipelajari, dipadatkan dalam satu Minggu untuk diberikan ke entrepreneur muda. Seperti diinformasikan sebelumnya, startup terpilih akan diterbangkan ke Mountain View untuk diinkubasi langsung di kantor Google. Tentu saja ada beberapa hal yang tidak bisa diajarkan dan harus dialami sendiri, namun program seperti ini membantu akselerasi ekosistem startup indonesia.
“Akan ada 5 bulan sesi bimbingan setelah mereka kembali dari Mountain View. Kami juga berharap untuk mengadakan program akselerator tahun depan,” pungkas Jason.
Program batch kedua Google Launchpad Accelerator akan dimulai pertengahan tahun depan. Google mentargetkan bahwa dalam rentang satu tahun akan ada minimal 50 startup baru dari Indonesia, India dan Brasil untuk menciptakan inovasi lokal di platform Android.
Beberapa startup yang lolos dari Indonesia pada batch pertama ada Jojonomic (startup pengembang layanan keuangan), Kakatu (pengembang launcher kontrol akses smartphone), HarukaEdu (penyedia layanan kelas digital), Setipe (situs kencan online), Kerjabilitas (platform pencari kerja bagi kaum difabel), Kurio (aplikasi pembaca berita) dan eFishery (startup pengembang produk IoT).
Sign up for our
newsletter