Sejarah Mata Uang Jepang: Mengenal Yen dan Perkembangannya Saat Terjadi Krisis
Jepang terkenal dengan keindahan alam sakura dan kulinernya yang lezat. Sebagian orang tidak asing dengan mata uang yen yang digunakan di jepang, tapi tahukah kamu sejarah dan perkembangan dibalik mata uang tersebut? Berikut ini artikel penjelasan selengkapnya!
Jepang dengan julukan negeri matahari terbit juga mendapatkan julukan sebagai negeri sakura, dimana bunga sakura juga telah menjadi bunga nasional negara tersebut. Jepang memiliki banyak sejarah khususnya setelah terjadinya perang dunia kedua.
Negara jepang terkenal dengan orang-orang yang dinilai disiplin, tepat waktu dan sangat perfeksionis dalam sebuah pekerjaannya. Tapi tahukah kamu, bagaimana negara jepang pada akhirnya memiliki mata uang yen sebagai mata uang nasional mereka dan bagaimana keuangan mereka bisa kembali bangkit setelah terjadinya perang dunia kedua? Simak penjelasan selengkapnya pada artikel di bawah ini!
Mengenal Mata Uang Jepang
Mata uang jepang secara nasional jepang menyebut yen sebagai mata uang nasional negaranya, dimana mata uang tersebut secara secara nasional disingkat menjadi JPY. Di jepang yen merupakan alat pembayaran yang sah selain mata uang euro dan dolar AS.
Istilah “yen” yang digunakan untuk menyebut mata uang jepang memiliki arti sebagai lingkaran atau benda bulat. Pada mulanya mata uang yen muncul pada tahun 1871 saat berada di masa pemerintahan Meiji melalui Undang-Undang Mata Uang Baru. Kehadiran yen saat ini sebagai upaya menangani permasalahan moneter yang sempat terjadi di Jepang.
Mata uang jepang yang diluncurkan pada saat itu berupa koin 1 yen, 5 yen, 10 yen, 50 yen, 100 yen serta 500 yen dan masih tetap digunakan hingga sampai sekarang. Meskipun demikian, mata uang jepang yen, pemerintah juga menerbitkan seri mata uang baru seperti, 1.000 yen, 2.000 yen, 5.000 yen dan lain sebagainya.
Sejarah Mata Uang Jepang
Pada abad ke-7 hingga pertengahan abad ke-12 jepang mendapatkan pengaruh dari sistem sosial Cina, hal ini mempengaruhi kemunculan mata uang jepang yaitu koin tembaga. Mata uang koin jepang mengalami sejumlah perubahan dimana pada akhir abad -7 jepang menggunakan koin fuhon-sen, abad ke-8 tepatnya tahun 708 Jepang mencetak mata uang koin wado kaichin. Koin wado kaichin ini dibuat dengan mengadopsi koin yang berasal dari Dinasti Tang yaitu, koin Kai Yuan Tong Bao.
Mata uang jepang saat ini digunakan sebagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam menyatakan kemerdekaan negara tersebut, pemerintah juga menggunakan mata uang koin yang berlaku untuk menutupi biaya pembangunan istana pada masa kekaisaran Heijo. Seiring berkembangnya waktu, mata uang koin mengalami penurunan, dimana pada saat itu terdapat 12 jenis koin tembaga yang diproduksi.
Koin yang digunakan dianggap memiliki ukuran lebih kecil dan kualitas yang rendah akibat kekurangan bahan produksi berupa tembaga. Hal ini menyebabkan terjadinya penukaran satu koin baru dengan sepuluh koin lama, sehingga mengakibatkan nilai koin menurun.Pemerintah Jepang yang saat itu telah kehilangan kepercayaan masyarakat mengenai nilai mata uang koin akhirnya menggunakan pakaian beras, sutra dan rami sebagai pengganti koin.
Untuk menghindari ketidaknyamanan dalam membawa barang-barang tersebut sebagai mata uang jepang, pemerintah membentuk ekonomi kredit dalam upaya mengatasi biaya penanganan dan transportasi. Beralih ke abad ke-12 sampai abad ke-16 jepang menangguhkan penerbitan koin dan hanya menyisakan koin torisen dan shinkusen, meskipun keduanya memiliki kualitas yang berbeda.
Masyarakat akhirnya mulai membedakan mata uang koin berdasarkan jenis dan kualitasnya, kondisi ini memicu kekacauan peredaran uang logam dan membuat pemerintah mengambil langkah menggunakan emas dan perak sebagai mata uang jepang.
Memasuki pertengahan abad ke-19 dan awal abad ke-20 pemerintah Jepang mengeluarkan Undang-Undang Mata Uang Baru yang mengubah penyebutan mata uang ryo, bu dan shu menjadi yen, sen, dan rin. Pemberlakuan Undang-Undang ini digunakan untuk memperkuat kedudukan Jepang secara internasional dalam memabngun sistem moneter modern.
Perkembangan Yen Saat Krisis di Jepang
Jepang menggunakan mata uang yen sebagai bentuk modernisasi ekonomi yang terjadi ketika masa pemerintahan Meiji di akhir abad ke-19. Sebelumnya wilayah-wilayah di Jepang telah mengeluarkan sejumlah mata yang mereka sendiri, meskipun penggunaan klasifikasi nilai mata uang tersebut tidak konsisten.
Berlakunya Undang-Undang Mata Uang Baru memberikan pengenalan mata uang yen di Jepang. Pada tahun 1882 Bank Jepang berupaya untuk mempertahankan hak mereka dalam mencetak mata uang melalui monopoli kontrol pasokan uang. Jepang yang mengalami kekalahan pada saat dunia perang kedua dan hal tersebut menyebabkan negara tersebut mengalami krisis moneter akibat perang.
Dimana mata uang jepang yaitu yen kehilangan banyak nilai tukar setelah perang terjadi, untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah perjanjian Bretton Woods yang menghasilkan 360 yen sama dengan 1 USD, Pada tahun 1971, mata uang jepang kembali jatuh diikuti terjadinya deflasi dan krisis minyak pada tahun 1973.
Pemerintah Jepang berupaya mengatasinya dengan berfokus pada ekspor yang kompetitif, Bank Jepang tetap berupaya mempertahankan suku bunga nol atau mendekati nol untuk mempertahankan kebijakan anti-inflasi. Pada tahun 2013 Bank Jepang berupaya menargetkan inflasi 2% karena volume penjualan yang tinggi dan jumlah uang yang beredar mencapai dua kali lipat. Puncaknya pada tahun 2018, mata uang jepang yaitu yen dinyatakan sebagai salah satu mata uang dengan kinerja terbaik tahun tersebut.
Nah itu dia penjelasan seputar sejarah mata uang jepang, mulai dari pengenalan mata uang yen hingga pada perkembangan mata uang yen saat terjadinya krisis di Jepang. Melalui penjelasan diatas, maka kamu dapat melihat bagaimana upaya pemerintah jepang dalam mengatasi permasalahan keuangan di negaranya. Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat!
Sign up for our
newsletter