Memahami Kembali Konsep Berbisnis Online
Tak sekadar memiliki situs dan mempromosikan bisnis secara online, perlu bentuk pola berpikir yang digital
Ada banyaknya toko daring yang berseliweran di dunia maya, di satu sisi secara kuantitas memang mengindikasikan sudah banyak pemilik usaha yang mulai memerhatikan potensi belanja online. Namun berdasarkan segi kualitas, belum semua pemilik usaha paham dengan konsep berbisnis online karena pola pikirnya belum di-digital-kan.
Untuk itu, Gerakan Nasional Mari Berdigital kembali melanjutkan roadshow-nya di kota kedua, Bandung pada 18 Mei 2017. Tema yang diambil kali ini adalah "Bangkitkan Ekonomi Lokal dengan Go-Digital".
"Gol akhir yang ingin dicapai adalah meningkatkan jumlah UKM yang mulai go digital. Kemudian, mengubah digital mindset. Perubahan perilaku konsumen sangat dinamis, jadi harus disesuaikan agar bisnis tetap sustained. Jadi digital itu tidak sekadar punya situs dan dipasarkan lewat sosmed saja," terang Managing Director bDigital Indonesia Rama Dhonanto, Kamis (18/5).
Acara ini turut dihadiri Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram. Dalam sambutannya, Agus menerangkan bahwa berjualan online kini adalah suatu keniscayaan. Inisiatif yang dilakukan pemerintah untuk mendorong UKM yang ingin go digital di antaranya dengan meluncurkan Smescotrade, sebuah marketplace khusus UKM lokal milik Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM Kemenkop (LLP-KUKM).
Di dalam marketplace tersebut telah menampung 1.900 UKM dengan total 74 ribu produk. Tak hanya itu, pemerintah telah bekerja sama dengan marketplace Tokopedia, Bukalapak, elevenia, Blibli, dan Bhinneka untuk pengadaan produk UKM lokal.
Tak sekadar memberi ruangan untuk berjualan, pemerintah juga mengadakan Kampung Digital UKM dalam rangka memberikan edukasi secara menyeluruh mengenai digital. Inisiatif tersebut kini telah tersebar di 50 titik di seluruh Indonesia.
Kemudian, bekerja sama dengan kementerian lainnya misalnya Kemkominfo memberikan dua juta domain gratis untuk para UKM. Ditargetkan angka tersebut dapat tercapai pada 2018 mendatang.
"Pemerintah juga menyiapkan silabus dan pelajaran berisi dunia e-commerce untuk para UKM. Kami turut aktif dalam setiap kegiatan kewirausahaan nasional yang diadakan setiap tahunnya. Pemerintah sadar betul bahwa digital itu tidak bisa dijadikan alat, tapi lebih tepat sebagai mindset," terang Agus.
Buat kurikulum
Dalam rangka mendukung pembentukan pola pikir digital, yang berbeda dengan gerakan nasional kali ini, pihak Mari Berdigital juga bakal menyiapkan kurikulum yang bakal dikemas khusus untuk pengembangan UKM lokal. Untuk mewujudkan kurikulum ini, dalam Mari Berdigital akan terbagi menjadi tiga arena berbeda, terdiri dari Conference Area, Tech & Digital, dan Business Growth.
Di dalam arena utama Conference Area akan diisi dengan diskusi panel dari berbagai pelaku yang kompeten di bidangnya. Untuk arena Tech & Digital akan terfokus seputar pemasaran digital, layanan e-commerce, dan media sosial. Sedangkan di arena Business Growth, berbicara mengenai pengembangan bisnis dari segi finansial, branding, dan hukum.
"Obyektifnya setelah acara ini selesai, UKM dapat mengetahui how to-nya. Dari yang belum tahu tentang dunia digital jadi lebih tahu, serta yang sudah tahu jadi lebih mahir. Yang terpenting mereka jadi tahu bagaimana cara eksekusinya untuk meningkatkan bisnisnya," tutup Ketua Pelaksana Mari Berdigital Soni Jiferson.
Setelah Jakarta dan Bandung, rencananya Gerakan Nasional Mari Berdigital akan melanjutkan roadshow ke tiga kota lainnya di Surabaya, Medan, dan Makassar pada tahun ini.
- DailySocial adalah media partner event Mari Berdigital Bandung
Sign up for our
newsletter