Memahami Peran Sentral VP Engineering di Startup
Mengkonsolidasikan berbagai proses dan kultur teknis dalam pengembangan produk
Urusan engineering tidak bisa disepelekan startup digital atau bahkan perusahaan masa kini yang ingin memanfaatkan keuntungan dari penetrasi pengguna internet dan ponsel pintar. Unsur teknis –berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi—telah menjadi DNA bisnis. Untuk itu kini VP Engineering atau CTO (Chief Technology Officer) kerap disuguhkan dalam peran sentral dalam inti bisnis. Mereka harus memahami proses bisnis hingga kebutuhan pengguna akan optimasi layanan.
Pada prinsipnya VP Engineering bertanggung jawab lebih dari sekedar urusan teknis pengembangan produk, namun juga perlu kemampuan untuk mengelola tim, mengatur alur pengembangan produk hingga menentukan kapan sebuah fitur akan dirilis. Namun karena satu dan lain hal, peran VP Engineering biasanya justru disibukkan dengan urusan yang lebih sempit. Wajar saya, karena umumnya akan berubah seiring dengan perkembangan tim dan produk dalam startup tersebut.
Untuk itu sangat penting bagi startup memahami sebenarnya apa peran seorang VP Engineering dalam sebuah startup. Hal ini berkaitan dengan tren yang ada saat ini. Individu (founder) biasa hadir dengan sebuah ide –mereka tidak memiliki kemampuan teknis teknologi, sehingga memfokuskan pada bisnis. Kepercayaan bab teknologi pun dilimpahkan kepada seorang VP Engineering yang direkrut.
Berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang seorang VP Engineering:
Perencanaan produk
Di lapangan nyatanya VP Engineering benar-benar difokuskan dalam teknis eksekusi pembuatan produk. Namun sejatinya dalam perencanaan produk juga perlu dilibatkan bersama Product Manager. Beberapa hal dapat dipertimbangkan VP Engineering dalam perencanaan produk, misalnya untuk memberikan masukan terkait dengan ketersediaan data atau skala produksi pengembangan produk.
Pada dasarnya apa yang disarankan VP Engineering dalam proses perencanaan ialah menggambarkan batasan ataupun kemampuan yang dapat dijangkau dalam proses tersebut. Hal ini untuk membantu CEO atau pihak manajemen lainnya memahami tentang persiapan atau ekspektasi teknis terkait pengembangan suatu produk. Kejelian VP Engineering dibutuhkan untuk memastikan proses pengembangan produk menjadi seimbang. Ia perlu memahami kapan harus merilis produk baru, menggantikan produk lama dan sebagainya. Strategis dalam urusan teknis.
Membangun tim dan kultur di dalamnya
Peran penting lain dari seorang VP Engineering adalah mengupayakan integritas tim produk (teknis) secara baik, dan membangun kultur produktif di dalamnya. Pengembangan produk masa kini dituntut untuk dapat berjalan secara berkelanjutan, sehingga mekanisme dan strateginya perlu dijaga sehingga menghasilkan workflow yang baik. Kemampuan tentang manajemen pengembangan perangkat lunak yang dimiliki VP Engineering akan berperan penting di sini.
[Baca juga: Pengembangan Produk Startup Cocok Menggunakan Metodologi Agile dan SCRUM]
Ia juga tidak bekerja sendiri, dalam unit produksi yang lebih kecil perlu mempercayakan kepada bawahannya yang melaporkan secara langsung. Oleh karena itu, seorang VP Engineering harus dapat menentukan siapa manajer terbaik bagi tim tersebut, memperkerjakan mereka, dan mampu mengasuh keterampilan itu dari waktu ke waktu. Membangun tim yang kuat bukanlah hal yang statis. Startup berkembang dengan cepat, dan tim teknik perlu mencapainya.
Sebagai CEO, perlu juga mengetahui bagaimana seperti apa VP Engineering yang bekerja optimal? Cara termudah untuk menilai VP Engineering di luar kualifikasi di atas kertas adalah dengan melihat tim yang ada dan sebelumnya, termasuk melihat apakah mereka memenuhi jadwal rilis yang dijadwalkan? Apakah mereka memiliki proses yang masuk akal (vs. serampangan)? Apakah ada banyak perselisihan (yaitu, gesekan yang tidak produktif vs kreatif) di antara tim?
Memastikan eksekusi pengembangan produk berjalan baik
Hasil akhir yang diharapkan dari tim yang dipimpin VP Engineering adalah produk berkualitas. Namun tidak semata-mata mengembangkan produk saja, namun perlu penyesuaian dan penekanan agar semua berjalan seperti yang sudah dijadwalkan oleh manajemen. Di sini peran VP Engineering harus mampu mengakomodasi proses pengembangan perangkat lunak secara benar.
[Baca juga: Kisah Mendirikan Startup sebagai CTO]
VP Engineering juga perlu piawai ketika harus menyelesaikan "kekacauan" yang terjadi dari hal yang tidak diinginkan. Misalnya di awal peluncuran sistem berjalan dengan baik, namun seiring banyaknya pengguna bugs mulai muncul. Berpikir untuk melakukan perbaikan, eskalasi dan strategi lain seiring dengan pertumbuhan pengguna menjadi salah satu mental yang perlu dimiliki VP Engineering. Bahkan kapan pun kejadian itu terjadi, prioritasnya ialah kenyamanan pengguna sistem.
Dari berbagai peran tersebut, startup digital memang harus memiliki seorang VP Engineering sedini mungkin. Banyak startup tahap awal percaya bahwa mereka tidak memerlukan VP Engineering karena tim teknik mereka cukup senior atau mungkin terlalu kecil. Tapi pada akhirnya akan sulit mengakomodasi peran-peran penting di atas. VP Engineering yang kuat menyediakan tulang punggung untuk fungsi teknik yang tahan terhadap tekanan bisnis sembari menetapkan budaya dan proses yang tepat untuk kualitas produk yang akurat.
Sign up for our
newsletter