Memulai "Growth Hacking" untuk Startup
Mempersiapkan tim hingga pemahaman tentang "customer lifecycle"
Masih dalam seri topik growth hacking, melanjutkan pembahasan kedua, artikel kali ini akan mengulas mengenai persiapan apa saja yang harus dilakukan startup yang ingin memulai menjalankan strategi growth hacking. Sebuah upaya berlandaskan data untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis.
Menyelaraskan visi
Growth hacking bukan pekerjaan yang bisa dilakukan satu orang, butuh kerja sama di dalamnya untuk menghasilkan analisis dan eksekusi berkualitas. Ide-ide yang dihasilkan harus ditimbang dan diukur dengan data-data yang ada untuk selanjutnya dieksekusi sesuai dengan cara yang tepat.
Untuk memulai growth hacking, pastikan tim yang solid sudah terbentuk. Anggota tim tidak hanya yang berposisi di divisi pemasaran. Divisi produk misalnya, peran mereka sangat penting dalam proses growth hacking. Selain mereka harus menyediakan produk yang siap digunakan, di awal mereka juga harus siap sedia membuat produk-produk yang sesuai dengan permintaan atau hasil evaluasi dari kampanye.
Anggota tim harus diberi pengertian sejak awal bahwa mereka tidak hanya sedang berusaha memperkenalkan produk atau mengusahakan pendapatan bisnis yang lebih baik. Mereka ada dalam proses lengkap yang tujuan akhirnya menyenangkan pengguna, meningkatkan pendapatan, dan menghasilkan produk yang sesuai kebutuhan.
Merencanakan strategi dan membangun komunitas
Salah satu elemen penting growth hacking adalah pemasaran. Cari tahu bagaimana cara terbaik menjangkau target pengguna mulai dari tren, kanal marketing hingga momen terbaik untuk memasarkan produk. Ini bisa diperoleh dengan membaca data-data yang sudah ada atau mempelajari pola pembelian. Cara-cara pemasaran seperti membuat konten berkualitas di media sosial, endorsement, atau berusaha menjalin komunikasi yang baik bisa dilakukan untuk mendukung usaha ini.
Selain itu buat metrik dan terus ukur dan evaluasi hasil yang telah dikerjakan. Jangan berhenti ketika sudah berhasil menunjukkan pertumbuhan dan jangan sungkan mengubah strategi jika dirasa apa yang dijalankan tidak sesuai dengan harapan. Di sinilah mengapa metrik pertumbuhan sangat penting. Metrik ini bisa tentang akusisi pengguna, pendapatan, retensi pengguna, dan semacamnya.
Strategi ini akan selalu berubah sesuai keadaan. Misalnya sudah ada beberapa pengguna tetap, jangan fokus hanya pada akuisisi pengguna baru. Fokus juga ke apa yang bisa membuat mereka percaya dan jaga mereka dengan baik dengan cara pengelolaan komunitas.
Banyak startup atau brand yang cukup sukses menjaga pertumbuhan penggunanya karena mereka berhasil menjaga konsumen dengan terus mengelola komunitas, karena komunitas bisa menjadi salah satu jalan mendengar keluh kesah pengguna tentang produk. Mereka juga bisa menjadi kelompok pengguna yang diproritaskan menguji sebuah fitur baru.
Customer lifecycle
Unsur penting lainnya yang dipersiapkan ketika memulai strategi growth hacking adalah memahami customer lifecyle. Mulai dari akusisi, engagement, pembelian, retention, dan referral. Customer lifecyle inilah yang harus dipantau dan didalami dalam usaha mewujudkan pengetahuan yang cukup untuk memahami pengguna. Mulai dari bagaimana mereka tertarik sampai dengan apa yang membuat mereka tidak tertarik lagi.
Growth hacking pada dasarnya adalah proses berkelanjutan dan tidak memiliki ujung. Prosesnya berjalan dari iterasi satu ke iterasi lainnya. Tujuannya membuat bisnis terus bertumbuh dalam waktu singkat. Selain data dan kreativitas, dibutuhkan juga kerja keras.
- Sumber : StartupGrind, Forbes
Sign up for our
newsletter