Mengenal Trax Center, Aplikasi yang Membuat Kendaraan Anda Menjadi Pintar dan "Berbicara"
Setelah membukukan pendanaan awal, Trax akan melakukan pengembangan dan penguatan dari sisi server, aplikasi, sumber daya manusia, dan aktivitas marketing
Minggu lalu, Indigo mengumumkan bahwa ada empat startup binaan program inkubasi batch pertama 2016 mereka yang berhasil membukukan pendanaan awal, bahkan sebelum program inkubasi selesai. Salah satu di antaranya adalah startup bernama Trax Center yang dibangun oleh Hadi Darmanto (CEO & CTO), Ganjar Satyanagara (COO), dan Hendy Wijaya (CMO). Dana segar tersebut akan digunakan untuk penguatan dan pengembangan, untuk server, aplikasi, sumber daya manusia, dan aktivitas marketing dengan menargetkan pertumbuhan , minimal, 20% Month-on-Month.
Pada dasarnya Trax Center adalah sebuah aplikasi mobile berbasis Android yang memiliki kemampuan untuk membuat kendaraan penggunanya menjadi cerdas dan dapat berbicara. Saat ini kemampuan yang ditawarkan adalah monitoring kendaraan, baik itu pribadi atau operasional, secara real time dan memberikan berbagai pemberitahuan kepada pemilik kendaraan bila terjadi sesuatu. Contohnya ketika pintu terbuka, kontak ACC on/off, melebihi batas kecepatan, pengingat waktu untuk perawatan dan bayar pajak, dan lainnya.
Namun, Hadi menyampaikan bahwa goal yang ingin dicapai oleh Trax Center di masa depan adalah menjadi pusat monitoring atau pelacakan semua hal yang bergerak dan terkait kendaraan. Hadi juga menegaskan bahwa Trax Center adalah platform dan pihaknya tidak menjual ataupun menyediakan jasa pemasangan alat. Untuk urusan tersebut, ada mitra bisnis yang bisa dihubungi.
“Konsep yang kami usung adalah Smart Vehicle System, membuat kendaraan menjadi pintar dan bisa bicara. Mobil akan terhubung dengan server dan app milik user, sehingga kendaraan dapat memberitahukan berbagai macam kejadian seperti pintu terbuka, mesin menyala atau mati, melebihi batas kecepata, pengingat waktu perawatan, dan lainnya melalui pemberitahuan email, text, dan suara. […] Kelebihan utama kami adalah user experience dan simplicity,” jelas Hadi.
Agar kendaraan pengguna bisa tehubung, ada satu alat yang perlu terpasang pada kendaraan, yakni GPS tracker. Melalui GPS tracker yang di dalamnya terdapat SIM card dan beberapa input & output digital inilah data terkait kondisi kendaraan akan dikirim ke server yang akan berujung pada pemberitahuan ke pengguna Trax Center.
Hadi mengatakan, “Dalam GPS tracker ini terdapat SIM card untuk mengirim data ke server melalui jaringan internet.[…] Dalam alat tersebut juga terdapat beberapa input & output digital yang melalui rekanan nanti akan dipasang ke kendaraan agar semua itu berfungsi. Tentang pemberitahuan ganti oli atau ban, itu berdasarkan kalkulasi pergerakan kendaraan. Semua sistem backend kami yang proses.”
“[GPS tracker] Bisa didapat pada rekanan-rekanan kami yang lokasi dan sebarannya bisa dilihat melalui situs resmi kami. Harga pemasangan awal itu variatif [1-2 juta Rupiah] sesuai kendaraan dan lainnya. Selanjutnya ada subscription bulanan Rp50 ribu untuk paket data [GPS] dan layanan, yang sudah kami fasilitasi di aplikasi secara online melalui transfer angka unik. Paket data ini sendiri sedang kami usahakan agar turun harganya dan sekarang sedang negosiasi dengan Telkomsel,” tambah Hadi.
Upaya monetisasi layanan Trax Center sendiri saat ini memang baru berjalan melalui subscription model. Biayanya sekitar Rp10 ribu per bulannya. Namun, Hadi mengungkap ke depannya ia ingin mengembangakan model monetisasi seperti marketplace dan juga business API.
Tantangan dan fokus setelah pendanaan
Dalam perjalananya, Trax Center juga menemui beberapa tantangan yang cukup menantang. Hadi menceritakan bahwa berdasarakan segmentasi usia pemilik kendaraan, pemilik kendaraan roda empat yang usianya di atas 40 tahun cukup menantang untuk didekati. Di samping itu ia juga menemukan bahwa awareness pemilik kendaraan tentang keamanan kendaraannya saat ini masih belum tinggi.
“Banyak juga yang salah kaprah bahwa kendaraannya aman 100 persen karena sudah di-cover oleh asuransi. Padahal, klaim [asuransi] tidak mungkin diganti 100 persen jika hilang,” ujar Hadi.
Saat ini, Trax Center sendiri telah berhasil membukukan pendaaan awal dalam jumlah yang tidak ungkap. Dana segar tersebut menurut Hadi berasal dari MDI Ventures dan Angel Investor yang tidak diungkapkan lebih jauh.
Hadi menyampaikan bahwa dana yang baru diperolehnya ini akan digunakan untuk penguatan dan pengembangan platform dari sisi, server, aplikasi, sumber daya manusia, dan juga aktivitas marketing. Sementara itu, bila bicara mengenai target, Hadi ingin Trax minimal dapat mengalami pertumbuhan 20 persen Month-on-Month yang saat ini diklaim rata-rata telah tercapai, dua bulan setelah investasi masuk. Rencana lainnya adalah mengembangan added value service lain untuk pemilik kendaraan seperti marketplace dan juga business API untuk klien perusahaan.
“Ke depan, kami sedang kembangkan juga added value services yang memudahkan pemilik kendaraan dalam melakukan maintenance kendaraannya lewat model marketplace. Untuk corporate, kami sedang siapkan business API agar backend mereka dapat terhubung dengan sistem kami sehingga lebih leluasa untuk generate reports, live tracking melalui aplikasi, dan lainnya,” pungkas Hadi.
Sign up for our
newsletter