Mengusung Anonimitas, Aplikasi Mobile LegaTalk Resmi Diluncurkan
Sebuah platform media sosial anonim besutan Creative HotHouse, LegaTalk, secara resmi telah diperkenalkan kemarin (25/9). Aplikasi karya anak bangsa ini mengusung anonimitas untuk para penggunanya sehingga diharapkan mampu mengekspresikan diri secara maksimal. LegaTalk memiliki kemiripan cara pemakaian seperti Secret yang populer di Amerika Serikat.
Konsep yang diusung oleh LegaTalk tentu saja menarik banyak pihak yang ingin menuangkan keluh kesah mereka namun terlalu khawatir atas reaksi orang akan berdampak negatif. Pengguna cukup memasukkan nomor telepon seluler sebagai langkah awal registrasi. Pada dasarnya, cara kerja yang dimiliki LegaTalk masih sama seperti pertama kali kami mengulasnya pada akhir bulan Juni silam.
Terkait anonimitas ini, menurut Roslina Verauli sebagai psikolog anak dan remaja, adalah hal yang wajar bagi anak muda zaman sekarang membicarakan apapun di media sosial dan hal tersebut nampaknya memberikan kelegaan tersendiri bagi para pelakunya. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan bagi para pengguna, yaitu efek positif maupun negatif dari pemanfaatan media sosial tersebut.
“Sisi baiknya adalah apabila yang membaca postingan tersebut mengambil sisi positifnya sehingga dapat dijadikan motivasi. Sebaliknya, hal tersebut juga dapat memicu isu-isu negatif dan pertengkaran apabila tidak diperhatikan lebih lanjut,” ungkap Roslina Verauli yang turut hadir di acara perilisan LegaTalk tersebut.
Versi terbaru LegaTalk kali ini terlihat adanya perbedaan antar-muka yang signifikan sejak pertama kali aplikasi tersebut rilis di pertengahan bulan Juni lalu. Tidak lagi didominasi oleh warna putih, LegaTalk turut mengembangkan tiga tab navigasi utama mereka (Hot, Friends, All) sebagai upaya membedakan diri dari aplikasi serupa yang kerap dikaitkan oleh mereka, Secret. LegaTalk bahkan memiliki motif latar belakang dan varian warna yang benar-benar berbeda dan segar untuk post atas masukkan para penggunanya.
Menanggapi kemiripannya dengan Secret, pihak LegaTalk mengaku bahwa mereka tidak sempat melakukan banyak pembenahan dalam user-interface yang ada saat itu. Hal tersebut dikarenakan aplikasi mereka yang ditujukan untuk kepentingan internal justru bocor ke publik sebelum waktunya.
Meskipun secara garis besar keseluruhan konsep inovatif LegaTalk persis seperti Secret, nyatanya LegaTalk memang berniat mendedikasikan layanannya untuk lebih ramah digunakan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini terbukti dengan tab “All” yang menyajikan keseluruhan stream status dari seluruh pengguna LegaTalk dalam radius 500 Km dari pengguna, fitur ini diharapkan memudahkan pengguna baru yang lebih akrab dengan fitur serupa di media sosial Twitter. Untuk pusat notifikasi-nya, pengguna silakan menuju ke tab “Hot”. Terakhir adalah tab “Friends”, di sini pengguna dapat melihat ‘rahasia’ teman mereka yang nomornya telah terdaftar di LegaTalk meskipun tidak dapat mengetahui secara pasti siapa mereka.
LegaTalk mengklaim aplikasi mereka telah diunduh lebih dari 35.000 pengguna di platform Android sejak pertama kali dirilis. Demi menyasar penguna lebih luas, LegaTalk turut mengembangkan aplikasi mereka di platform iOS. Bukan tidak mungkin jika ke depannya LegaTalk dikembangkan untuk platform BlackBerry atau Windows Phone.
Tak cukup sampai di situ, menurut Head of Communications Creative HotHouse Asmara Wreksono, LegaTalk akan terus tumbuh untuk menjadi lebih baik. Tim pengembang tengah berusaha memfilter keyword tertentu demi kenyamanan bersama para user, serta fitur pencarian berdasarkan hashtag (tanda pagar). Belum ada monetisasi dari LegaTalk, saat ini mereka hanya sedang fokus di peningkatan jumlah pengguna.
[foto: Dok. DailySocial]
-
Dapatkan pengalaman baru membaca konten DailySocial dan berselancar di internet mobile menggunakan Baidu Browser. http://goo.gl/WKlc5i
Sign up for our
newsletter