Menyimak Prediksi dan Analisis Masa Depan Teknologi dari Futurist Gerd Leonhard
Mulai dari tren teknologi "personal assistant", "driveless car", dan ketergantungan pada data
Dalam kunjungannya ke Jakarta, futurist dan humanist asal Jerman Gerd Leonhard menyampaikan beberapa hal menarik terkait dengan teknologi, tren masa depan dan bagaimana peranan manusia melengkapi semua hal tersebut. Dikenal cukup cerdas melakukan pengamatan dan analisis, Gerd Leonhard memaparkan secara jelas hal-hal yang perlu dicermati saat ini, bagaimana teknologi di masa depan, dan bagaimana cara terbaik menyikapi semua perubahan tersebut.
Artikel berikut akan merangkum beberapa poin menarik yang dibagikan oleh Gerd Leonhard.
Kebangkitan personal assistant
Saat ini Apple, Google hingga Microsoft telah menghadirkan personal assistant yang memanfaatkan teknologi. Meskipun saat ini masih banyak kekurangan dari teknologi tersebut (kurangnya akurasi) namun tidak dapat dipungkiri fungsi dan ide dari asisten pribadi secara perlahan mulai digemari oleh orang. Kemudahan serta kecepatan yang diberikan oleh teknologi ini, mampu memangkas waktu dan effort dari orang, sekedar untuk mencari dan menemukan sesuatu atau rekomendasi. Personal asisstant ke depannya bakal menjadi primadona.
"Saya melihat bukan hanya di Amerika Serikat, namun negara lainnya mulai bermunculan startup yang menghadirkan layanan personal assistant, termasuk tentunya di Indonesia," kata Leonhard.
Investasi pada teknologi
Perubahan teknologi yang selalu cepat bukan hanya memberikan pilihan baru dan kemudahan untuk orang banyak namun juga sebagai faktor pengukur seperti apa tren dan perubahan yang bakal terjadi selanjutnya. Selain memiliki fungsi dengan baik, teknologi juga telah memungkinkan orang banyak untuk menciptakan suatu inovasi yang efisien dan berfungsi. Salah satu bukti kesuksesan teknologi yang cukup advance hadir saat ini adalah, teknologi mobil elektrik yang tengah dikembangkan oleh Elon Musk di Tesla.
"Kesuksesan yang telah diraih oleh Elon Musk saat ini sebagian besar berasal dari pemikiran seorang Elon Musk untuk berinvestasi sepenuhnya kepada teknologi," kata Leonhard.
Sejak lima tahun terakhir, perusahaan besar yang sebelumnya memiliki nama besar dan berada di peringkat atas, saat ini mulai tergantikan dengan teknologi baru yang cerdas dan sangat efisien. Dari data yang ada, perusahaan papan atas yang menduduki peringkat terbaik saat ini didominasi oleh perusahaan seperti Apple, Google Alphabet, Amazon, Facebook, Tencent hingga Alibaba. Membuktikan bahwa saat ini peranan teknologi untuk merubah tren pasar pun, sudah mampu menggeser perusahaan konvensional secara global.
"Secara perlahan tapi pasti business as usual sudah mulai usang, kita sudah melihat apa yang terjadi dengan radio, surat kabar dan majalah hingga televisi. Mereka yang dulunya dikonsumsi setiap hari oleh banyak orang sudah mulai ditinggalkan."
Perusahaan yang saat ini masih belum memanfaatkan teknologi sudah harus bergerak memanfaatkan semua kemudahan dan efisiensi yang ditawarkan oleh teknologi agar tetap relevan.
Ketergantungan terhadap data
Poin menarik lainnya yang dibagikan oleh Leonhard adalah kebiasaan dari perusahaan untuk melihat, menganalisis, dan mencermati kebiasaan dari orang berdasarkan data. Sudah banyak layanan e-commerce, agensi dan pihak terkait lainnya yang memanfaatkan teknologi tertentu untuk bisa memberikan pilihan yang relevan sekaligus beriklan kepada orang. Sistem tersebut memungkinkan mesin untuk menganalisis dan bertindak sebagai perwakilan atas apa yang disukai dan dicari oleh orang.
Dari sisi bisnis, teknologi tersebut merupakan cara paling canggih yang bisa membantu brand untuk melakukan pekerjaan dengan baik, namun di sisi lain Leonhard melihat ketika semua data telah mendominasi pasar dan disebarkan kepada orang banyak akan mengurangi personalisasi dan humanis.
"Intinya adalah manusia bukan hanya sekedar algoritma dan data, namun tidak bisa dipungkiri saat ini kita hidup saat data memiliki fungsi dan peranan yang penting."
Ciptakan keseimbangan antara data dengan hubungan langsung kepada orang, saat brand mulai melancarkan kegiatan pemasaran atau penjualan. Jangan selalu bergantung dengan data dan menghiraukan kontak langsung dengan orang.
Peranan etika dan kemanusiaan dalam teknologi
Dalam riset yang telah dilakukan World Economic Forum, disebutkan tahun 2020 nanti terdapat terdapat 4 kemampuan yang wajib dimiliki oleh orang menghadapi berbagai tantangan dan perubahan dari teknologi. Mereka adalah pemikiran yang kritis, kreativitas, inteligensi emosi, dan keterampilan yang bisa dilatih atau Cognitive flexibility.
"Meskipun teknologi dan hal-hal terkait lainnya dapat menggantikan pekerjaan yang monoton dan sederhana, namun terkait dengan etika dan kemanusiaan tetap tidak bisa tergantikan oleh teknologi," kata Leonhard.
Teknologi tidak bisa menggantikan storytelling atau etika yang dimiliki oleh manusia. Teknologi hanya mampu untuk mempermudah pekerjaan dan sebagai alat, namun tidak bisa menggantikan hubungan, relasi dan interaksi antar manusia. Teknologi telah mampu menjadi penghubung antar manusia, dalam waktu yang cepat di berbagai media. Meskipun demikian dalam hal mengambil suatu keputusan, ide, dan inovasi, teknologi tidak bisa menggantikan peranan dari manusia.
Sign up for our
newsletter