Menyusul Facebook dan Twitter, Instagram Bersiap Tampilkan Konten Terkurasi

Dalam beberapa bulan ke depan, konten di Instagram akan ditampilkan secara non-kronologis

Dalam beberapa bulan ke depan, akan ada sesuatu yang berbeda dari timeline Instagram kita. Kalau biasanya konten ditampilkan secara kronologis, dimana foto-foto yang terbaru akan muncul di paling atas, ke depannya tidak lagi demikian. Pasalnya, Instagram tengah menyiapkan algoritma khusus untuk menampilkan konten terkurasi.

Rencana ini diumumkan langsung lewat blog resmi Instagram. Keputusan ini didasari oleh semakin membeludaknya foto maupun video yang dibagikan oleh pengguna Instagram, yang setiap harinya semakin melipat ganda – di Indonesia saja ada 22 juta pengguna aktif. Hal ini mengakibatkan pengguna melewatkan sekitar 70 persen dari konten yang terdapat di timeline-nya, berdasarkan data yang dikumpulkan Instagram.

Cara kerja kurasi konten Instagram ini nantinya akan mirip seperti yang sudah lama kita jumpai di Facebook. Foto maupun video dari pengguna yang kita ikuti tak lagi ditampilkan secara kronologis, melainkan berdasarkan minat kita, hubungan kita dengan sang pengunggah dan timing.

Contohnya, kalau musisi yang kita follow mengunggah video dari konser semalam, video tersebut akan muncul di bagian paling atas ketika kita membuka Instagram. Sama halnya dengan foto hewan peliharaan baru dari teman baik kita; Instagram akan memastikan supaya kita tidak melewatkannya.

Sebelum ini, Twitter juga sempat mengambil langkah serupa dengan mengubah sistem timeline-nya. Dalam kasus Twitter, media sosial berlambang burung tersebut menawarkan fitur ini secara opsional, yang berarti pengguna masih bisa mengakses konten di timeline secara kronologis.

Untuk Instagram, belum ada keterangan apakah fitur ini juga bersifat opsional. Tapi kalau melihat apa yang dilakukan Facebook selama ini dengan dua tipe News Feed yang berbeda, yakni "Top Stories" dan "Most Recent", sepertinya Instagram juga akan menerapkan metode serupa. Hal ini krusial karena pasti ada banyak pengguna yang lebih memilih menerima konten secara kronologis.

Sumber: The Guardian. Gambar header: Instagram via Pixabay.