Meski Durasinya Cukup Lama, Konsumsi Data di Indonesia Ternyata Masih Rendah
Berdasarkan temuan Telkomsel MSight, mayoritas konsumen mengkonsumsi <30 MB per bulan
Perkembangan teknologi saat ini sangatlah pesat, apalagi yang berhubungan dengan Internet dan Anda bisa lihat kondisi itu dari perilaku penggunanya. Berdasarkan data APJII di tahun 2014, masyarakat Indonesia menghabiskan waktu rata-rata 3-5 jam per hari ketika mengakses Internet. Data yang tak jauh berbeda juga ditunjukkan oleh Global Web Index.
Nyatanya, berdasarkan temuan Telkomsel MSight, konsumsi data di Indonesia masih tergolong rendah meski waktu yang dihabiskan terbilang lama. Mayoritas konsumen menghabiskan kurang dari 30 MB data per bulannya.
Sebelum diulas lebih jauh, mari kita luruskan bahwa waktu rata-rata yang dihabiskan oleh pengguna Internet di sini adalah pengguna Internet secara umum, bukan cuma melalui perangkat mobile. Perlu diingat bahwa Indonesia saat ini juga tengah mengalami tren pergeseran akses dari desktop ke mobile.
Bila melihat laporan yang diterbitkan Pew, setengah dari pengakses internet di Indonesia adalah pengguna smartphone yang merupakan sebuah mobile devices.
Meski waktu yang dihabiskan oleh pengguna Internet Indonesia terbilang lama, berdasarkan temuan Telkomsel Msight penggunaan datanya terbilang masih rendah. Telkomsel sendiri saat ini menguasai hampir setengah dari pelanggan telekomunikasi (44,4 persen) di Indonesia.
Meski tak dapat memotret secara utuh, dengan jumlah pengguna begitu besar rasanya dapat mewakili snapshot pengguna mobile di Indonesia.
Di samping penggunaan data yang masih rendah, Telkomsel juga mengungkapkan data Average Revenue Per User tiap bulan. Berdasarkan data tersebut, ditemukan bahwa pelanggan biasanya menghabiskan hingga Rp 50.000 per bulannya untuk semua layanan mobile.
Jujur, bagi saya yang pernah menggunakan hapir semua operator, nilai Rp 50.000 adalah nilai yang paling masuk akal. Dengan nilai tersebut, umumnya saya bisa mendapatkan semua layanan yang diperlukan seperti layanan data, SMS, dan telepon.
Rasanya sedikit ironis juga bila melihat data yang diungkapkan oleh Telkomsel MSight, bahwa mayoritas konsumen ternyata mengkonsumsi kurang dari 30 MB data per bulannya. Apalagi Indonesia saat ini disebut sebagai negara yang memiliki potensi besar untuk iklan dengan format video. Meskipun begitu, ada satu benang merah yang bisa ditarik dari permasalahan ini.
Sebelumnya kami juga pernah membahas perihal faktor apa saja yang mengganjal pertumbuhan mobile Internet di Indonesia. Menurut Consumer Marketing Manager Google Indonesia Sandy Tantra, pertumbuhan mobile Internet dapat diakselerasi jika masalah harga smartphone, kualitas perangkat, dan biaya akses Internet dapat diatasi.
Harga smartphone di Indonesia saat ini terbilang masih tinggi dan ini berimbas pada rendahnya penggunaan perangkat smartphone itu sendiri. Tak jauh berbeda dengan Opera Mediaworks, dari dua belas kawasan yang menjadi fokus riset MSight dapat dilihat bahwa pengguna feature phone masih banyak. Bahkan pengguna smartphone tak ada yang menembus angka 50 persen di sini.
Inilah yang menjadi tantangan bersama para pelaku bisnis teknologi digital. Tingginya pengguna feature phone membuat monetisasi yang berkaitan dengan layanan data masih belum bisa dilakukan optimal. Ada pula teknik-teknik optimasi, misalnya penggunaan Opera Mini atau Opera Max yang membuat konsumsi data menjadi lebiht irit. Bagaimana dengan biaya akses Internet?
Ironi yang tak jauh berbeda juga dapat ditemui di sini. Menurut sudut pandang pelaku industri telekomunikasi, tarif data di Indonesia masih terlalu murah. Sayangnya pendapat ini tak sejalan dengan komentar konsumen yang cenderung merasa tarif yang ada masih mahal. Anda bisa lihat dari data ARPU yang disebutkan sebelumnya.
Indonesia memang masih perlu menempuh jalan yang panjang untuk merasakan mobile internet yang sepantasnya. Dari sisi infrastruktur, Indonesia sendiri tengah berbenah dengan pengimplementasian konektivitas 4G/LTE di berbagai daerah. Para pelaku bisnis telekomunikasi masih harus mempertimbangkan skema terbaik yang dapat meningkatkan penetrasi ponsel pintar dan konsumsi layanan data.
- Disclosure: Tulisan ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan tim Digital Advertising Telkomsel.
Telkomsel MSight adalah bagian dari layanan digital advertising Telkomsel yang memanfaatkan penggunaan teknologi Big Data Analytics. Melalui MSight, Telkomsel mampu memberikan berbagai insight informasi konsumen secara spesifik mulai dari segmentasi konsumen berdasarkan profil demografi dan psikografi tertentu, perilaku digital konsumen, pola pergerakan konsumen antar lokasi, dan perilaku konsumen terhadap produk dan servis.
Sign up for our
newsletter