12 March 2019

by Yoga Wisesa

MetaFly Adalah Drone Unik Bertubuh Serangga

Ketika mayoritas drone komersial memanfaatkan baling-baling, MetaFly terbang berbekal sepasang sayap.

Awalnya dimanfaatkan di bidang militer dan pertahanan, drone kini diasosiasikan oleh banyak orang dengan gadget terbang bertenaga baling-baling untuk mengambil foto atau video dari udara. Drone sebetulnya adalah penyederhanaan dari istilah UAV, yang berarti 'kendaraan terbang tanpa awak'. Sistem penerbangannya juga tidak selalu mengandalkan rotor dan banyak pihak mencoba memperluas kegunaannya.

Salah satu contoh unik dari drone tanpa baling-baling diajukan inventor asal Perancis belum lama ini. Lewat Kickstarter, desainer Edwin Van Ruymbeke memperkenalkan MetaFly, robot terbang dengan struktur tubuh yang terinspirasi dari makhluk hidup - sebuah proses penciptaan berbasis biomimetic/biomimicry. Ketika mayoritas drone komersial memanfaatkan baling-baling sebagai sistem pendorong utamanya, MetaFly terbang berbekal sepasang sayap.

Wujud MetaFly menyerupai perpaduan antara kupu-kupu dan burung, meski sebetulnya, perancangannya berkiblat pada lebah. Ada sayap di tiap sisi tubuhnya, dibantu ekor untuk memberikannya kemampuan bermanuver. Ketika terbentang, drone mempunyai lebar 29cm serta panjang tubuh 19cm. Buntutnya dirancang sedemikian rupa agar MetaFly mudah menikung di udara, serta memungkinnya terbang lebih cepat atau lambat dengan mengubah sudut kemiringan bagian ini. MetaFly bisa melesat di kecepatan maksimal 18km/jam.

Aspek penting yang menjadi perhatian Van Ruymbeke dan tim dalam mendesain MetaFly adalah memastikan bobotnya ringan sehingga tidak membebani sayap serta memungkinkan drone melayang tanpa harus selalu mengepakkan sayapnya. Bagian itu terbuat dari campuran liquid crystal polymer dan serat karbon. Tubuhnya sendiri tersusun atas material plastik lentur sehingga komponen-komponen penting di sana tidak cepat rusak ketika jatuh atau tak sengaja terbentur objek lain. MetaFly punya berat total kurang dari 10-gram.

Hal paling menarik dari drone bersayap ini adalah ia cukup lincah dan akurat untuk terbang di dalam ruangan. Pengendaliannya dilakukan via unit remote control 2-channel, ditenagai oleh dua buah baterai AA dan mampu terhubung ke MetaFly hingga jarak 100-meter. Baterai built-in drone mempersilakannya terbang selama 8-menit, dengan waktu isi ulang 12-menit via power bank 1.500mAh yang sudah disediakan.

Buat sekarang, MetaFly masih belum memiliki kapabilitas fotografi. Kepada DigitalTrends, Van Ruymbeke menjelaskan bahwa kreasinya itu sengaja dibuat agar konsumen dapat merasakan pengalaman terbang yang unik. Perangkat saat ini sudah bisa dipesan di Kickstarter, dapat Anda miliki dengan mengeluarkan uang € 70 (atau kisaran US$ 78P. Kampanye crowdfunding MetaFly sangat sukses, produk rencananya akan mulai didistribusikan pada bulan September 2019.