7 Metode Membuat Laporan Keuangan
Berikut, enam metode atau cara membuat laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan satu hal penting dalam sebuah bisnis atau perusahaan. Hal ini dikarenakan untuk mengetahui majunya sebuah bisnis harus dilihat dari hasil transaksi perusahaan. Bagi kamu yang memiliki usaha bisnis juga wajib tahu metode membuat laporan keuangan.
Sehingga, bukan hanya tim finance saja yang mengetahui metode membuat laporan keuangan. Siapapun yang sudah berpenghasilan wajib mengetahuinya apalagi jika kamu memang memiliki usaha dalam bidang apapun.
Yuk, cari tahu metode membuat laporan keuangan di sini!
Bagaimana metode membuat laporan keuangan?
Sebelum masuk ke dalam metode membuat laporan keuangan, kamu harus tahu dahulu dalam laporan keuangan ada beberapa jenis yaitu laporan arus kas ataucash flow, laporan laba rugi, laporan neraca, dan laporan perubahan modal.
Berikut, 7 metode membuat laporan keuangan:
1. Mencatat semua transaksi perusahaan
Untuk membuat laporan keuangan, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengumpulkan semua bukti transaksi perusahaan dan mencatatnya dalam laporan keuangan.
Bukti transaksi ini bukan hanya bukti hasil penjualan yang dilakukan perusahaan saja, tetapi juga bisa berupa pembelian atau pembayaran sewa yang dilakukan oleh bisnis kamu.
Bukti transaksi juga bisa berupa nota, kwitansi, struk, faktur, atau bukti lainnya.Semua transaksi harus dicatat dengan rinci.
2. Menyusun neraca saldo
Metode selanjutnya untuk membuat laporan keuangan adalah menyusun neraca saldo yaitu untuk mencatat daftar saldo debet dan kredit dari perusahaan. Neraca saldo disusun sebelum penyusunan jurnal penyesuaian.
Sehingga, neraca saldo ini menjadi tahap pertama untuk membuat jurnal penyesuaian. Kemudian, neraca saldo juga berguna untuk mengecek keseimbangan debet dan kredit.
3. Input ke dalam buku besar
Setelah mencatat dan mengumpulkan bukti transaksi perusahaan kamu dapat meng-input atau mem-postingnya ke buku besar, di mana buku besar ini akan berisi rincian dari setiap akun perusahaan.
4. Membuat jurnal penyesuaian
Setelah mengetahui dan membuat neraca saldo, hal selanjutnya adalah membuat jurnal penyesuaian.
Jurnal penyesuaian ini akan berisi terkait transaksi di setiap akhir periode perusahaan dan biasanya jurnal penyesuaian juga berisi laporan tentang transaksi yang belum tercatat atau juga transaksi yang terjadi di akhir periode setelah neraca saldo.
5. Menyusun neraca lajur
Neraca lajur atau worksheet adalah laporan yang sudah disesuaikan dari neraca saldo ke jurnal penyesuaian.
Saldo yang sudah disesuaikan nantinya akan terlihat di kolom neraca saldo. Selain itu juga, laporan keuangan ini akan tercatat dalam laporan laba rugi.
6. Menyusun laporan keuangan
Setelah kamu sudah mengerjakan lima poin di atas, kamu bisa langsung mulai menyusun laporan keuangan, melalui neraca lajur juga kamu sebenarnya dapat menyusun laporan keuangan.
7. Membuat jurnal penutupan
Menyusun laporan keuangan bukan akhir dari metode laporan keuangan, kamu harus menutup semua rekening yang ada di dalam buku besar yang telah disesuaikan. Rekening nominal akan dipindahkan ke nominal laba rugi yang nantinya akan dipindahkan ke rekening laba tidak dibagi.
Kamu juga bisa membuat laporan keuangan dengan lebih mudah sekarang, karena sudah banyak software atau aplikasi penunjang akuntansi yang bisa kamu gunakan untuk membuat laporan keuangan bisnis atau pribadi.
Sign up for our
newsletter