Modalku, STACS, dan IGCN Dorong Praktik ESG ke UMKM Lewat Platform ESGpedia
ESGpedia menyediakan topik edukasi ESG dan fitur untuk mengonversi data operasional pelaku usaha
Modalku, STACS, dan Indonesia Global Compact Network (IGCN) berkolaborasi mengajak pelaku UMKM Indonesia yang ingin memulai perjalanan pelaporan Environmental, Social, Governance (ESG) mereka melalui platform ESGpedia.
Platform ESGpedia menyediakan topik-topik ESG dan fitur untuk mengonversi data operasional pelaku usaha, mulai dari bahan bakar, zat pendingin, dan konsumsi listrik menjadi ESG berdasarkan metode ISO 14064-1 beserta Protokol Gas Rumah Kaca (GRK) di Indonesia.
"ESGpedia yang dikembangkan STACS, bertujuan untuk mengatasi kesenjangan data ESG di pasar Asia Tenggara. Platform ini memberikan akses gratis ke UMKM yang ingin menyederhanakan berbagai standar dan kerangka pelaporan ESG. Khususnya di Indonesia, kami sadar beberapa institusi atau perusahaan sudah diwajibkan oleh pemerintah untuk melaporkan metrik ESG," ungkap Founder & Managing Director STACS Benjamin Soh dalam keterangan resminya, Jumat (2/2).
Sebagai informasi, STACS adalah perusahaan solusi teknologi dan data ESG yang berkantor pusat di Singapura.
Lebih lanjut, dukungan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran terhadap praktik berkelanjutan dan pentingnya ESG dalam strategi bisnis mereka, terutama di tengah meningkatnya persyaratan dari regulator dan investor dalam menangani isu perubahan iklim.
Selain itu, dukungan edukasi ini juga dilakukan mengingat UMKM memiliki keterbatasan sumber daya dibandingkan perusahaan skala besar sehingga dapat membantu bisnis untuk lebih peka terhadap isu-isu keberlanjutan yang perlu ditangani.
Melalui pelaporan ini, UMKM dapat membuat rencana aksi terkait topik ESG yang ingin diatasi dan menyesuaikan aktivitas bisnis mereka dengan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB untuk memberantas kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, dan melindungi bumi.
Sebagaimana diketahui, sejumlah pelaku di ekosistem digital dan teknologi juga telah meluncurkan inisiatif sendiri di bidang ESG. Tahun lalu AC Ventures dan PricewaterhouseCoopers (PwC) menerbitkan Pedoman Umum Indonesia untuk Tata Kelola Perusahaan (PUGKI). Targetnya adalah startup Indonesia yang ingin mengeksplorasi pendekatan baru dan memahami tata kelola di tengah gencarnya praktik ESG.
More Coverage:
Menurut data PwC di 2022, investor kini mulai beralih ke bisnis yang mempraktikkan metrik ESG. Hal ini diperkuat oleh risetnya yang mencatat sebanyak 80% investor berhati-hati terhadap greenwashing, sedangkan pada data 2023 sebanyak 70% konsumen cenderung memilih produk berkelanjutan.
Sementara platform penyedia SCF, Danamart mengklaim menerapkan prinsip ESG sebagai salah satu tolok ukur penilaian manajemen risiko terhadap UKM sebelum menerbitkan efek di Danamart. Pihaknya menyebut tidak akan memberikan pendanaan kepada perusahaan yang belum memiliki ESG value.
Sign up for our
newsletter