13 April 2017

by Yoga Wisesa

Monograph Watch Ialah Buku Harian Digital Berwujud Jam Tangan

Monograph Watch merupakan realisasi dari ide art director Jepang, Masashi Kawamura.

Seberapa banyak momen penting - saat-saat menggembirakan atau menyedihkan - yang Anda abadikan atau Anda ungkapkan di sosial media? Jumlahnya boleh jadi sangat banyak. Jika penyusunannya tidak terorganisir, mau tak mau Anda harus menyisir ribuan posting dan foto di jejaring sosial. Solusi mudahnya ditawarkan oleh developer dari Austria, dihidangkan dalam wujud arloji.

Tim inventor yang menamai dirinya What? itu memperkenalkan Monograph Watch, sebuah penjelmaan unik dari perangkat wearable - ia lebih pintar dari arloji, namun penyajiannya tidak seperti smartwatch. Monograph dideskripsikan sebagai 'buku harian digital', merupakan realisasi dari ide art director Jepang, Masashi Kawamura. Cara kerjanya seperti ini: perangkat punya tombol tambahan, dan ketika momen penting sedang berlangsung, Anda tinggal menekannya buat mendokumentasikan kejadian tersebut.

Penampilan Monograph lebih menyerupai arloji analog klasik ketimbang smartwatch. Ia tidak memiliki layar sentuh, tetap memberikan Anda jarum penunjuk waktu, crown buat mengubah hand, dengan lug strap standar - memungkinkan Anda menggota-ganti tali jam. Bedanya, Monograph punya satu tombol merah di sebelah crown buat mengaktifkan fungsi 'freeze time'.

Dengan menekan tombol merah tersebut, sebuah pola akan muncul di background watch face, dan di saat yang bersamaan, Monograph segera menghubungi app di smartphone dan meminta pengguna memasukkan input ('bulan madu bersama istri' misalnya). Semakin banyak momen yang Anda catat, 'stamp' jadi bertambah banyak dan membentuk pola unik. Berdasarkan model, stamp berbentuk persegi ataupun lingkaran.

Cerita tersebut bisa dilengkapi dengan foto serta video, dan Anda dipersilakan membagikannya ke keluarga atau teman dekat. Selanjutnya, mereka dapat memberikan komentar atau meng-edit kisah itu. Anda juga akan selalu diberi tahu bahwa mereka telah memberikan respons melalui notifikasi berupa getaran. Tentu saja cerita-cerita itu bisa Anda share lagi ke Facebook, Twitter, maupun Instagram.

Monograph kabarnya dirancang oleh talenta Skandinavia dan diproduksi di Swiss. Tubuhnya tersusun dari material stainless steel, dipadu kaca mineral 'diamond-hardened', dan mengusung sistem pergerakan quartz Swiss. Buat memunculkan stamp, What? menggunakan e-ink, lalu melengkapinya dengan strap kuliy asli. Monograph terhubung ke smartphone via Bluetooth.

What? saat ini sedang melangsungkan kampanye penggalangan dana di Kickstarter. Di situs crowdfunding itu, Monograph Watch dijajakan di harga mulai dari € 120 (atau US$ 137). Jika berhasil mencapai target, Monograph rencananya akan mulai didistribusikan di bulan November nanti.