4 August 2017

by Yoga Wisesa

Pakaian Dalam Pintar Ini Dirancang Untuk 'Menyelamatkan' Punggung Anda

Perangkat ini bukanlah alat untuk mengobati nyeri, namun merupakan device pencegah sakit punggung.

Rasa nyeri - sekecil apapun - di punggung Anda boleh jadi merupakan efek dari pola hidup yang kurang sehat: karena kekeliruan posisi duduk, mengangkat beban terlalu berat, hingga akibat dari saraf yang terjepit. Banyak orang mencoba menawarkan solusi, misalnya via sabuk atau pakaian penopang, namun mayoritas dari mereka belum dapat sepenuhnya diandalkan.

Tim insinyur dari Vanderbilt University menawarkan jalan keluar yang unik namun diyakini efektif terhadap masalah tersebut. Mereka memperkenalkan pakaian dalam pintar, sengaja dirancang untuk mengurangi ketegangan dan sakit pada punggung bagian bawah. Alat ini tercipta berkat penggabungan ilmu biomekanika dengan teknologi wearable. Para peneliti mengaku, kreasi ini mengambil inspirasi dari armor milik Tony Stark dan Bruce Wayne.

Namun 'powered undergarment' sejatinya bukanlah exoskeleton. Sesuai namanya, ia adalah pakaian dalam, menyimpan komponen mekanik buat menopang punggung. Wujudnya sendiri seperti minatur rompi dan strap paha - dapat dipakai oleh pria maupun wanita. Pakaian dalam pintar ini sengaja didesain ramping agar mudah bersembunyi di bawah pakaian Anda.

Baju dalam pintar tersebut tersusun atas material berbeda: kanvas nilon, Lycra, polyester, dan karet sebagai elemen penting di sistem biomekanika-nya. Lalu, bagian-bagian berbeda di sana disambung oleh strap. Ia dirancang agar bisa digunakan ketika Anda betul-betul memerlukannya. User cukup men-tap dua kali bagian atas agar ia siap membantu mengangkat beban berat, lalu tap lagi dua kali buat menonaktifkan mekanisme di sana supaya Anda dapat duduk normal.

Tim Vanderbilt University juga sudah melakukan pengujian, dan mereka cukup puas dengan hasilnya. Baju dalam pintar ini diberikan pada delapan individu, dan mereka diminta mengangkat beban seberat 11kg dan 25kg di posisi 30, 60 serta 90 derajat. Berbekal teknologi motion capture dan electromyography, para ilmuwan mendemonstrasikan keampuhannya mengurangi aktivitas di otot extensor punggung bagian bawah sekitar 15 sampai 45 persen.

Dr. Aaron Yang selaku spesialis pengobatan non-bedah di Vanderbilt University Medical Center menyampaikan bahwa perangkat ini sebetulnya bukanlah alat untuk mengobati nyeri, namun merupakan device pencegah sakit punggung - dengan meminimalkan tekanan dan kelelahan di bagian tubuh itu.

Rencananya, pakaian dalam pintar ini akan dipamerkan di konferensi American Society of Biomechanics di Boulder, Colorado pada tanggal 8 sampai 11 Agustus besok. Sebelumnya, tim peneliti telah mendemonstrasikan kemampuannya di Congress of the International Society of Biomechanics di Brisbane, Australia.

Sumber: Vanderbilt University.