Paktor Umumkan Perolehan Pendanaan 98 Miliar Rupiah (UPDATED)
Investor Indonesia Convergence Ventures terlibat dalam putaran pendanaan kali ini
Platform social datingPaktor yang berbasis di Singapura dan mulai memiliki basis besar di sini mengumumkan perolehan pendanaan Seri B senilai SG$10 juta atau lebih dari 98 miliar Rupiah. Investor yang terlibat dalam pendanaan kali ini adalah Majuven, Convergence Ventures (yang berbasis di Indonesia), dan Vertex Ventures Holdings. Pendanaan akan digunakan untuk mempertahankan pertumbuhan agresif di pasar Asia Tenggara dan memperkuat ekspansi di Asia, termasuk negara-negara Asia Timur.
Co-Founder dan CEO Paktor Joseph Phua dalam rilisnya mengatakan, “Pendanaan yang telah didapatkan ini akan menjadi sangat bernilai untuk mempertahankan pertumbuhan Paktor yang agresif. Lebih penting lagi, kami juga telah membentuk kemitraan dengan para pemain kuat di industri melalui pendanaan ini. Dengan pengalaman dan dukungan dari para investor kami, Paktor lebih lagi percaya bahwa kami berada dalam jalur yang tepat untuk menjadi salah satu brand social dating terbesar di dunia.”
Terkait rencana ekspansinya, Joseph mengatakan, ”Kami melihat potensi yang besar diluar Asia Tenggara dan Taiwan untuk brand kami. Paktor telah menjadi platform social dating terbesar di wilayah-wilayah yang sudah ada, jadi sementara kami terus memperkuat posisi kami di wilayah-wilayah tersebut, sekarang kami dapat menggunakan pendanaan yang kami miliki untuk memberikan perhatian ke market lain di Asia dan dunia. Ekspansi ini tentunya akan menjadi tantangan besar, namun sekaligus menjadi prestasi baru untuk Paktor, dan dengan dukungan dari para investor, kami memiliki kesempatan besar untuk menjadi brand dating ternama secara global.”
Secara keseluruhan Paktor telah memiliki lima juta pengguna dan metriks yang dimilikinya menunjukkan pertumbuhan yang signifikan di sisi keaktifan pemakainya.
Convergence Ventures terlibat dalam pendanaan kali ini karena Paktor melihat pentingnya pasar Indonesia bagi pertumbuhannya. Mereka berharap perusahaan investasi yang didirikan oleh Adrian Li dan Donald Wihardja ini akan memberikan benefit dengan pengetahuan pasar lokal Indonesia untuk membantu Paktor membangun jaringan yang lebih agresif lagi.
Paktor menganggap pengetahuan terhadap budaya lokal, terutama di Asia, memegang peranan penting dalam pertumbuhan layanannya. Melalui riset dan pengertian yang dalam tentang kultur lokal di Asia, Paktor mengidentifikasi bahwa orang Asia cenderung lebih menyukai untuk bertemu dengan orang baru dalam sebuah kelompok, jika dibandingkan bertemu orang baru dalam sesi intim yang hanya melibatkan dua orang.
Berdasarkan temuan ini, Paktor memperkenalkan fitur Group Chat melalui Interest Card. Temuan Paktor juga memberikan informasi bahwa para pengguna juga menghabiskan waktu sekitar 13 jam dalam sebulan di aplikasi dan kembali ke aplikasi sekitar 6 kali dalam sehari.
Update: Koreksi nominal pendanaan, dari sebelumnya US$10 juta menjadi SG$10 juta
Sign up for our
newsletter