21 September 2016

by Glenn Kaonang

Panasonic Perkenalkan Trio Kamera Baru, Masing-Masing Sanggup Merekam Video 4K

Ketiganya merupakan suksesor yang membawa upgrade cukup signifikan

Saat pabrikan lain hanya muncul dengan satu atau dua produk, Panasonic mengungkap trio kamera baru sekaligus di ajang Photokina yang berlangsung selama 20 - 25 September ini. Ketiganya adalah Lumix G80, Lumix LX10 dan Lumix FZ2500.

Panasonic Lumix G80

Lumix G80 merupakan suksesor Lumix G7 yang mempunyai gaya desain serupa. Bodinya sama-sama bergaya DSLR, akan tetapi G80 tahan cipratan air dan debu, plus sedikit lebih kokoh berkat pelat depan berbahan magnesium.

Penggunaan material magnesium ini didukung oleh sistem shutter baru yang memanfaatkan mekanisme elektromagnetik, dimana perpaduan keduanya dapat mengurangi hentakan maupun suara yang timbul saat tombol shutter dijepret.

Lumix G80 / Panasonic

Sebagian besar spesifikasi dan fitur yang ditawarkan G80 mengingatkan saya akan Lumix GX80 yang dirilis di bulan April lalu. Kemiripannya bermula dari sensor Four Thirds 16 megapixel tanpa low-pass filter, opsi perekaman video 4K, teknologi Depth from Defocus untuk autofocus dan berlanjut sampai sistem image stabilization 5-axis.

Dirinya turut dibekali EVF berpanel OLED 2,36 juta dot, dengan tingkat magnifikasi 0,74x dibandingkan milik Lumix G7 yang hanya 0,7x. Di bawahnya terpasang sebuah layar sentuh 3 inci yang bisa dibuka ke samping dan diputar-putar.

Panasonic Lumix G80 akan dipasarkan mulai Oktober mendatang seharga $899 body only, atau $999 bersama lensa kit 12-60mm f/3.5-5.6 Power O.I.S.

Panasonic Lumix LX15

Seri LX selama ini tidak pernah lebih dari sekadar kamera saku, tapi dengan LX15 Panasonic telah membawanya masuk ke level premium yang selama ini dikuasai oleh Sony RX100. Kuncinya ada pada penggunaan sensor berukuran lebih besar dari standar kamera saku; 1 inci dengan resolusi 20 megapixel – seperti milik Lumix TZ100 – plus lensa 24-72mm f/1.4-2.8.

Lumix LX15 / Panasonic

Lumix LX15 turut dipersenjatai oleh sistem Hybrid OIS+ 5-axis, dimana perekaman video dalam resolusi 1080p akan distabilkan dengan perpaduan sistem electronic dan optical. Perekaman video 4K juga menjadi nilai jual dari LX15, dan ia turut dilengkapi fitur-fitur unik khas Panasonic, seperti misalnya Post Focus dimana pengguna bisa mengatur ulang titik fokus pasca pemotretan.

Tidak ada EVF pada bodi kecil LX15, jadi semua pengoperasian mengandalkan layar sentuh 3 incinya yang bisa dimiringkan 180 derajat untuk memudahkan selfie. Kamera ini rencananya akan masuk ke pasaran mulai bulan November seharga $699.

Panasonic Lumix FZ2000

FZ2000, sesuai dugaan, merupakan penerus dari Lumix FZ1000 yang populer di kalangan videografer. Keunggulan utama FZ2000 ada pada lensa dengan jangkauan zoom yang amat jauh, 20x optical zoom, atau tepatnya 24-480mm f/2.8-4.5. Sensor yang dipakai masih sama, 1 inci dengan resolusi 20 megapixel, plus teknologi autofocus Depth from Defocus.

Menariknya, mekanisme lensa ini berbeda dengan milik FZ1000. Di sini lensanya akan keluar saat kamera dinyalakan, dan tidak akan bergerak maju-mundur saat pengguna melakukan zooming. Semuanya berjalan secara internal seperti di camcorder, dan hasilnya zooming bisa berjalan lebih mulus, krusial untuk skenario videografi.

Lumix FZ2000 / Panasonic

Menyinggung soal video, resolusi 4K 30 fps dengan bitrate 100 Mbps adalah opsi maksimum yang bisa dipilih dengan FZ2000. Fitur lain yang akan membuat para videografer tersenyum adalah ND filter terintegrasi, dengan variasi -2EV, -4EV dan -6EV.

Desain Lumix FZ2000 tidak berubah banyak. Pengguna masih akan menjumpai sebuah EVF, tapi kini dengan panel OLED dan tingkat magnifikasi 0,74x, plus sebuah layar sentuh 3 inci yang bisa diarahkan ke samping lalu diputar-putar seperti milik G80 di atas.

Soal harga, Lumix FZ2000 dipatok $1.199 dan akan dipasarkan mulai November mendatang.

Sumber: 1, 2, 3, 4.