1. Startup

Papataka.com Kini Tidak Hanya Menjual E-book

Saya beberapa kali menuliskan tentang perkembangan dari Papataka.com, salah satu penyedia layanan untuk membeli e-book. Papataka juga memiliki dedicated e-reader yang memungkinkan pengguna untuk mengakses Papataka langsung dari perangkat tersebut.

Kini ada perkembangan terbaru dari Papataka.com, mereka kini tidak hanya menjual e-book saja namun juga barang fisik atau non digital, seperti makanan organik, kopi, mainan, pakaian anak dan beberapa barang lain.

Sebenarnya berita tentang adanya layanan baru dari Papataka telah saya baca beberapa minggu lalu, dari iklan mereka di majalah Bloomberg Businessweek edisi Indonesia, dimana mereka mengiklankan layanan mereka di sana. Dan dari edisi terbaru majalah ini, baru terlihat adanya penawaran lain selain e-book yang kini bisa dibeli di Papataka.com.

Saya kemudian mencoba menanyakan hal ke perwakilan dari Papataka, dijelaskan oleh Pak Kaliman, bahwa pelebaran produk yang disediakan di Papataka, tidak hanya e-book, telah dijalankan kurang dari satu bulan. Strategi ini dipilih antara lain dikarenakan Papataka ingin memberikan layanan lain untuk para konsumen mereka. "Kami berasa kami cukup sukses dalam melayani masyarakat Indonesia dengan produk dan service yang kami berikan dalam hal e-books. Kami bertanya lagi, "apa lagi yang bisa papataka lakukan untuk melayani customer kami?" Maka kami memutuskan untuk memberikan layanan lainnya ke customer kami dengan masuk ke barang-barang non-ebooks lainnya."

Untuk pemilihan barang non e-book, Papataka juga menyeleksi ketat berbagai produk yang dijual. Hal ini untuk menjaga kualitas dari barang yang dijual, jadi mutu dari produk terjamin. Meski secara sepintas saya sendiri melihat beberapa produk yang tersedia (non e-book) termasuk barang premium, namun pak Kaliman menjelaskan yang paling penting adalah kualitas, bukan harga dan dari iklannya Papataka tetap menonjolkan promosi harga termurah (meski saya belum melakukan survei, bisa jadi label termurah ini jika dibandingkan dengan harga di tempat lain), layaknya strategi yang diterapkan untuk e-book.

Meski baru berjalan kurang dari satu bulan, penjualan untuk produk non e-book dikatakan terus bertambah, disamping konsumen yang juga tetap membeli e-book.

Penambahan barang yang dijual ini bisa jadi adalah salah satu strategi Papataka dalam memperlebar cakupan bisnis yang dijualnya, selama konsumen menginginkannya pelebaran cakupan bisnis bisa diterapkan, meski tentunya tetap memperhatikan perkembangan yang terjadi jangan sampai citra di benak konsumen yang telah tertanam tergeser karena layanan baru, karena produk utama Papataka adalah penjualan e-book. Penambahan lini produk baru ini juga bisa dilihat sebagai rencana Papataka untuk menjadi layanan e-commerce yang lebih lengkap, tidak hanya buku digital, meski barang atau produk yang tersedia masih sedikit.

Mengenai pengiriman, yang juga menjadi salah satu bagian penting dari e-commerce, meski Papataka sendiri menjual buku dalam bentuk digital, namun mereka juga menjual perangkat e-reader yang memerlukan pengiriman secara fisik, Papataka bekerja sama dengan TIKI dan RPX untuk mengelola pengiriman barang.

Seperti yang dijelaskan di atas, saya sendiri melihatnya strategi Papataka ini salah satunya untuk merambah pasar lain, yang juga dikaitkan dengan kebutuhan konsumen mereka, menengah ke atas (berdasarkan harga e-book dan harga produk lain), satu hal yang pasti, semoga ini bukan menandakan pasar e-book di Indonesia lesu, namun lebih pada pelebaran market baru untuk pengembangan bisnis.

Foto diambil dari majalah Bloomberg Businessweek, edisi 36 | 17 – 23 November 2011.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again