1. Startup

Pasca Raih Pendanaan Pra-Seri A, Gogobli Incar Tambahan Dana Segar Hingga $100 Juta

Mendukung misi sebagai pemain utama di segmen produk kesehatan dan kecantikan

Kurang dari setahun layanan e-commerce khusus produk kesehatan dan kecantikan Gogobli berdiri di Indonesia, perusahaan mengumumkan perolehan pendanaan pra-Seri A senilai jutaan dolar dipimpin oleh OSK Ventures International Bhd.

Lewat penggalangan dana ini, nilai valuasi perusahaan menjadi sekitar US$30 juta. Sekaligus membuka kesempatan perusahaan untuk melangkah ke tahapan pendanaan berikutnya, yakni seri A dengan kebutuhan dana sekitar US$50 juta-US$100 juta.

Pihak Gogobli menargetkan kebutuhan dana dapat terpenuhi sebelum menjelang akhir tahun ini. Lewat rangkaian pendanaan tersebut, menjadi strategi perusahaan untuk mewujudkan ambisinya sebagai pemain utama yang bergerak khusus di produk kesehatan dan kecantikan nomor satu di Indonesia.

Gogobli merupakan e-commerce niche yang khusus menyediakan produk suplemen, vitamin, ragam jamu, herbal Cina, beserta produk kecantikan lainnya. Saat ini Gogobli telah bermitra dengan lebih dari 200 prinsipal dan distributor resmi untuk menjamin keaslian barang yang dipasarkan.

"Kami percaya Gogobli memiliki perangkat yang tepat untuk memperluas jangkauannya di seluruh Indonesia dalam rangka memenuhi setiap permintaan dan mengisi kesenjangan, memastikan kualitas produkm pengiriman logistik secara efisiensi, serta menjadikannya sebagai platform online terpercaya untuk konsumen Indonesia," ujar COO OSK Ventures International Sdn Bhd Patrick Yee, Rabu (5/4).

Gogobli akan memakai dana segar yang didapatnya untuk memperkuat dukungan bisnis perusahaan, terutama segmen B2B dan B2C demi menjangkau lebih banyak konsumen di Indonesia.

Pencapaian bisnis Gogobli

Saat ini, Gogobli baru menyediakan layanan yang berbeda untuk masing-masing konsumennya. Untuk segmen B2C, layanan yang tersedia hanyalah situs desktop. Sementara untuk segmen B2B telah tersedia aplikasi khusus yang dapat diunduh pebisnis UKM.

"Kami menghubungkan prinsipal, toko, dan konsumen. Kini produsen besar atau kecil memiliki kesempatan yang sama untuk mendistribusikan barangnya melalui platform Gogobli ke semua outlet. Selain itu UKM yang tidak memiliki SDM dapa melakukan penetrasi produk secara nasional lewat aplikasi Gogobli," ucap Chairman dan Founder Gogobli Halim H.

Pihak Gogobli, sambung Halim, juga melakukan penyisiran tersendiri untuk setiap listing produk yang tersedia di platform hanyalah yang sudah mengantongi izin dari Kementerian Kesehatan dan BPOM. Hal ini demi memastikan keyakinan konsumen terhadap keaslian produk dan keamanannya saat dikonsumsi.

Adapun kinerja Gogobli sejak pertama kali diresmikan pada Mei 2016 hingga Februari 2017 untuk segmen B2C telah mengumpulkan sekitar 5 ribu pengguna terdaftar. Adapun dari segi volume transaksinya tumbuh 600% dengan pertumbuhan nominal transaksi sebesar 313%.

Untuk pencapaian bisnis dari segmen B2B, Gogobli mengklaim dari segi outlet kini mencapai 11.500 dengan pertumbuhan 695%. Dari segi volume transaksinya tumbuh 900% dan pertumbuhan nilai transaksinya sebesar 657%.

Rencananya sepanjang tahun ini, Gogobli akan meluncurkan aplikasi khusus untuk konsumen loyal. Selain itu untuk menambah cakupan layanan B2B, Gogobli berencana ekspansi ke daerah di luar Pulau Jawa, mulai dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, sebelum merambah ke Indonesia bagian timur.

"Kami harus penuhi KPI tertentu sebelum membuat aplikasi untuk konsumen. Sebab, aplikasi itu umumnya akan diunduh oleh konsumen loyal sementara kami belum sampai tahap itu. Rencananya sebelum akhir tahun ini ketika KPI terpenuhi, kami akan luncurkan aplikasinya," pungkas COO Gogobli Joe Hansen.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again