Pemkot Malang Ungkap Rencana Pembangunan Technopark
Masih berupa rencana dan harus ada lahan yang memenuhi syarat untuk pembangunan
Malang tampaknya tak ingin ketinggalan dalam perkembangan industri kreatif digital. Sebagai salah satu inisiatif untuk mendukung terciptanya lingkungan kreatif tersebut, Pemerintah Kota Malang dikabarkan akan membangun technopark lengkap dengan pusat industri di dalamnya. Rencana ini dikemukakan oleh Dinas Perindustrian Kota Malang kepada Kementerian Perindustrian beberapa waktu lalu. Ini sejalan dengan visi Pemerintah Kota Malang menuju smart city dan cyber city.
"Pemkot Malang menyampaikan rencana pembangunan technopark (yang terdiri dari) kawasan industri, kawasan industri kreatif digital, dan penyelenggaraan Indonesian Creative Cities Conference (ICCC) pada bulan April," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Imam Haryono seperti dikutip Detik.
Nantinya kawasan technopark tersebut akan berisikan gedung pertemuan, pusat riset TIK, blok industri manufaktur, blok aplikasi internet, blok pengembangan software (bisnis, kreatif, ilmu pengetahuan), blok pengembangan bisnis cerdas, blok animasi game, dan tak ketinggalan blok pendidikan. Imam menegaskan pihak Kementerian sangat mendukung inisiatif pembangunan technopark tersebut, hanya saja harus sesuai aturan yang berlaku dan disesuaikan dengan anggaran dan program di 2016.
"Technopark di Malang, kami sangat mendukung. Tinggal disusun saja masterplan-nya siapa mengerjakan apa. Syaratnya hanya jalankan saja sesuai aturan yang berlaku. Lalu sesuaikan dengan program 2016 dan anggarannya tercukupi," jelasnya Imam.
Lebih jauh Imam menjelaskan rencana program pembangunan technopark di Malang bisa dipertimbangkan, asalkan ada lahan yang bisa memenuhi syarat. Adapun syarat-syaratnya yaitu luas lahan harus lebih dari 100 hektar. Rencananya Pemkot akan membangun kawasan technopark di kawasan Tlogowaru Malang di atas lahan seluas 627.213 meter persegi, artinya masih belum memenuhi syarat untuk sementara ini.
"Silakan berpikir untuk punya kawasan industri, tapi berpikir realistis. Tidak semua kabupaten/kota harus punya kawasan industri. Membangun kawasan industri di pulau Jawa itu apakah masih ekonomis. Mencari lahan 100 hektar yang memenuhi 3 syarat itu di Jawa sulit sekali. Apalagi ini di kota, jangan memaksakan," ujar Imam.
Euforia pembangunan technopark sekarang memang sedang ramai di kalangan pemerintah. Seolah-olah berlomba untuk membangun industri kreatif dan digital yang akan diperkirakan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Sebelumnya pemerintah juga merencanakan membangun technopark di beberapa wilayah. Dengan harapan mampu memunculkan inisiatif digital atau teknologi yang berdampak baik bagi Tanah Air.
Sign up for our
newsletter